Pagi ini Elena terlihat asik bersama Aldi. Bukan asik main, tapi asik belajar bersama atas perintah Bu Indah. Aldi mengajak Elena berangkat lebih pagi agar bisa mendapat waktu yang lebih banyak sebelum masuk jam belajar. Sebelum Elena kembali ke kelas dan sebelum Aldi balik ke kantin belakang untuk bolos.
"Kak, udah yuk. Elena capek. Pengen makan, "ucap Elena menutup bukunya. Pagi pagi rasanya kepala Elena sudah mengepul. Nasi yang tadi ia lahap rasanya sudah hilang tak tersisa diperut nya. Ia butuh asupan lagi.
Aldi menatap gadis disampingnya,"Bukanya tadi kamu habis makan bekal didepan kakak ya? Udah laper lagi ?"
Elena meringis sebelum mengangguk dengan senyum lebar di bibirnya, "Habisnya kita belajar yang bikin kepala Elena rasanya udah berasap. Jadinya makanan di perut Elena udah habis dan sekarang butuh asupan lagi biar bisa belajar. "
"Iya sih, makanya habis ini bolos aja biar bisa nge refresingin otak biar enggak panas. Gimana, masuk gak? "
Elena mencebik, "Kakak jangan ngajarin nakal dong. Elena bilangin kak Alfarez biar dibilangin sama kepala sekolah terus kak Aldi dikeluarin deh dari sekolah ini."
"Dih ngaduan. Udah gedhe padahal. "
"Biarin, wlee. Yang penting Elena sengga suka bolos kayak kakak. Elena anak baik."
"Iya deh, Elena suci Aldi penuh doa eh dosa."
Elena tertawa, "Kakak ikutan alay juga ya. Haha. Itu udah lama tau kak, dulu Elena tahu itu dari kak Alga yang gak sengaja putar lagu di grub kelasnya. Eh terus kak Alfarez malah marahin Elena gara gara ngikutin lirik lagunya. "
"Iya? "
"Iya, terus hp kak Alga diambil kak Farez terus lagu itu dihapus. Kak Farez juga sampai ngecek hp Elena. Gatau kenapa."
"Kak Alfarez sayang banget sama kamu berarti. Dia gak mau kamu terbawa arus yang engga baik. "
Elena mengangguk, "Iya, kakak juga bilang gitu. Elena ngerti kok. Kak Alfarez sama papa emang sayang sama Elena, Elena juga sayang sama mereka. Hehe. "
"Kalau sama kakak sayang engga? "
Elena terdiam beberapa saat pura pura berfikir, "Emm gimana ya, engga deh. Habisnya kakak jelek. Haha. "
Aldi menatap Elena yang tertawa lepas dengan senyum tipis dibibirnya. Jujur Aldi nyaman didekat gadis itu. Gadis polos yang tidak neko neko. Apa adanya. Jujur dan periang. Aldi tidak dapat menahan lagi dirinya untuk tidak tersenyum didepan gadis itu.
Menggemaskan.
"Ohh jadi kakak jelek ya? "
"Iya jelek apalagi kalau lagi gitu, lihat kakak punya tanduk. Ihh serem, "ucap Elena menatap Aldi yang terlihat pura pura kesal.
"Makin jelek ya? "
Elena mengangguk, "Iya makin jelek. Jelekkk bangett. Bangett bangett bangett. "
"Kalau gitu, orang jelek ini bakal bikin gadis cantik nakal dihadapanya untuk mengakui bahwa matanya lagi sakit dan mengakui cowok jelek itu tampan. Yakk, sini kamu Elena! "ucap Aldi seraya berjalan cepat menghampiri Elena.
Elena terpekik keras namun tetap dengan tawanya berusaha melarikan diri dari Aldi. Tawa cerah Aldi dan Elenapun menghiasi halaman belakang sekolah pagi ini.
Dan dibalik tembok, tidak ada yang menyadari jika sejak tadi ada sosok berdiri dengan tatapan tak terbacanya. Menatap dua orang yang sedang asik bercanda tanpa sadar jika bel masuk akan segera berbunyi. Tawa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek manja!
Novela Juvenil(Firs up 22 Februari 2019) (Revisi setelah tamat) (aku tahu ini mainstream, tapi baca aja. Siapa tahu bikin kalian jatuh cinta. :)) Tentang perjuangan seorang gadis yang baru mengenal apa itu Cinta, Sahabat, dan dunia luarnya yang warna warni. Me...