20. Hate

9.8K 406 9
                                    

Happy readingg \(○^ω^○)/
Jangan lupa vote dan comentnyaaa!

---

Seperti ucapan Elena sebelumnya.  Kini Elena, Manda,  dan Rena tengah berjalan menuju halaman belakang dengan dua kotak bekal di tangan Elena.

Kata teman sekelas Regan yang tadi sempat mereka tanyai,  Regan memang sering ke taman belakang juga bila sedang istirahat.  Dan benar saja,  ditaman belakang terlihat Regan yang sedang duduk seorang diri dengan earphone yang menutupi telinganya dan buku ditangan. 

"El,  kamu yakin? " tanya Manda kesekian kalinya sambil menatap Elena yang terlihat gugup sambil memegang satu kotak bekal sedangkan satunya dibawa Manda.

Elena menarik nafas sesaat sebelum mengangguk mantab."Doain Elena ya,  semoga berhasil hehe. "

Manda mengangguk walau berat. Renapun menepuk pundak Elena seolah memberi semangat, "Kalau Regan mulai kelewatan ntar kita muncul,"ucapnya. 

Manda mengangguk menyetujui. Elena menarik nafasnya sekali lagi sebelum mulai melangkahkan kakinya mendekati Regan.  Tapi saat langkahnya mulai sampai didekat Regan,  tiba tiba seorang cewek muncul dan duduk disamping Regan sambil memberikan sekotak nasi bungkus. 

Elena menatap itu dengan dengan sendu sebelum kembali menatap kedua sahabatnnya.  Manda menepuk pundak Elena menguatkan.  Renapun begitu.

"Gapapa,  nanti dikasih pas istirahat kedua kalau enggak pas pulang aka.  Kan waktu nya bicara jadi lebih lama, "ucap Rena.

Elena mengangguk.  Ketiganyapun berjalan meninggalkan taman belakang menuju kantin untuk mengisi perut mereka sendiri.  Dan tanpa disadari oleh Rena dan Elena,  Manda terlihat menghela nafasnya lega.  Entah kenapa ia memiliki firasat yang tidak baik jika Elena berbicara pada Regan. 

Sepanjang hari,  Elena terus merasa was was.  Ia ingin segera memberikan bekal itu pada Regan dan berbicara pada pria itu dan tentu saja menyelesaikan masalah diantara keduanya. Tapi entah kenapa waktu seolah tidak mendukungnya. 

Sampai jam pulang sekolah pun Elena seolah tak punya kesempatan untuk mendekati Rega. Seperti saat istirahat tadi,  Regan yang rapat osis, sempat bertemu tapi tentu saja Regan mengacuhkanya dan saat pulang sekolah tadi,  Elena yang hampir sampai di dekat motor Regan justru harus kembali mengurungkan niatnya karena Regan yang sudah duduk di motornya dengan Agnes yang duduk dibelakang motornya. 

"Mungkin besok El.  Jangan patah semangat, oke? "ucap Rena melihat wajah Elena yang terlihat murung menatap kepergian motor Regan yang terlihat melaju cepat meninggalkan halaman sekolah. 

Elena mengangguk sambil menatap nanar kotak bekal yang tidak tersentuh ditanganya.  Ia pun memasukan kotak itu kembali kedalam tasnya.  Mungkin nanti ia akan memberikanya pada kakaknya. 

"Makasih ya,  kalian nemenin Elena terus dari pagi buat ngasihin ini ke kak Regan, "ucap Elena tersenyum tipis. 

"Kan udah aku bilang El,  gausah terimakasih sama kita.  Itu udah jadi tugas kita sebagai sahabat. Yaudah,  sekarang kita pulang yuk udah sore juga,"ajak Manda, keduanya mengangguk dan saat itu bersamaan dengan Alfarez yang datang dengan mobilnya.

"Nah kakak mu udah dateng El. "

Elena mengangguk dan mulai berjalan menuju mobil kakaknya,"See youu, "ucapnya sambil melambaikan tanganya dari dalam mobil pada kedua sahabatnya yang masih menunggu jemputan. 

Dan misi Elena hari ini gagal sudah. 

Hari kedua berjalan, kali ini Elena masih membawa bekal roti ini buatanya.  Ia dengan semangat membuatnya pagi tadi dan bahkan harus melalui introgasi dari kakaknya. 

Cewek manja! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang