Wajib vote and coment :v
Happy readingggg :)Pagi menyapa, Elena sudah siap dengan dua kotak bekal ditanganya. Gadis itu rela bangun pagi hanya untuk membuat roti isi spesial walau harus belajar dari google lebih dulu.
Dengan wajah riang, gadis itu memasukan kotak bekal itu kedalam tas nya agar tidak ditanyai macam macam oleh ayah dan kakaknya. Setelah siap, gadis itupun berjalan menuju ruang makan dimana papa dan kakaknya sudah berkumpul.
"Pagi papa, pagi kakak, "sapanya riang sambil mendaratkan ciuman pada kakak dan papanya. Hal yang biasa ia lakukan di pagi hari.
"Pagi anak papa yang paling cantik, gimana sekolahnya, tidak ada masalah kan? " balas sang papa lengkap dengan senyuman hangatnya pada sang putri.
"Baik baik aja kok Pa, Elena suka. Punya banyak temen. Oh ya, ntar kapan kapan temen temen Elena main ke sini boleh kan ?"
"Tentu, ajak aja temen kamu main ke sini kapanpun nanti biar papa minta bibi masak makanan yang enak enak, oke? "
"Oke papa."
Papa tertawa pelan melihat tingkah princess nya. Tanganya terulur mengusap lembut rambut putrinya sedangkan Alfarez hanya ikut tersenyum melihat interaksi ayah dan anak dihadapanya. Elena yang asik bercerita pengalamanya disekolah dan Papa yang antusias mendengarkan. Alfarez sendiri memang jarang ikut bicara, paling paling kalau papanya tanya atau jiwa ingin menjahili adik kesayanganya muncul.
Setelah makanan siap, mereka sibuk dengan makanan masing masing tanpa suara karena itu memang tradisi mereka bila makan dilarang bersuara. Pernah saat itu aturan itu belum diterapkan, dan endingnya baik Alfarez maupun Elena pernah tersedak saat makan dan sejak saat itu papa pun mulai menerapkan aturan itu, takut anak anaknya kenapa napa.
"Pa, Elena berangkat sama kakak ya? " ucap Elena setelah makanan serta susu nya telah habis dan ia sudah siap untuk berangkat.
papa mengangguk,"Iya, kak hati hati bawa mobilnya. Jangan ngebut. Adiknya dijagain kalau di sekolah. Elena juga, kalau ada apa apa langsung bilang ke kakak, oke? "
"Ya papa, "ucap Elena sambil bersalaman pada sang papa. Elena sudah hafal bermacam macam pesan dari papa maupun kakaknya jika ia akan pergi kemanapun itu.
Elena dan Alfarez pun berangkat ke sekolah dengan mobil Alfarez, sepanjang perjalanan Elena tampak fokus dengan fikiranya sendiri. Fikiran Elena yang ingin menjalankan misinya untuk memberikan bekal untuk Regan mengingat pria itu pernah memberikanya roti saat acara Angkasa Family dulu.
Elena hanya mencoba meminta maaf pada Regan dan mencoba berbicara mengapa Regan menjauhinya seperti saran Rena kemarin. Elena tidak bisa jika dijauhi oleh orang yang selama ini peduli dan dekat denganya. Maka Elena mencoba memperbaiki hubunganya dengan Regan, ia hanya ingin mengintropeksi dirinya, berfikir jika ada kesalahan dari dirinya yang tidak ia sadari yang membuat Regan marah padanya.
Elena juga ingat, kata papanya yang selalu terbayang di kepalanya. Bahwa jika bukan hanya orang yang merasa salah yang harus minta maaf. Tapi untuk memperbaiki sesuatu atau menjadikan sesuatu lebih baik juga terkadang perlu permintaan maaf. Bukan tentang siapa yang salah, tapi tentang bagaimana cara bersikap dewasa, merendahkan diri agar permasalahan tidak semakin besar dan masalah bisa selesai tanpa pertengkaran yang lebih lama.
Dari sana lah Elena yakin untuk mencoba saran Rena untuk berbicara pada Regan walau pria itu jelas jelas menjauhinya dan menganggapnya angin saat tak sengaja bertemu. Terlebih, perasaan aneh yang muncul di hati Elena sejak Regan selalu ada didekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek manja!
Teen Fiction(Firs up 22 Februari 2019) (Revisi setelah tamat) (aku tahu ini mainstream, tapi baca aja. Siapa tahu bikin kalian jatuh cinta. :)) Tentang perjuangan seorang gadis yang baru mengenal apa itu Cinta, Sahabat, dan dunia luarnya yang warna warni. Me...