41. Good night Elena

4.4K 197 5
                                    

Happy reading.  Jangan lupa klik bintang dan isi kolom komentar.  Wajib pokoknya.  Hehe. 

Selamat membacaa. 

🍭🍭

Sore hari di rumah Elena, ia duduk diayunan belakang rumahnya sambil termenung.  Ucapan sahabat sahabatnya tadi masih begitu terngiang di kepalanya.  Berhubung dirumah lagi sepi dan tidak ada orang jadilah, aktivitss merenung Elena lancar begitu saja. 

Novel yang tadi dia pegang pun tidak jadi ia baca.  Justru tergeletak begitu saja disampingnya memperhatikan Elena yang asik dengan dunia lamunanya. 

"Ugh, gara-gara Arga nih, jadi mikir gini,"guman Elena sambil mengayunkan ayunanya dengan kesal. 

"Enggak-enggak, lagian kak Regan kan belum tentu nebak Elena juga.  Tapi kalau dia beneran nembak," Elena terdiam, sebelum akhirnya kembali melanjutkan ucapanya, "Kalau dia beneran nembak, mungkin Elena bakal cerita sama kak Farez. Elena kan juga suka sama dia,jadi nanti Elena bakal curhat ke kak Farez sekalian ngerayu biar di bolehin pacaran. Nahhh, Iyaa gitu!" lanjutnya heboh sendiri di akhir kalimat. 

Elena tersenyum senang setelah mendapat jawaban dari fikiranya sendiri.  Namun wajahnya berubah kembali menjadi mendung ketika mengingat sesuatu.  Senyum yang tadi terbitpun lenyap begitu saja. 

"Tapi kan kak Regan belum tentu mau pacaran sama Elena. "

Elena pun menyandarkan dirinya pada ayunan dengan pipi menggembung. Kakinya hergerak mendorong ayunan itu agar bergerak lebih cepat. 

"Non."

Panggilan itu menghentikan Elena dari aktifitasnya.  Matanyapun bergerak menatap kearah Art yang bekerja di rumahnya dengan tatapan bingung,"Kenapa bi? "

"Itu non,  didepan ada tamu nyariin non Elena."

Elena mengerutkan keningnya,"Siapa? Manda sama Rena ya bi? Atau Jovan sama Arga? "

"Bukan non, aduh siapa ya tadi namanya lupa.  Pokoknya ganteng non, tinggi, putih,  mirip artis korea. Ohh ya, yang waktu itu pernah kesini terus bicara sama den Alfarez dulu sebelum jadinya ngajak jalan non Elena, "jelas bibi.

"Ohh kak Regan!"

Bibi mengangguk sama Antusiasnya dengan Elena,"Nah iya non den Regan.  Yang pas itu pernah dateng kesini juga.  Ganteng banget kan non, mirip artis korea. "

"Bibi mah."

"Loh bener kan non kata bibi, dia ganteng banget kalau gak percaya non coba deh browsing artis artis korea terus sandingin di muka den Regan, pasti kelihatan kalau mereka beneran mirip. Oh ya, dia pacarnya non ya?"

Elena menggeleng cepat, "Enggak, Elena enggak punya pacar kok.  Kita masih temenan Bibi."

"Ah bibi gapercaya ah,orang dia dateng bawa makanan gitu.  Gayakin bibi kalau cuma temenan, "ucap bibi sambil mengerling jahil.  Elena memang dekat dengan semua orang yang ada dirumahnya. Makanya bibi ataupun pekerja lain sama sekali tidak canggung untuk sekedar bercanda dengan Elena. 

"Ihh bibi mah, Elena kan masih kecil.  Gaboleh pacaran tau."

"Haha iya iya, non Elena masih kecil, kalau gitu mending non temuin den Regan dulu, kasian ganteng ganteng dianggurin,"ucap bibi yang dibalas anggukan Elena. 

"Kalau gitu Elena nemuin kak Regan dulu ya bi, oh ya tolong buatin minuman ya. Hehe. "

Bibi mengangguk dengan senyumanya menanggapi tingkah nona muda yang dari kecil sudah ia kenal, "Iya non, kalau gitu saya kebelakang dulu ya non. "

Cewek manja! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang