Rencana koyol

1.2K 129 3
                                    

Sana dan kedua temannya menghampiri Dahyun yang masih sibuk beradu mulut. Dahyun tertegun seraya menatap Sana heran.

"Ng...ngapain Lo disini?"

"Gabung ya! gakpapa kan?" Ucap Sana sopan seraya menatap Jeong dan Chaeng.

"Oh iya silahkan Na.." Sahut Jeong dan Chaeng serentak.

Memang sewaktu kuliah Sana tidak terlalu akrab dengan sahabat Dahyun tapi entah kenapa sekarang Sana seolah tak merasa sungkan untuk mulai mengakrabkan diri dengan mereka.

Sementara Dahyun masih mematung dan terheran-heran akan sikap Sana yang kali pertama ini setelah sekian lama berada disatu kampus ia berani menyapa Dahyun dan teman-temannya.

"Beneran nih gakpapa?" Sana kembali memastikan.

"Ya gakpapa, santai aja kali Cok_" Jeong memberi jeda saat ia hampir kecoplosan memanggil Sana dengan sebutan Coklat. "Sannn" Jeong mengakhiri kata dengan hembusan nafas panjang.

Dahyun memelototi Jeong dengan senyum murka.

Tak menunggu waktu yang lama, Sana sudah bisa mengakrabkan diri dengan kedua teman Dahyun itu. Begitu pula dengan Jihyo dan Momo, mereka juga tampak berhura-ria saat sedang bergurau soal kegiatan kampus dan semua kelucuan dari setiap dosen matakuliah mereka.

Dahyun seperti disuntik obat penenang. Saat mereka tengah asik bergurau, Dahyun hanya melongo dan fokus menatap wajah Sana datar.

"Nape Lo?" Sana yang menyadari ada seseorang yang sedang fokus menatapnya sempat membuat Dahyun tersentak kaget dan salah tingkah. "Liatin gue gitu banget!"

"Hah?" Dahyun pura-pura melirik kearah lain dan kembali melirik kearahnya. "Gak!" Sahut Dahyun asal.

Sementara Jeong dan Chaeng mulai terkekeh.

"Guys, gue balik duluan ya!"

"Loh Dub, kok balik sih?" Sergah Jeong.

"Cape gue pengen pulang rumah!"

"Masih ada satu matakuliah bego!" Chaeng memperingati.

Dahyun sempat mengentikan langkahnya lalu kembali berbalik menatap kedua temannya itu. "Yah, mampus si botak!" Keluh Dahyun saat menyadari masih ada pertemuan kelas dengan salah satu dosen terkiller.

Ia pun kembali duduk sambil berpangku tangan.

"RUSAK RENCANA GUE!" Batin Dahyun.

Entahlah kekonyolan apa lagi yang ingin ia lakukan saat hendak pulang kerumah nanti. Dari gelagatnya tersirat keanehan di raut wajahnya itu.

Dahyun mengalah. Ia mengikuti pertemuan kelas hingga usai. Ya, meskipun selama kelas berlangsung Dahyun hanya berpura-pura saja mendengarkan penjelasan Sang Dosen yang nyatanya pikirannya sibuk melamun.
"APA GUE GEMBOK AJA YA KAMAR GUE?!"
Ya inilah rencana konyol yang sedari tadi dipikirkan Dahyun.
"hmmmm....."
"Gak...gak...nanti gue gak bisa ada kesempatan berduaan lagi ama tu anak!"
"Tapi kalo gak, prinsip gue lama-lama runtuh!"
"Gimana ya?"
"Ntar kalo dia kedapatan bugil lagi dikamar gue, mampus aku mah!"

Ternyata sempat terjadi pergulatan sengit dipikiran Dahyun yang saat itu tengah sibuk memikirkan cara untuk menghindari Sana tapi nyatanya ingin tetap berada didekatnya. Konyol kan si Dahyun?!

"Dahyun?" Teriak Sana.

Dahyun menoleh mencari arah datangnya suara. Sana menghampirinya dengan nafas ngos-ngosan.

"Nape Lo?"

"Yuk!"

"Yuk kemana?" Dahyun mengerutkan dahi.

"Pulanglah!"

"Lo?" Dahyun memberi jeda dengan sorot mata membulat. "Mau pulang ama gue?"

"Gak Dub, sama Sapri!"

"Pulang?......sama Sapri botak?"

Ya, Sapri botak. Dosen terkiller yang baru selesai melangsungkan pertemuan kuliah dikala itu.

"YA, SAMA LO LAH BEGO!" Sana menghembuskan nafas berat. "Ngapain coba pulang sama si Botak!"

"Tapi Na_" Ucapan Dahyun langsung disergah begitu saja.

"Udah ah, bawel Lo!" Kata Sana sambil menarik lengan Dahyun paksa.

Dari tampak luar, Dahyun berpura-pura memasang wajah kusut tak suka dengan ajakan Sana, tapi dalam hati ia sedang berhura-ria.

___

WWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang