FANCY (Feel Alive, Nobody Change You)

916 106 43
                                    

Sinar yang begitu menyilaukan menembus kelopak mata Dahyun sekaligus menyadarkan dirinya dari tidur enak semalam. Dengan mata yang masih terpejam, tangannya mulai meraba-raba keberadaan sang pacar disisinya.

"Tumben Si ular udah bangun" Gumamnya.

*Cup* Seseorang mengecup alisnya.

Dahyun tersenyum miring. Meskipun ia tidak melihat pemilik wajah itu, tapi ia mengenalinya.

"Morning kiss-nya gitu doang?" Cibir Dahyun.

*Cup* Sana mengecup hidungnya.

"Ah, gak berasa!"

*Cup* Sana beralih mengecup kedua pipinya.

"Ah, kurang manis"

*Cup* Sana mengecup bibirnya sekilas.

"Ah, ini lagi. Gak mempan!!!" Cibir Dahyun sekali lagi.

Merasa diremehkan, Sana mencebik. Ia memutar bola matanya sembari merenung. Hanya sepersekian detik, ide jahatpun merasuki pikirannya.

"Lo mau yang lebih?" Bisik Sana pelan.

Dengan keadaan mata yang masih terpejam, Dahyun ngangguk-ngangguk bahagia. Sekilas ia menyeka bibirnya sendiri dengan lidahnya. Dari gelagatnya, Dahyun seakan tak sabar ingin menikmati santapan yang lebih nikmat.

"Yaudah, buka mulut lo?"

"Kok buka mulut sih sayang?" Dahyun sedikit terkekeh.

Dengan nada menggoda, Sana kembali berbisik. "Gue mau main jilat-jilatan soalnya!"

Dahyun kembali terkekeh. "Ah, sayang mah. Masih pagi udah jadi ular"

"Ah, kelamaan lo!"

"Iya..iya, Gue buka"

Detik itu juga, Sana meraih sesendok susu coklat yang masih hangat dan kemudian menumpahkannya kedalam mulut Dahyun.

*Uhukkgh-uhukkgh* Dahyun bangkit sambil tersedak. Tenggorokkannya hampir saja tenggelam.

"Lo mau bunuh gue?" Ucapnya sambil mengatur nafas.

Sana tertawa puas. "Makanya jangan sok kegatelan gitu. Udah cium sana sini, masih aja minta lebih"

Dahyun mencebik. "Giliran cium lo sampe bibir gue rontok, gue dengan senang hati ngelakuinnya. Nah, elo. Cuma sekali dua kali gitu, udah main protes. Gak adil banget lo!"

"Itu kan udah jadi tanggung jawab lo. Kalo gue mah terserah. Mau nyium lo apa nggak, itu urusan gue" Bantah Sana.

"Oh jadi gitu? Oke!"

Melihat raut wajah Dahyun, Sana pun kembali mengecup bibirnya.

"Aww, ngambekan!" Sindir Sana.

Dahyun mencebik.

Kembali mengecup. "Iiihh, jijik kali gue liat wajah kayak gitu" Sindir Sana sekali lagi.

Wajah Dahyun tetap murung.

Kembali mengecup bibir Dahyun. "Kalo gak respond, Gue kasi bibir gue buat Taehyung. Mau lo?" Ancam Sana.

Detik itu juga, Dahyun menjepit bibir Sana sambil tertawa. "Awas lo ya!"

Suasana pagi yang hangat. Keduanya saling bercanda sembari menggelitik satu sama lain. Tawa kedua insan itu bahkan bergema sampai ketelinga Sofia yang sedang sibuk memasak.

**

Saat Dahyun melangkah menuruni tangga, tiba-tiba saja seseorang muncul diambang pintu. Matanya terbelalak. Dahyun melihat dengan jelas Sofia menyambut kehadiran orang itu dengan penuh kelembutan. "Taehyung?" Batinnya.

WWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang