Dahyun menunggu pacar ularnya diparkiran. Ia mengatur nafasnya lalu mulai menyusun kata-kata.
"Sayang, Lo harus jujur sama Taehyung dan Daniel. Bilang ke mereka kalo gue itu pacar lo." Dahyun merenung sejenak. "Ah, Sana pasti gak bakalan ngelakuinnya. Jihyo sama Momo aja gak berani dikasi tau apalagi dua mahkluk penganggu itu"
Ia kembali menyusun kata-kata lain. "Sayang, gimana kalo kita pindah kampus aja? biar gak digangguin sama Taehyung ataupun Daniel." Dahyun kembali merenung sejenak. "Ah... Sana juga pasti gak bakalan mau ninggalin kampus ini apalagi sampe pisah sama dua sahabat alaynya!"
Dahyun menarik nafas panjang sembari mengacak-acak kepalanya.. "Akhhh...Pusing pala gue!"
Selang beberapa menit kemudian, Sana masuk kedalam mobil seraya memasang raut wajah kesal. Dahyun tersentak kaget. Ia menatap sang pacar seraya menggaruk tengkuk lehernya. "Kenapa sayang? kok kusut gitu mukanya?" Dahyun pura-pura tidak tau soal kejadian yang membuat diri Sana kesal.
"Rasanya gue pengen pindah kampus!" Ungkap Sana.
Dahyun menelan ludah. "Bagus sayang. Pikiran kita sama" Ia berhura-ria dalam hati.
"Males gue digangguin sama manusia-manusia yang gak jelas!" Keluhnya lalu mulai merenung sejenak. "Tapi...... bokap ama nyokap gue, pasti gak bakalan ngizinin" Ungkapnya lagi sembari merintih.
Hati yang sempat berhura-ria kembali memudar. Dahyun menatap Sana dengan sorot kelam.
"Tuh kan, sesuai yang gue prediksi.. Pasti ada penghalangnya!" Gumamnya dalam hati."Ada apa sih sayang?" Dahyun pura-pura bertanya.
"Udah ah. Males gue bahasnya!" Sana enggan menceritakan soal kejadian yang menggangunya beberapa menit yang lalu. "Pulang yuk, capek!"
Dahyun mengelus wajah Sang pacar sembari tersenyum tebar. "Itu muka udah kayak ular ganas aja! Serem tau gak?!" Dahyun mulai becandaan.
"Nyampe rumah..... cium gue seratus kali" Ungkap Sana dengan wajah yang masih terlihat kesal.
"Waduh, kok gitu? Capek dong bibir gue!"
"Tambah pengeluhan, jadi dua ratus kali!"
Dahyun yang fokus menyetir kembali menatap sang kekasih sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Lah, marahnya ke orang lain kok jadi gue yang kena imbasnya? Gak adil banget sih sayang" Protes Dahyun sekali lagi.
"Empat ratus kali" Ungkapnya dengan nada lembut.
"Sekalian aja copot bibir gue biar lo puas!" Kali ini Dahyun mulai mengeluh.
"OKE...LIMA RATUS KALI"
"AMPOOONNNNN!" Dahyun sedikit berteriak.
Sesampainya dirumah, Sofia menyambut kedua insan itu dengan senyum penuh kelembutan.
"Eh, udah pulang kalian!"
"Iya tante" Ungkap Dahyun sambil menyalami tangan Sofia.
Setelah menjalin hubungan, Dahyun mulai terbiasa berkunjung kerumah Sana. Seperti beberapa pasangan pada umumnya, mereka menjalin hubungan secara diam-diam. Orang tua Sana tentu tidak tau jika saat ini keduanya sedang menjalin hubungan. Bukan tidak berani untuk mengatakan soal hubungan mereka, tapi Sana dan Dahyun masih belum berniat untuk mengatakannya pada siapapun termasuk orang tua mereka.
**
Sana duduk bersandar berlapiskan bantal. Seperti pelayan, Dahyun melingkarkan tangan dipinggang Sana sembari memberikan kehangatan yang tak terhitung banyaknya.
"Seratus satu..." Cup*
"Seratus dua..." Cup*
"Seratus tiga..." Cup*
Dengan penuh kesabaran dan kelembutan yang mendalam, Dahyun mengecup setiap lekukan wajah milik Sana. Mulai dari ujung alis, mata, pipi, hidung, hingga bibir.
"Seratus empat..." Cup* "Sayang, udah ya. Capek!"
Dalam kaadaan menutup mata, Sana menggeleng. Ia tidak peduli jika hari ini ia bersikap jahat sama pacarnya sendiri.
Dahyun menghela nafas berat lalu kembali mengecup hidung Sana. "Seratus lima" Cup*
"YANG KENCENG DONG!" Tegas Sana.
Tunggu...Ini hukuman apa grandprize sih?
"Seratus enam" Cup* Dahyun mengecup bibir Sana dengan kekuatan penuh.
"Ya..gitu!"
"Seratus tujuh" Cup* berpindah ke puncak alis Sana.
"Sayang, Capek!" Dahyun makin mengeluh.
"Masih tiga ratus sembilan puluh tiga kali sayang." Ungkap Sana sembari mengelus bibir Dahyun. "AYO SAYANG, JANGAN MALAS!"
Sumpah. Ini bagaikan hadiah berlapis kutukan manis. Emang sih cium-cium enak, tapi kalo kebanyakan kayak gini apa masih enak? Kasihan Dahyun.
"SEMANGAT. GUE SAYANG ULAR INI" Batin Dahyun berusaha menyemangati dirinya sendiri.
~~
"Dua ratus sembilan puluh tiga" Cup*Dahyun tepar.
Sana tersentak kaget mendengar suara hamparan tubuh. Ia membuka matanya lalu memeloti Dahyun dengan sorot haru. "Dub?"
"Na, Gue gak sanggup lagi" Ucap Dahyun lemah.
Sana menghela nafas panjang. "Yaudah...Lo istirahat" Sana membelai wajah Dahyun lalu mengecup pipi Dahyun kuat-kuat.
*Cup* Ia juga mengecup bibir Dahyun kuat-kuat. "Ntar malam, dilanjutin lagi ya sisanya! MASIH ADA DUA RATUS TUJUH KALI"
____
Si Sanake🐍 nyiumnya nafsu banget😂😂
❤❤
Saking gemesnya liatin ni foto, gue langsung buat part baru. Haha😅😅😅
KAMU SEDANG MEMBACA
WW
Romance"Dua hati yang bertaut dalam ketidakpastian antara... Apakah mereka akan tetap Bersama atau Berpisah?!"