Flashback
(tiga jam yang lalu).....Diparkiran kampus, Dahyun mulai mencaki dirinya.
"Dub, sampe kapan lo kayak gini terus bangs*t!?" Pekiknya sembari memukul stir mobil kuat-kuat. "Sok kuat, sok menghindar, sok cuek, padahal lo sendiri gak sanggup kalo gak liat mukanya. Semua yang lo lakuin itu... semuanya ta*i. Percuma Dub, Percuma!"
Hampir satu jam ia merenungi kebodohannya. Ia menyadari bahwa sikapnya terlalu egois dan acuh sehingga menyiksa dirinya sendiri.
"Gue gak bisa kayak gini terus! Gue harus selesain semuanya." Dahyun mulai mendorong niatnya untuk menyudahi segala kerisauan yang ada dalam hatinya. "Gue harus temuin dia. Mau dia terima apa nggak, gue gak peduli lagi. Setidaknya gue harus ngomong soal perasaan gue."
Detik itu juga, Dahyun memutuskan untuk pergi kerumah Sana. Ia berharap masih ada kesempatan untuk kembali bersama. Kalaupun Sana akan menolaknya, berarti memang sudah tidak ada lagi harapan baginya.
Didepan rumah, Sofia menyambutnya.
"Dahyun?"
Dahyun mengukir senyum kaku. Dari gelagatnya ia benar-benar gugup..
"Selamat sore menjelang malam tante!" Ucap Dahyun dengan nada lantang. "Sana ada?"
Sofia tersenyum. "Ah, kamu kayak gak tau aja dia dimana!"
Mendengar ucapan Sofia, tentu saja Dahyun langsung menebaknya. "Oh, ss...ssa..sama Taehyung ya tante?" Ungkap Dahyun terbata-bata.
Sofia ngangguk-ngangguk senang. "Menurut tante ya, pasti bentar lagi mereka jadian."
*Uhugk-uhugk* Tentu saja Dahyun tersedak setengah mati saat mendengarkan ucapan Sofia barusan. Lagi-lagi, Sofia melemahkan niat Dahyun. "Dub, kayaknya lo udah gak da harapan lagi deh!" Batinya kembali mengeluh.
"Oh gitu ya tante" Dahyun berusaha menunjukkan ketegarannya.
Lagi-lagi Sofia ngangguk-ngangguk bahagia.
Dahyun sedikit mengalihkan pandangannya menatap langit-langit. Memang batinya bisa dengan gampang dilemahkan, tapi ia berusaha untuk membangkitkan niatnya agar tetap kuat dan mengabaikan setiap ocehan Sofia.
"Mm.. Kalo gitu, boleh gak tan saya nungguin Sana disini sampe dia pulang?"
"Yah bolehlah Dub. Kamu kok jadi sungkan gitu ngomongnya? Kamu kan udah tante anggap sebagai anak tante juga, jadi anggap aja ini rumahmu!" Ungkap Sofia.
Sekali lagi Sofia tidak tau hubungan mereka. Jadi, wajar saja kalau Sofia memberikan kebebasan kepada Dahyun untuk menemui Sana.
"Makasih tante!"
"Tunggu dikamarnya aja, biar kamu gak bosan nunggu diruang tamu!"
Dahyun tidak menduga. Disaat-saat yang terhimpit seperti ini, Sofia dengan spontan memberinya saran yang cemerlang.
"Oh. iya tante!"
Tak menunggu lagi Dahyun pun langsung beranjak ke kamar Sana.
Didalam kamar Sana, ia mulai merangkai kata.
"Na... Maafin gue!" Dahyun bergeming sejenak. "Akhh gak..gak! Pasti Sana udah bosan dengar kata maaf dari gue."
Ia kembali menyusun kalimat lain.
"Sana Sayang!" Berhenti sejenak. "Akhh, masa gue langsung ngomong sayang sih? Yang ada ntar gue langsung ditampar lagi sama orangnya"
Menyusun kalimat lagi.
"Na, Gue pengen kita baikkan terus jadian lagi." Kembali bergeming sejenak. "Aisss.. Masuknya masih kurang pas. Masa langsung ngomong ke intinya? harus ada bumbu-bumbunya dikit dong!"
KAMU SEDANG MEMBACA
WW
Romance"Dua hati yang bertaut dalam ketidakpastian antara... Apakah mereka akan tetap Bersama atau Berpisah?!"