Satu detik?

969 111 25
                                    

Hal yang sering dialami untuk setiap pasangan adalah rasa cemburu. Dan itu wajar. Sewaktu pulang kampus tadi, kedua insan itu tampak canggung. Dahyun berbicara seadanya begitupula dengan Sana.

"Dub, sorry tadi_" Ujar Sana hati-hati dan langsung mendapat sergahan oleh sang pacar.

"Gakpapa"

Dahyun pura-pura tidak mempersoalkan adegan pelukan sewaktu dikampus tadi. Padahal, dalam hati Dahyun ingin sekali menegur Sana agar tidak kelepasan seperti itu. Yah, walaupun keadaannya terhimpit dan tak sengaja.

"Lo gak marah kan?" Sana kembali memastikan.

"hmm"

"Beneran?"

"hmm" Dahyun kembali bergumam tanpa menoleh.

"Liat Gue dong!" Sana menarik rahang Dahyun agar menatapnya.

"Iya bawel...."

Dahyun memang gampang luluh. Kalau sudah melihat wajah lugu milik Sana, rasa cemburunya kembali memudar.

"Dasar gengsian!" Cibir Sana.

"Gengsi? Maksud Lo?"

"Gue tau, Lo sebenarnya cemburu kan?" Sana mencubit kecil pipi Dahyun.

"Gak!" Dahyun mengelak. "Biasa aja Gue!"

"Ah beneran? Keliatan banget tau dari muka Lo!"

"Sok tau Lo!"

Ia membuang muka sambil berdecih. Dahyun tidak ingin mengurangi nilai imagenya hanya untuk kata cemburu, meskipun kenyataannya memang begitu.

"Yaudah, kalo Gue kelepasan lagi terus gak sengaja meluk cowok pas ada kilat sama guntur, berarti...." Sana memberi jeda "Gakpapa dong?" Sana mulai mempersudut kegengsian Dahyun.

Dahyun tertegun. Matanya menatap kosong ke layar handphone sambil membayangkan ucapan Sana. "Aishh SIALAN" Batin Dahyun.

"Oy?" Panggil Sana.

Dahyun acuh. "Gak..gak! Gue gak bakalan biarin Sana kelepasan lagi terus meluk siapapun." Ia terus mengandai-andai. "Kalo gitu berarti Gue harus jaga-jaga dari sekarang. Kalo awan udah mulai mendung Gue harus berada disamping Sana!" Batin Dahyun.

"Oyyy! Kok bengong sih?"

"Hah?" Dahyun tersadar dari lamunan.

"Kenapa gak suka ya kalo Gue peluk cowok lagi?" Sana terkekeh.

"Lo tenang aja. Gue pastiin Lo gak bakalan dengar suara kilat ama guntur lagi"

"Yang bener aja Lo. Ngaco!" Sana berhenti sejenak. "Emang Lo bisa silent suara kilat ama guntur gitu?"

"Bukan kilat atau gunturnya yang gue silent, tapi...telinga Lo!"

"Telinga gue.. Gimana caranya coba?" Sana mengerutkan dahi.

"Ya GUE POTONG AJA SEKALIAN, DARI PADA MELUK COWOK LAGI!" Dahyun mengecam Sana. Suara penekanannya sangat serius.

Dari kata-katanya terdengar jelas bahwa ia tidak akan membiarkan dirinya berada dalam kecemburuan lagi, karena ia tidak suka. Meskipun terdengar mengada-ada tapi Sana mengerti maksudnya. Kali ini Sana cukup peka mengartikan kata-kata Dahyun.

"Aduh jahat amat!" Sana terkekeh sambil merangkul kepala Dahyun dan menenggelamkan wajah sang pacar dalam ceruk lehernya. "Makin sayang deh sama pacar jijik!"

"Bisa gak kalo gak pake jijik?" Protes Dahyun.

"Gak bisa Dub. Jijik ini udah menyatu dengan rasa sayang Gue ke Lo!"

Ampun deh. Sana memang konyol dalam mendeskripsikan soal perasaannya! Memang ada kayak gitu? Ada-ada aja.

**

"Dub?"

Tidak ada suara.

"Sayang?"

Tidak ada suara.

Sana mendongak melihat wajah Sang pacar sambil melonggarkan pelukannya. "Yaelah. Kok tidur sih?!"

Sayang sekali. Disaat situasi romantis sedang berlangsung Eh, Dahyun malah tertidur. Teganya ia menelantarkan Sang pacar yang sedikitpun belum merasakan ngantuk. Sana mencebik sembari membuang muka. "Tidur gak ngajak. Nyebelin!"

Selang beberapa menit, Sana mulai merenung. Ia memikirkan sesuatu sambil sesekali menatap raut wajah Sang pacar. Tak lama kemudian, angin konyol pun mulai bertiup dalam benak Sana. Yah, kekonyolan yang biasanya sering dipikirkan oleh Dahyun sekarang hinggap dikepala Sana. Dari raut wajahnya hal itu terlihat sangat menantang baginya. "Gue harus tau soal itu!" Batin Sana.

Ia pun membuka youtube lalu mengetik dikotak search..

- Tutorial kissing -

Sana berdesis geli begitu layar hpnya menampilkan daftar video kissing. Tanpa membuka salah satu dari daftar video itu, ia langsung beralih ke judul pencarian lain.

- Ciuman untuk pemula -

"Aishhh" Sana kembali berdesis geli. "Gak! ini masih terlihat ekstream."

Sana kembali mengetik dikotak search sembari memilih kata yang menurutnya tepat.

- CIUMAN BIBIR ...  *Merenung sejenak*
DENGAN DURASI TERSINGKAT -

Begitu daftar video itu ditampilkan, Sana mulai memplay satu video ciuman yang berdurasi 10detik. "Hmm..Gak, ini masih hot!"

Ia memplay satu video lagi yang berdurasi 5detik. "Ah..ini juga hot"

Memplay lagi dengan durasi 3detik... "Ah.. ini juga"

Ciuman tiga detik? Masih niat gak sih!?
Pendek amat!

Untuk yang kesekian kalinya Sana kembali memplay satu video. Begitu melihat adegan ciumannya, Sana ngangguk-ngangguk sembari mengigit bibir bawahnya. "Kayaknya yang ini boleh!" Batin Sana.

"Oke. ONE SECOND aja!"

Sana tersenyum simpul lalu menatap raut wajah Dahyun. "Pacar...besok kita latihan ya!" Ujarnya sembari mengelus bibir Dahyun.

"Satu detik doang. Pake sok-sok latihan segala!" Batin Dahyun.
Si Coklat itu pura-pura tertidur. Ternyata sedari tadi Dahyun ikut mengamat-amati layar hp Sana. "Gue sedot sejam, baru tau Lo!"

Sekali lagi, Dahyun sudah biasa dengan yang namanya ngomong doang tapi gak pernah dilakuin. Pemerkosaan aja gak pernah terealisasi terus udah sok-sok ngomong sedot. Maksudnya Dahyun mau sedot bibir Sana gitu?
MANA BERANI....

____

Sekedar info.
Story ini bakal banyak episodenya. Dan sejauh ini belum berniat ngasih part klimaks. Nikmati aja dulu part-part yang menggantungkan ini sebelum part sedihnya muncul. hhehe😅
Sekian dan terima kasih.
Jangan lupa votementnya ya! Moga aja bakal double update malam ini. Tapi jangan berharap juga sih wkwk😆😆

WWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang