Mengakhiri penantian

796 108 69
                                    

Flashback

Sofia mengingat kembali ucapannya waktu itu. Ia mulai gelisah. Disatu sisi ia menganggap bahwa tindakannya ini adalah pilihan yang tepat, tapi disisi lain ia seakan merasa bersalah dengan kepergian Dahyun.

Setelah merenung beberapa menit, pikirannya mulai menyaring satu rencana. Kali ini Sofia berniat memperbaiki situasi agar tidak terlalu dibayang-bayangi oleh perasaan bersalah.

"Sana sayang, mama harap kau tidak akan salah paham!" Batinnya.

Detik itu juga, Sofia langsung menghubungi seseorang dan memintanya bertemu secara private.

~~

Disebuah restoran, datanglah sosok lelaki yang ditunggu-tunggu itu. "Maaf tante, nunggu kelamaan ya?"

"Ah, gakpapa."

"Ada apa ya tan, kok tiba-tiba minta ketemu?"

"Oh ini. Ada yang mau tante omongin sama kamu"

Taehyung menyunggingkan senyum. "Ngomong apa tan?"

"Tapi ini rahasia. Tante mohon jangan kasi tau siapapun termasuk Om John ataupun Sana!"

Taehyung mengerutkan dahi sambil menganggukan kepala pertanda ia paham dengan maksud Sofia.

"Sebenarnya..." Sofia berhenti sejenak sambil mengendus pelan. "Sana dan Dahyun sedang menjalin hubungan"

Mata Taehyung terbelalak. "Menjalin hubungan? Ma..mma..maksud tante mereka pac-" Sahutnya gagap.

"Iya." Sofia langsung menyergahnya dengan suara lantang. Ia menceritakan alur kebenarannya mulai dari waktu ia mencurigainya sampai ia benar-benar mengetahuinya dengan jelas.

Mendengar penjelasan Sofia, nafas Taehyung mulai lengah. Baginya ini adalah hal yang sangat tidak masuk akal. Bagaimana mungkin Sana menjalin hubungan dengan Dahyun tanpa ada tanda-tanda kecurigaan sedikitpun. Tentu saja Taehyung tidak pernah menduganya karena yang ia tau mereka hanyalah sebatas teman. Tidak lebih.

"Tae, tante mohon sama kamu satu hal."

Taehyung menatap Sofia lekat. Tatapannya mulai kehilangan semangat. "Mohon satu hal? apa itu tan?"

Sofia menarik nafas panjang. Setelah melewati perenungan yang cukup sengit, Sofia pun mulai menjelaskan dan mengutarakan pendapatnya dalam menghadapi situasi yang menyulitkan ini.

"Tante mohon sama kamu nak Taehyung!"

Taehyung memijat pelipisnya sembari menelan ludah. "Tapi tan-"

"Tante mohon!" Bujuk Sofia lagi.

Sofia meraih tangan Taehyung sebagaimana ia meraih tangan Dahyun beberapa waktu yang lalu. Nada suaranya juga terdengar sama.

Dengan segala keterpaksaan yang mendalam, Taehyung pun menganggukkan kepalanya.
"Baiklah tante, saya akan melakukannya...." Ia berhenti sejenak. "Tapi ada syaratnya!"

"Syarat?"

"Ya!" Taehyung memutar bola matanya menghadap luar jendela.

"Apa itu?"

"..........................." (Unviewble text!)
Tahyung menjawabnya dengan lantang.

**

Manik coklat itu terus saja menatap keluar jendela dengan posisi yang sama setiap harinya. Rambut pirangnya yang terurai berantakan sangat jelas menampakkan keresahaan dalam dirinya. Kantong matanya benar-benar nampak seperti seorang yang sedang kehabisan energi karena sering mengeluarkan air mata. Bukan hanya itu, tatapannya saja bahkan tidak lagi menampakan ekspresi apapun selain datar.

Sudah hampir sebulan, Dahyun tidak ada kabar sama sekali. Ia benar-benar menghilang entah kemana.

Seseorang menarik gagang pintu..

"Sayang!" Panggil Sofia hati-hati.

Seperti biasa, Sana terus saja menampakkan kehampaannya seperti orang yang sedang kehilangan kesadaran. Ia tidak bicara satu katapun kepada orang tuanya bahkan kepada sahabatnya yang sering datang mengunjunginya. Liburan pergantian semester yang harusnya diisi dengan kebahagian bersama sang pacar, ini malah diisi dengan kesedihan yang mendalam.

"Na, diluar ada Taehyung." Ucap Sofia pelan. "Temuin dia Na, sekali ini aja"

Sana diam membisu.

"Sa-"

"Ma!" Diambang pintu John tiba-tiba muncul bersama Taehyung.

Sofia menoleh sambil geleng-geleng. "Gak mau pa!" Ujarnya tanpa mengeluarkan suara.

John memberi isyarat gerakan mata lalu menyuruh Sofia keluar dan membiarkan Taehyung masuk menemani Sana.

Taehyung menatap Sana dengan sorot kelam. Hatinya begitu tersentuh saat melihat keadaan Sana yang nampaknya tidak memiliki semangat hidup lagi.

"Na?" Sapa Taehyung pelan. "Lo sakit?"

Sana tetap diam membisu.

"Muka lo pucet banget Na. Kata tante Sofi, lo belum makan seharian ini" Taehyung mulai menyentuh tangan Sana. "Kalo lo gak makan, nanti lo tambah sakit Na!"

"Na. Gue udah tau semuanya dan gue ngerti perasaan lo gimana. Tapi Na, lo harus belajar ngerelain semuanya." Taehyung menggenggam erat tangan Sana. "Kalo Dahyun emang sayang ama lo, dia gak akan pergi ninggalin lo kayak gini. Kalo dia sayang ama lo, dia pasti bakal pertahanin lo apapun keadaannya."

Kali ini Sana menatapnya datar. Dari tatapannya seolah ia ingin menyampaikan sesuatu tapi hanya sepersekian detik ia kembali membuang muka.

"Meskipun gue gak bisa gantiin Dahyun dihati lo tapi jujur, gue beneran sayang ama lo Na. Gue bakal ngelakuin apa aja yang lo mau asal lo ngasih gue satu kesempatan. Sekali ini aja! Please Na, gue mohon"

Detik itu juga, Sana bersuara. Entah angin badai apa yang merasuk pikirannya hingga ia mau merespond ucapan Taehyung.

"Lo beneran sayang ama gue?" Tatapannya masih tetap datar dan nada suaranya juga terdengar parau.

"Iya Na. Gue sayang banget ama lo!" Raut wajahnya penuh dengan pengharapan yang mendalam.

"Kalo gitu......." Air mata Sana kembali mengalir. "NAKAHIN GUE SECEPATNYA"

_____

Shipper SaiDa stay calm ya😢😅

WWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang