Lagi-lagi pasangan ini terhimpit dalam situasi yang tidak bisa dihindari. Dahyun merasa cemas dengan kemunculan Yuna begitupun dengan Sana. Masing-masing merasa cemas kalau nantinya pertemuan itu malah menimbulkan kesalahpahaman lagi diantara mereka.
"Kamu kesini kok gak ngabari tante?" Tanya Sofia.
"Ry, Yej, bentar ya!" Yuna menyuruh kedua temannya mendahuluinya. "Dub, Lo apa kabar? Tumben gak ngabarin gue lagi?"
Mendengar pertanyaan itu, Dahyun dan Sana saling menatap sekilas. Untuk waktu yang sesingkat itu, tentu saja pikiran mereka sudah dipenuhi dengan berbagai pertanyaan. Dari raut wajah keduanya, mereka mulai berbicara lewat telepati.
"Dub, jangan bilang lo punya ular lain?"
"Na, jangan bilang lo main ular dibelakang gue!?"
"Pulang rumah, Gue sidang lo!"
"Sampe gue tau lo ada macem-macem sama ni cewek, gue gantung lo!"
Dahyun dan Sana kembali melirik sumber objek yang sedang bertanya.
Didepan mereka, Jeong dan Chaeng mulai menebak-nebak situasi yang agak menegangkan itu.
Sambil geleng-geleng, Jeong melirik wajah keempat orang itu secara bergantian. "Chaeng, perasaan gue kok jadi gak enak gini ya!?" Bisik Jeong.
"Iya gue juga." Chaeng mengendus. "Semoga aja gak peperangan" Balasnya berbisik.
"Cabut yuk. Biarin aja tuh Si Dahyun sama Sana panas-panasan dalam sini" Bisiknya lagi sambil terkekeh.
Chaeng ngangguk-ngangguk.
Seperti pencuri, kedua sahabat Dahyun itu berjalan tanpa suara dan langsung beranjak meninggalkan mereka.
Kembali ke percakapan...
"Oh... itu tante, kita cuma kebetulan aja lewat. Jadinya mampir kesini" Sahut Sana gugup.
"Gue bba..baik Yun" Dahyun juga tak kalah gugupnya. "Elo?" Tanya Dahyun hati-hati.
Sofia memegang tangan Sana. "Boleh gak tante ngomong bentar? Sekalian tante mau ngenalin Sana sama Papanya Taehyung."
"Sama. Gue juga baik! Eh, jaket lo ketinggalan di apart-" Detik itu juga, Tangan Dahyun refleks membungkam mulut Yuna.
Hal sekecil itu tentu saja langsung menarik perhatian Sana. Ia menatap Dahyun yang nampaknya sedang menyembunyikan sesuatu. Sana ingin sekali bertanya pada gadis itu, tapi disampingnya ada Sofia. Ia tak enak hati mengabaikannya.
"Iya bb..boleh tante"
Sofia tersenyum lebar. "Ngobrol disitu aja yuk!"
Sana ngangguk-ngangguk sekaligus membulatkan matanya. Tentu saja Sana menyuruh Dahyun melepaskan tangannya didepan mulut Yuna. Melihat sorot mata Sana, Dahyun pun langsung menarik tangannya.
"Duduk Yun." Kali ini Dahyun salah tingkah. Saking cemasnya, dia sampai bingung merespond tatapan Sang pacar yang begitu menakutkan.
**
Mereka berhadapan, tapi berlainan tempat duduk. Antara tempat duduk Sana dan tempat duduk Dahyun, jaraknya mungkin sekitar sepuluh langkah.
"Ternyata omongan Taehyung benar. Kamu cantik" Puji Paul.
Sana tersenyum paksa. "Ah, Om bisa aja"
"Terus gimana?"
"Gimana apa tan?"
"Yah, hubungan kamu sama Taehyung?" Setelah cukup berbasa-basi, Sofia pun mengutarakan pertanyaan yang sudah Sana duga sebelumnya.
"Yah sejauh ini,,, HUBUNGAN PERTEMANAN kami baik kok tan" Sahut Sana lantang.
KAMU SEDANG MEMBACA
WW
Romance"Dua hati yang bertaut dalam ketidakpastian antara... Apakah mereka akan tetap Bersama atau Berpisah?!"