VC

953 100 11
                                    

Dahyun pulang kerumah saat hari menjelang malam. Ia memeluk sang pacar sejenak lalu beralih mengecup puncak kepala Sana. "Gue pulang ya!"

"Daa sayang" Sana melambai-lambai.

"Masuk kamar langsung tidur, jangan nonton lagi"

"Bawel Lo!" Sana mencebik. "Udah pulang sono. Nyampe rumah, mandi, makan, telpon gue!"

"Siap ular sayang"

**

Sana yang hendak menaiki tangga kembali menghentikan langkahnya.

"Sayang kesini bentar!" Panggil John.

Perasaan Sana yang masih berbahagia langsung memudar. Ia menyoroti sang ayah dengan tatapan kelam. Setelah mendengar penjelasan John soal Taehyung, kini Sana mulai merasa enggan berbicara dengannya. Dipikirannya, pastilah John akan kembali membahas soal hubungannya dengan dosen muda itu.

Sana duduk berhadapan dengan John dan juga Sofia. Ia menatap kedua orang tuanya lengah. "Ada apa lagi?"

"Kok ngomongnya gitu sih?" Ungkap Sofia heran. "Kayak gak suka gitu ngobrol sama papa mamanya!?"

Sana memutar bola matanya malas. "Sana ngantuk pa, ma. Capek!" Sana beralasan.

John dan Sofia tak menggubris ucapan anaknya.

"Ma, kayaknya dia udah didepan tuh!"

Sofia menyunggingkan senyum gembira. Ia menatap Sana sekilas lalu segera beranjak kedepan pintu.

"Sudah kuduga ini akan terjadi" Batin Sana menebak. "Aishhh...Mulut curut" Gumamnya lagi.

Sana mengingat ucapan Taehyung sewaktu dikampus tadi. Dan memang benar, lelaki itu betul-betul mampir kerumahnya. Dari situasinya, Sana juga sudah menebak kalau ini juga berkaitan dengan kedua orang tuanya. Pastilah mereka sudah merencanakan hal ini.

"Malam tante....om" Taehyung menyapa sopan.

"Malam juga Hyung" Balas John. "Duduk!"

Sana sedikit membungkuk dan mulai menyibukkan bola matanya didepan layar hp. Bukan tidak menghargai sang dosen, tapi sengaja. Sekali lagi Sana tidak ingin menggubris hal-hal yang nantinya mereka akan bicarakan. Kalaupun dia akan ditanyai, ia hanya akan menjawab seadanya.

"Kamu udah makan?" Tanya Sofia basa-basi.

"Oh, udah tante."

Sekilas, John dan Sofia mulai memberi kode gerakan mata yang mengartikan Taehyung diberi ijin untuk memulai aksi pendekatannya. Taehyung tersenyum simpul lalu menatap Sana sekilas dengan raut wajah gugup dan malu.

"Tante sama om tinggal bentar ya" Ungkap Sofia sembari menarik bajuk sang suami. "Sana sayang, ajak Taehyung ngobrol ya?"

Sana mengangguk malas.

John dan Sofia beranjak meninggalkan sang dosen muda itu bersama anak semata wayang mereka. Perlahan Taehyung mulai mengatur nafas untuk menyapa Sana. Baru saja ia membuka mulut untuk menyapa, tiba-tiba saja...

"Kelamaan lo!" Ungkap Sana.

Taehyung yang sementara menundukkan kepala langsung tertegun. "Dia ngomong apa? kelamaan?" Gumam Taehyung sembari menggaruk pelipisnya.

"Sebenarnya lo mau ngapain sih?" Sana memberi jeda. "Gak jelas deh!"

Mendengar ungkapan Sana, harga diri Taehyung serasa mulai diinjak-injak. Memang sih, dirinya gugup tapi kali ini dia benar-benar harus berani untuk mulai berbicara.

"Ya, gue kesini karena mau ngomong aja sama kamu. Maaf kalo gue kelihatan gak je.....lassssss" Taehyung menekan kata 'Las' bersamaan dengan sorot mata tak menyangka. Ia memelototi Sana dan layar hp milik Sana bergantian. "Aishhhh" Pekiknya.

Ternyata, Sana sedang tidak berbicara dengannya. Ia saling membalas chattingan dengan pacar jijiknya via voice note. Kalimat-kalimat yang barusan ia tuturkan, itu semua ditujukan kepada sang pacar bukan pada Taehyung.

Memang ya kalo udah niat mengabaikan, Tentu Sana gak bakalan peduli sekalipun orang itu berada disampingnya. Tak senang karena diabaikan, Taehyung menahan pergelangan tangan Sana dengan tatapan serius.

Sana membeo.

"Sejutek ini ya sikap Lo!" Ungkap Taehyung serius. "Gue paham, kenapa Daniel sering gangguin Lo!"

Sana menelan ludah. "Ini Taehyung? dia ngomong formal ke gue? Sumpah, gak nyangka gue!" Batin Sana.

"Hah? Maksud pak apa ya?" Sana membalasnya dengan nada santun.

"Gak usah panggil gue pak." Ungkapnya sembari mengeratkan genggamannya. "Gue udah bilang, kalo diluar kampus...panggil gue Taehyung!"

Kali ini Sana melepaskan genggaman Taehyung. "Apaan sih pak!"

Selepas Sana menggeser tangan Taehyung, tiba-tiba saja layar hpnya memunculkan video call.

*Jijik❤* Itu nama kontak Dahyun.

"Aisshhh" Keluh Sana saat menyadari adanya panggilan dalam situasi yang tidak tepat.

Sana yang hendak menyembunyikan Hpnya, tiba-tiba saja dirampas oleh Taehyung. Tanpa aba-aba dan kata permisi,  telunjuk dosen muda itu menggeser ikon tanda jawab panggilan. Kini wajah Dahyun dan Taehyung saling berhadapan didepan layar.

"p..pak Taehyung?" Ujar Dahyun kaget. Sana berusaha menarik hpnya kembali, tapi tangan Taehyung yang kuat membuatnya sedikit kewalahan untuk menggapainya.

"Ada apa? Saya lagi ada keperluan dengan Sana." Ujar Taehyung jujur tapi dengan nada penuh penekanan.

"Ke..keperluan pak?" Nada suaranya sedikit melengking.

"Iya. Saya sedang mengajarinya les privat?" Taehyung beralasan. "Mau ikutan?"

"Oh..gi..gitu!" Dahyun gagap setengah mati. "Yaudah pak, maaf mengganggu!"

Tanpa menanyakan keberadaan Sana, Dahyun langsung mematikan panggilannya. Memang sih dari gelagat sang dosen, ia tidak mencurigai adanya keanehan dari Dahyun maupun Sana. Karena pada dasarnya ia tidak tau soal hubungan mereka. Yang ia tau mereka hanyalah sahabatan. Sedangkan untuk menduganya saja, sedikitpun tidak terlintas dipikirannya.

"Mampus gue!" Sana meringis dalam hati. "Sayang, gue harap lo gak mikirin yang aneh-aneh!"

_____

WWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang