xxx vs obat

1.3K 128 5
                                    

Dahyun melihat pemandangan yang sunyi dipagi itu. Tidak ada sosok Sana didalam kamarnya. Aroma parfume Sana yang begitu menyengat dan memabukkan sempat membuat Dahyun terhuyung. Apalagi ditambah dengan keadaan kamar yang sudah rapih dan bersih membuat Dahyun mulai menyunggingkan senyum hangat.

Sementara Sana tak seperti biasanya datang ke kampus disaat kelas matakuliahnya masih berselang satu jam lagi.

"Tumben Lo dateng jam segini?" Tanya Jihyo.

"Loh, kalian berdua kenapa disini?" Sana balas bertanya saat melihat kedua temannya yang tengah asik bersantai dikantin. "Bukannya sekarang kalian ada kelas Budgeting?"

"Si Muda gak masuk!" Jawab Jihyo.

"Kalo tau gini mending gue gak datang kampus" Sambung Momo.

"Sedih Gue gak ketemu My Muda"

Sana menatapnya penuh jijik. Ya, temannya yang satu ini sangat tergila-gila dengan yang namanya Kim Tae Hyung. Salah satu dosen muda yang juga banyak diidam-idamkan para gadis dikampus.

"Alay Lo!" Sana menapis kepala Jihyo.

Jihyo memasang wajah cemberut dengan sorot mata kelam. Dari dulu, Sana memang selalu mengusiknya karena terlalu mengidam-idamkan dosen muda itu.

Tak lama kemudian Sana mulai mengalihkan pembicaraan lain.

"Eh Mo, Gue mau pinjem Flashdisk yang kemarin dong!" Bisik Sana pelan.

"Flashdisk?" Momo memberi jeda. "Buat apaan?"

"Masih ada film ex..exnya gak?" Bisik Sana serius.

"Lo mau nonton gituan Na? Katanya gak suka?" Tanggap Jihyo histeris.

Sana menangkup mulut Jihyo dengan tangannya sambil menengok ke beberapa pasang mata yang saat itu sedang melirik kearah mereka dengan sorot wajah mencurigakan. "Kenapa gak sekalian aja Lo bikin pengunguman ditengah lapangan!?" Bisik Sana lagi.

"Lo sih, ngapain coba nanya-nanya film ex..ex itu!"

"Gue mau ngadain bantuan peduli sesama!" Jawab Sana santai.

Mulai gak waras lagi Si Sana. Emang ada ya bantuan peduli sesama pake film exx exx gitu?! Pikiran Sana memang terkadang agak sedikit blak-blakan. Suka gak jelas!

"Peduli sesama?" Momo berpikir sejenak. "Lo mau ngajak ee..ee bareng gitu?"

"Ya astaga!" Sana menarik nafas berat. "Otak Lo ya kayaknya perlu direbus deh, biar mateng isinya! Mikirnya jorok mulu, heran Gue!"

"Maksud Lo apaan sih Na? gak ngerti gue dari tadi" Kali ini Jihyo mengambil alih.

"Jadi gini guys, sebenarnya Gue mau coba mancing Dahyun" Jawab Sana jujur.

"Ma..mancing Dahyun?" Tanya Jihyo gagap.

"Iya. Habisnya dia gak ada rasa ketertarikan gitu ama cowok, makanya gue mau coba mancing dia. Yah, siapa tau dia ada rangsangan gitu, terus jadi ada niat deh buat pacaran" Sana berhenti sejenak. "Gue jadi prihatin gitu soalnya kalo liat dia terus-terusan jomblo"

Momo dan Jihyo membeo.

"Mo, kayaknya ni anak perlu dibawa ke dokter saraf deh!" Ucap Jihyo serius.

**

Sementara disisi lain,
Dahyun juga tengah sibuk melamun. Ia berpangku tangan sembari mengunyah coklat.

"Galau Lo? Kok suntuk gitu mukanya!?"

"Jeong bantu Gue dong!"

"Bantu?...Lagi?" Sahut Jeong lemas. "Kok jadi gak enak gini perasaan Gue?"

Ya tentu saja Jeong selalu merasa gak enak hati kalo dengar Dahyun mulai mengutaraan sesuatu perihal meminta bantuan.

"Beliin Obat perangsang tidur dong!" Kata Dahyun Jujur.

"O..obat Dub?" Tanya Chaeng gagap seraya memelototi Dahyun dengan sorot mencurigakan.

"Tu kan! Dugaan gue bener. Pasti Lo mau buat yang aneh-aneh lagi" Sambung Jeong.

"Ayolah, bantu Gue pelase!!!" Bujuk Dahyun sekali lagi.

"Kemarin Lo minta bawain Lakban, Lem, Gembok, Gunting, Jarum, terus sekarang minta beliin obat perangsang tidur! Mau Lo apa sih Dub?" Jeong hampir kehabisan nafas mengutarakan kekonyolan Dahyun selama ini.

"Ada lagi, palu ama gergaji juga...Lo lupa!?" Sambung Chaeng yang ternyata masih mengingat bantuan paling mengharukan yang belum lama ini ia lakukan untuk Dahyun.

"Dub, Lo itu bener-benar gak waras lagi tau gak!" Jeong memberi jeda. "Buat apa coba Lo_"

"GUE MAU PERKOSA ORANG!!!" Dahyun langsung menyergah ucapan Jeong dengan nafas memburu. "Gue cuma minta bantuan aja pake ungkit-ungkit yang udah lewat, heran gue!" Bantah Dahyun.

"Jadi Lo seriusan minta gue beliin obat itu?" Jeong kembali memastikan.

"YA KALO GAK SERIUS NGAPAIN GUE NGOMONG BEGO!" Tenaga Dahyun mulai memudar. Ia semakin lengah menghadapi kedua temannya yang sedari tadi masih kurang peka dengan maksudnya.

___

WWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang