Ramuan Kopi

1.1K 124 9
                                    

Dahyun tersenyum lebar.

Entah mengapa ia begitu senang melihat wajah Sana yang tampak kusut. Sana yang nyaris pergi kembali berbalik lalu menatap Dahyun dengan sorot tajam.

"Eh Lo!"

"Kenapa?" Memberi jeda " Mau pulang?"

"Balikin gak flashdisk Gue!"

"Balikin apaan, orang Gue gak ngambil!" Sahut Dahyun pura-pura.

"Kalo bukan Lo yang ngambil terus siapa? Ngesot gitu?" Bantah Sana.

"Ya kali aja!" Dahyun terkekeh.

"ishhhh" Ucap Sana kesal lalu kembali membuang muka.

Dahyun mengukir sunggingan kecil sambil mengingat kembali kekonyolan yang ia lakukan beberapa menit lalu.

Saat Sana sedang berada dalam kamar mandi, Dahyun yang super kepo dan licik itu sempat melihat isi data flashdisknya. Dahyun melihat semuanya dengan jelas. Nafasnya ngos-ngosan. Ia tak menyangka Sana mengoleksi berbagai video dan film kramat. Sungguh berdosa memang.

Tak menunggu waktu lama, Dahyun segera bertindak. Kali ini otaknya berfungsi. Tentulah Dahyun menduga itu adalah sebuah bahan jebakan untuknya. Dan dengan sengaja, Dahyun langsung membuang flashdisk milik Sana itu kedalam lobang toilet. "Lo kira segampang itu jatuhin image Gue!" Batin Dahyun.

Sana tak jadi keluar pintu. Ia menjatuhkan dirinya diatas ranjang lalu menenggelamkan wajahnya dibawah bantal guling.

"Kenapa Lo, kok ngambek gitu!" Dahyun kembali mencobai Sana.

"Berisik Lo!"

"Udahlah gak usah ngambek!" Rayu Dahyun.

Kali ini Sana tak menggubrisnya. Ia hanya mendengar langkah Dahyun yang sepertinya sedang mendekat kearahnya.

"Dari pada ngambek, mending minum kopi anget. Gue jamin bisa ngilangin rasa penat Lo!" Bujuk Dahyun lembut.

"Gak usah."

"Elo tuh ya, kalo Gue jahatin protes! Lah sekarang, giliran Gue baikin malah gak mau"

Dahyun pura-pura acting lagi sekarang. Dasar licik!

"Lo pikir Gue gak tau! Lo pasti taruh obat anehkan?" Sana memberi jeda. "Biar Gue diare atau gak mual-mual gitu!"

Tebakan Sana hampir benar. Hebat juga instingnya!

"Diare mah gak, lah kalo MUAL-MUAL HAMIL sih,
.................mungkin iya!" Batin Dahyun seraya mengukir sunggingan kecil.

Oh. Jadi ceritanya Dahyun emang berniat buat perkosa si Sana kali ya! Maniak juga si Dahyun.

"Yaudah kalo Lo gak mau, Gue buang ya!"
Dahyun pura-pura berhenti menawarinya.

satu..

dua..

ti... Dahyun menghitung dalam hati

Sana terbius rayuan Dahyun.

Ia menggeser bantal guling dari wajahnya lalu merampas cangkir kopi itu dari tangan Dahyun.

Sana menekuk kopi itu seperti meminum air es. Dahyun menelan ludah. Ia tak menyangka Sana benar-benar meminum kopi yang berisikan obat perangsang.

"Mampus Gue!" Dahyun menghela nafas berat. "Ni anak maunya lagi diperkosa!" Protes Dahyun dalam hati.

Sana menyeka mulutnya lalu menatap Dahyun dengan sorot kelam. "Puas Lo!"

Mata Dahyun membulat. Ia memelototi bibir tipis Sana yang tampak merah merona "Kok gue yang ngerasa terangsang ya!" Batin Dahyun.

**

Tigapuluh menit berlalu. Dahyun menunggu reaksi Sana tapi belum ada tanda-tanda sedikitpun. Dahyun mulai gelisah "Itu obat perangsang atau obat penenang sih!" Bisik Dahyun.

Selang beberapa menit. Dahyun yang tengah sibuk mengalihkan kegelisahannya tiba-tiba saja merasa ada angin horor yang bertiup menapis kulitnya. Bulu kuduknya berdiri. Ia melihat samar-samar ada sepasang kaki yang sedang berdiri dihadapannya. Ia kemudian menggeser buku bacaannya hendak memastikan wajah si pemilik kaki itu.

Dahyun kembali menelan ludah.

"Lo?" Dahyun gagap saat melihat sosok Sana yang sedang berdiri dihadapannya.

Sana bukannya menjawab pertanyaan Dahyun tapi malah menjatuhkan dirinya diatas badan Dahyun.

"Na?"

"Dub gue........." Nada suara Sana terdengar parau.

"Eh, Lo kenapa?" Dahyun mendadak kawatir melihat raut wajah Sana yang tampak pucat dan suhu badannya yang terasa dingin.

"Gue pengen........"

"Pe..pe..pengen?" Tanya Dahyun yang mulai rada-rada histeris.

_____

WWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang