Ketika sebuah kepercayaan di berikan kepada mu. Maka kamu harus menjaganya bukan merusaknya..
☁☁☁
Happy Reading!
King menarik tubuh Noah yang akan menghilang di belokan koridor belakang rumah sakit jika ia tidak bergerak cepat.
"Sekarang ngaku sama gue kalau Lo adalah dalang yang udah buat Awan koma!" King masih mempertahankan opininya tentang Noah. Ia tidak salah sasaran kalau Noah menjadi dalang di balik semua kejadian ini.
Noah menepis tangan King kasar, "Bukan gue! Harus berapa kali gue bilang ke Lo. Kalau bukan gue yang nyelakain Awan!"
"Gue gak percaya! Udah jelas-jelas di sana ada Lamar. Dan Lamar juga bilang kalau orang yang nyelakain Awan itu niatnya mau nyelakain dia!"
"Tapi emang bukan gue! Gue lagi ada di aula belajar koreo baru buat audisi nanti."
King sangat tidak puas dengan pembelaan Noah barusan. Ia masih bersikukuh dengan pemikiran nya tersebut. Lalu tanpa aba-aba King kembali meninju Noah sampai terjungkal ke belakang.
Bugh!
"Itu cuma akal-akalan Lo aja biar gak gue aduin ke mereka, kan?!"
"Gue ngomong yang sebenarnya King!"
Emosi Noah mulai tersulut dengan ucapan King yang dari tadi menuduhnya tanpa bukti tersebut. Noah bergegas bangkit dan menyerang King yang masih emosi nya tersulut.
"Semua yang keluar dari mulut Lo itu cuma kebohongan! Lo pasti mau nyelakain Lamar tapi keburu Awan yang ngeliat, kan?!" ucap King tepat di wajah Noah saat Kaka kelas nya itu akan melayangkan tinjunya lagi.
"Terserah kalau Lo emang gak mau percaya sama gue!"
Bugh!
Noah menghajar wajah King membabi buta tanpa mempertimbangkan konsekuensi yang akan ia dapatkan di hari esok.
"Gue tahu kalau Lo adalah dalang yang ngikat bangkai itu saat kita pertama datang ke sini," King menahan rasa sesak di dadanya saat Noah berhenti menghajarnya. Ia melirik ke Noah yang kelelahan di sampingnya tanpa melepaskan tatapan tajam untuk nya. "Lo yang udah nakut-nakutin Lamar karena Lo takut rekaman itu tersebar ke semua orang." King terbatuk kecil. Pukulan Noah yang sempat menghantam dadanya terasa begitu menyesakkan.
Noah tidak berani menjawab. Ia terdiam mengingat kejadian tersebut. Noah akui itu memang ulahnya yang sudah menakuti Lamar dikarenakan Noah tidak tahu harus berbuat apa jika seandainya rekaman itu tersebar ke semua orang.
"Diam Lo itu berarti iya," King mengangkat tubuhnya bersandar ke dinding. Ia kembali menatap Noah yang kini menunduk menyesali sesuatu. "Gue gak tahu kenapa Lo pake cara bodoh buat ngehancurin Lamar. Tapi gue juga salut karena Lo berani ngehancurin sahabat sendiri demi nama baik. Sahabat macam apa Lo?"
Ucapan King benar, dia seperti orang tanpa perasaan sudah menyelakai sahabatnya sendiri demi nama baiknya. Tapi Noah tidak punya pilihan untuk menolak King waktu itu. Noah jadi serba salah sekarang.
Jika seandainya Lamar tahu, apakah cowok berkulit hitam itu masih mau menjadi sahabatnya? Mungkin saja tidak karena sikap Noah sudah keterlaluan menurut Noah.
"Lo sebenarnya salut apa ngehina gue King?" Noah memutar kepalanya menghadap King yang duduk senderan di belakangnya.
"Dua-duanya, dan gue penasaran gimana perasaan Lamar saat tahu kalau sahabatnya udah jadi dalang di balik ini semua?" Suara King sangat memuakkan di telinga Noah. Seandainya Noah punya sedikit nyali untuk menolaknya pasti Noah tidak akan berada di posisi demikian.
![](https://img.wattpad.com/cover/167808027-288-k546509.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Can't See The Sun √
Teen Fiction[ FOLLOW TERLEBIH DULU SEBELUM MEMBACA ] Squel Bintang.. Kembar identik dengan paras tampan yang sangat menggoda iman para kaum hawa harus pindah sekolah dari salah satu Senior School tersohor di Amerika ke Indonesia hanya untuk mewujudkan mimpi mer...