☁️ 54. If I Can't See The Sun

1.1K 74 39
                                    

Aku pun sadar kalau cintamu itu tak akan pernah hilang untuknya.
Bahkan aku bisa melihat dengan jelas mata itu memancar kan cahaya kerinduan..

☁️☁️☁️

Happy Reading!

Bulan perlahan membuka matanya. Menatap sekitar dengan bingung dikarenakan kedua anak kembarnya, Arfa dan juga Rangga berdiri di sisinya.

Arfa membantu Bulan untuk mengambil posisi duduk dengan cara membenarkan posisi bantal di belakang punggung Bulan. Dia sangat khawatir melihat wajah Bulan yang pucat. Tidak seperti Bulan yang dia kenal.

"Arfa...," Sekelebat bayangan pembicaraan mereka di depan ruangan Bintang. Membuat mata Bulan di penuhi air mata yang akan siap turun.

Arfa menatap Rangga tidak mengerti tetapi tubuhnya langsung bergerak memeluk tubuh yang kini lebih kurusan dari sebelumnya.

"Kamu kenapa sayang? Apa ada yang terluka?" Tanya Arfa pelan, tidak mau membuat Bulan semakin tersedak dengan pertanyaan nya.

Ketika salah satu orang Arka mendatangi ruangan rawatnya. Membawa berita kalau Bulan tiba-tiba pingsan. Membuat Arfa langsung bergerak cepat ke ruangan tempat Bulan berada. Selama hidup dengan Bulan, Bulan jarang sekali pingsan dan bisa terhitung dengan jari.

Terakhir kalinya Bulan pingsan itu karena stress yang melanda wanita itu mengenai kabar Bintang yang koma dan Bulan tidak bisa melakukan hal apapun selain menangis dan menyalahkan dirinya sendiri.

Bulan merapatkan pelukannya. Sangat butuh orang yang bisa mengerti apa yang dia rasakan saat ini.

"Bintang...," Rasanya tidak sanggup Bulan untuk mengatakannya. Sebagian jiwanya terasa pergi setelah mendengar berita tersebut dan itu sangat tidak baik untuknya.

Arfa merendahkan sedikit kepalanya. Mencium pucuk rambut pirang Bulan seperti biasa. Kebiasaan Arfa saat Bulan ingin menenangkan pikiran Bulan.

"Ada apa sama Bintang?" Arfa memang belum mendapatkan kabar apapun tentang Bintang selain kematian Arden dari Rangga dikarenakan mereka juga belum tahu kebenaran tentang Bintang sebelum Bintang sadar dari obat bius yang di berikan sang dokter setelah paska operasi.

"Bintang buta Arfa, dan ini benar-benar buat hati aku hancur." Tanpa sadar Bulan sudah menancapkan pisau di dada Arfa. Tidak memikirkan bagaimana perasaan Arfa. Melihat kondisinya memburuk hanya karena sosok Bintang yang belum bisa di lupakan oleh Bulan seutuhnya.

Arfa menahan rasa sesak di dadanya dengan senyuman manis yang membuat Rangga sangat muak untuk melihatnya. Sahabatnya itu benar-benar pintar menyimpan rasa sakit. Sekalipun itu berasal dari wanita yang dicintai.

"Bagaimana bisa Bintang buta? Seingat aku Bintang baik-baik aja saat di sana." Arfa mengurai pelukan Bulan. Berusaha menatap wajah Bulan yang sengaja di tutupi oleh rambut dikarenakan Bulan tidak mau Arfa melihatnya.

"Aku juga gak ngerti sama sekali, Fa." Bulan menggeleng lemah. Menyembunyikan wajahnya di dada bidang Arfa.

Arfa mengelus rambut Bulan lembut, "Kamu harus tenang. Jangan terlalu banyak pikiran. Aku yakin Bintang orangnya kuat dan dia bisa menjalani ini semua."

Tangan Bulan mengepal dan memukul bahu Arfa tanpa kekuatan, "Aku tahu Bintang itu kuat... Tapi aku benar-benar gak sanggup dengar kabar ini."

If I Can't See The Sun √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang