☁️ 55. If I Can't See The Sun

1.1K 83 51
                                    

Jika mencintaimu begitu sakit seperti ini aku akan menerimanya selagi kamu mengijinkan aku tetap bersamamu..

☁️☁️☁️

Happy Reading!

"Papa! Queen tahu, kalau Queen ini bukan anak yang baik dan selalu membenci Papa. Bukan berarti Papa harus meninggalkan Queen di sini sama Mama," Queen menumpukan kedua tumit nya di samping tanah pemakaman Arden yang sudah di kebumikan.

Mereka semua yang menghadiri acara pemakaman tersebut bisa melihat sosok Queen yang terjatuh karena kehilangan sosok Papa yang sangat dicintainya.

"Queen sadar kalau Papa selalu nyakitin Mama dan Queen setiap harinya. Tapi Queen tetap sayang Papa!" tangan Queen mengepal di atas tanah. Mendapatkan kabar kalau Arden meninggal dunia membuat dunia Queen berhenti seketika. Tidak pernah menyangka kalau sosok Papa yang selalu menyakiti nya kini di panggil oleh Tuhan terlebih dulu padahal pria itu tidak memiliki penyakit apapun.

Queen tidak tahu menahu soal rencana Arden yang akan menghancurkan rumah tangga Bulan dan rencana menghabisi Bintang.

Mereka semua yang terlibat di sana menutupi itu semua agar Queen tidak terlalu sedih dengan fakta tersebut.

Bahkan Queen datang ke pemakaman ini setelah Arden di kebumikan. Tidak membiarkan Queen melihat jasad Arden di dalam peti atau rahasia mereka akan terbongkar saat itu juga.

Bailey yang melihat kondisi Queen itu tergerak hatinya untuk mendekati Queen dan memeluk tubuh remaja tersebut yang jiwa nya sedang terguncang.

"Queen, jangan nangis lagi. Papa Lo gak akan tenang ngeliat Lo kayak gini di pemakaman nya," Bailey membawa kepala Queen bersandar di dadanya. Mencoba menenangkan suasana hati Queen yang kacau.

"Apa gue emang gak di takdir kan buat bahagia Bai?" Queen meremas kemeja hitam Bailey kuat. Menatap gundukan tanah yang di dalamnya terdapat jasad Arden berada.

"Lo layak bahagia Queen. Tapi Lo harus bisa melewati ini semua demi mendapatkan kebahagiaan tersebut. Kalau Lo terus-terusan kayak gini yang ada bakalan nyakitin Lo dan kebahagiaan Lo gak akan pernah hadir di kehidupan Lo." Bailey memperhatikan foto Arden yang berada di dekat batu nisan. Pria yang sangat tampan dan memiliki karisma yang begitu kuat. Walaupun itu hanya sebuah foto tapi Bailey bisa merasakan nya.

"Kita semua akan selalu ngedukung Lo Queen dan buat Lo selalu bahagia," Queen mendongak ke samping. Semua teman-temannya berdiri menatapnya dengan bibir tersenyum. Memberikan Queen semangat untuk bisa menjalani ini semua.

"Padahal Queen pengen banget Papa datang ke acara tersebut," ujar Queen sedih, mereka semua baru saja mendapatkan pengumuman besar hari ini kalau mereka semua akan di kirim ke Jerman setelah mengikuti pelatihan selama beberapa Minggu. Tidak jadi selama sebulan dikarenakan jadwal acara di Jerman di majukan sehingga pihak sekolah harus cepat memilih sebelum pendaftaran lomba tersebut di tutup.

"Tapi Papa malah pergi ninggalin Queen di sini sendiri sama kondisi Mama yang masih belum membaik," Queen menunduk lemah. Kenapa ini semua harus terjadi kepadanya saat dia ingin membuktikan ke sang Papa kalau dia bisa berguna menjadi anak dan bisa membanggakan keluarga dengan bakat yang dia miliki?

"Lo seharusnya bersyukur Queen. Karena Mama Lo masih ada di sini. Di luar sana ada banyak orang yang gak punya orang tua." Noah memberikan nasihat. Sebenarnya ini adalah isi hatinya yang paling dalam. Dia tidak pernah merasakan kasih sayang Mama nya sejak di lahirkan di dunia tetapi Noah masih bersyukur dikarenakan dia punya sosok Raja sebagai Papa nya. Walaupun Raja bukanlah Papa yang sempurna untuk Noah. Noah akan tetap menerimanya.

If I Can't See The Sun √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang