Terluka karena kamu selama ini menyembunyikan segalanya dari ku..
☁☁☁
Happy Reading!
Bulan mengambil tissue dari dalam tas tangannya. Menghapus air mata yang sempat turun. Dia tak menyangka menceritakan ini ke Rangga akan menguras sedikit emosinya.
Tangan kokoh milik Rangga menghentikan pergerakan Bulan yang akan kembali menghapus air matanya.
Manik cokelat tersebut terlihat sangat terluka dan Bulan tak suka melihatnya. Terlalu banyak kebaikan yang Rangga lakukan untuknya di masa lalu. Tetapi, kenapa dia malah tega membalasnya demikian?
"Maaf gue nggak cerita apapun tentang kondisi Lo waktu itu. Gue cuma mikir nya Lo bakalan terpukul kalau sampai tahu di saat kondisi Lo yang masih belum pulih seutuhnya," Rangga berusaha tersenyum kecil walaupun dadanya mulai terasa sesak.
"Gue ngerti yang Lo maksud," Bulan menarik tangannya dari Rangga. Kalau Arfa dan kedua anak kembarnya lihat bisa menjadi masalah besar.
"Terimakasih," Rangga menatap Bulan kikuk. Duduk di kursi ini membuatnya sangat tak nyaman apalagi mereka baru saja membicarakan masa lalu yang tak seharusnya di ingat kembali.
Bulan mengangguk dengan tangan mengusap mata. Sesekali melirik Rangga yang menyibukkan dirinya dengan cara bermain ponsel.
"Gimana keadaan Lo setelah itu?"
"Gue baik-baik aja Rangga. Buktinya sampai sekarang Lo masih bisa ngelihat gue, kan?" Bulan tersenyum sesaat. "Gimana keadaan Lo saat itu? Pasti Lo khawatir nyariin gue,"
"Gue emang nyariin Lo sampai berbulan-bulan," Rangga tak mengalihkan pandangannya dari Bulan yang menunduk. "Gue balik lagi ke Jakarta buat nyari Lo. Mungkin aja Lo tinggal sama Diaz atau kembali sama dia. Tapi, ternyata Lo juga gak ada di sana. Terus gue frustasi nyari Lo ke penjuru kota di Indonesia. Gue benar-benar hampir gila gak bisa ketemu Lo dan mikirin kondisi Lo yang masih sakit."
Bulan mengangkat kepalanya. Rasa bersalah kembali datang. Dia memang sudah memperhitungkan segala nya yang akan di terima Rangga maupun dirinya. Tapi, Bulan tak menyangka Rangga akan seperti ini.
"Setelah pencarian gue gak menghasilkan apapun. Gue pergi ke Amerika buat sekolah di sana, dengan harapan bisa ketemu sama Lo lagi dan harapan gue gak menjadi kenyataan lagi. Tapi, di saat gue nggak lagi nyari Lo. Gue malah ketemu Lo di negara ini dengan gak sengaja."
"Gue minta maaf Rangga," Bulan mendongak ke samping. Pelayan membawakan minuman pesanan mereka ke meja. "Gue pergi gitu aja tanpa pamit ke Lo."
"Semuanya udah berlalu lagi pula buat sekarang," Rangga mengaduk jus tersebut dengan sedotan. "Yang terpenting sekarang gue bisa ketemu sama Lo lagi."
"Terimakasih,"
"Enggak perlu Lo bilang terimakasih ke gue. Gue udah gagal ngejagain Lo waktu itu Bulan,"
"Lo nggak pernah gagal sama sekali. Justru karena Lo gue masih bisa bernafas sampai detik ini," Bulan memicingkan matanya ke arah pintu masuk. Dia melihat sosok Awan yang sedang masuk bersama teman-temannya.
"Gimana keadaan kandungan Lo waktu itu? Apa mereka udah lahir dan besar?" Tanya Rangga, dia sebenarnya tak ingin bertanya tentang hal ini. Tapi, dia juga penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Can't See The Sun √
Roman pour Adolescents[ FOLLOW TERLEBIH DULU SEBELUM MEMBACA ] Squel Bintang.. Kembar identik dengan paras tampan yang sangat menggoda iman para kaum hawa harus pindah sekolah dari salah satu Senior School tersohor di Amerika ke Indonesia hanya untuk mewujudkan mimpi mer...