☁️ 60. If I Can't See The Sun

2.5K 111 31
                                    

Cinta itu seperti angin. Kalau di genggam terlalu kuat akan hancur dan jika di genggam akan pergi..

☁️☁️☁️

Happy Reading!

Suara sorak-sorai dari berbagai penjuru membuat enam belas remaja yang berada di belakang panggung semakin gemetaran. Ini pertama kalinya mereka akan performance di depan banyak orang untuk mengikuti audisi yang sebenarnya di Jerman.

Mungkin tujuh orang diantara mereka sudah pernah mengalami hal ini sebelumnya tetapi sebagian dari mereka ini adalah pengalaman pertama yang akan mereka dapatkan.

"Gue benar-benar gugup," Noah mengigit ujung kukunya, gemetar. Melirik ke arah para kru yang sedang mempersiapkan performance mereka semua yang akan segera tampil setelah perserta sebelumnya turun.

Awan menepuk pundak Noah pelan. Menenangkan Noah yang hampir mirip dengan ibu-ibu yang takut harga diskon berubah dalam hitungan detik.

"Tenang! Semuanya akan baik-baik aja selagi kita bisa fokus dan kompak. Karena cuma itu satu-satunya kunci yang harus kita pegang saat ini," Awan melirik ke Langit untuk menyetujui ucapannya.

Langit tersenyum mengangguk. Manik birunya menatap semua teman-temannya di depan dengan tangan mengepal di depan.

"Apapun yang terjadi jangan sampai hilang fokus. Harus percaya diri kalau kalian pasti bisa melakukannya. Di depan sana pasti ada orang tua kita yang akan menonton performa kita semua dan kita harus tunjukkan yang terbaik!" Langit memberi semangat ke semua orang agar bisa berpikiran positif. Hal ini memang sudah sering terjadi di dalam kehidupan Langit sebelumnya dikarenakan Langit beserta teman-temannya selalu mengikuti berbagai macam lomba demi mengejar mimpi mereka.

Orang pertama yang menyatukan kepalan tangan di depan adalah Queen. Walaupun di depan sana tidak akan ada Arden yang menontonnya tetapi Queen akan tetap melakukan yang terbaik agar Papa nya di surga sana bisa melihatnya dan bangga dengan dirinya.

"Gue setuju sama ucapan Langit," Queen melirik ke teman-temannya untuk mengikuti apa yang dia lakukan sebelum nama mereka di panggil oleh tim kru.

"Gue setuju!"

"Gue setuju!"

"Gue juga setuju!"

"Kita setuju!"

Mereka semua menyatukan kepalan tangan di depan tangan Langit dan Queen terkecuali Noah yang masih bingung antara ingin percaya diri atau takut.

"Kita akan maklumi kalau misalnya salah satu dari kita nanti ada yang salah lirik atau gerakan," kata Langit, sebagai ketua dari mereka. Mereka semua akan menari sambil bernyanyi dan posisi menyanyi diisi oleh Langit, Gabriel, Bailey, Sabina, Noah, Lamar dan Diarra. Sisanya akan mengiringi mereka dengan koreografer yang sudah mereka pelajari beberapa hari ini sebelum tampil.

Noah menatap satu-persatu wajah mereka sebelum menyatukan kepalan tangannya bersama mereka. Dia harus berani melawan rasa takutnya atau dia akan menjadi beban untuk mereka semua.

"Kita semua satu!" Teriak mereka bersama dengan wajah bersinar. Mau menang atau kalah itu masalah gampang buat mereka. Yang terpenting mereka harus melakukan yang terbaik sekarang demi nama sekolah dan orang tua yang sedang menonton mereka di depan sana.

If I Can't See The Sun √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang