Rasa kagum yang pernah hadir kini semakin membuat detak jantungku berdegup kencang ketika aku melihat sisi lain dari diri mu..
☁️☁️☁️
Happy Reading!
Bulan tak percaya menatap pemandangan di hadapannya kali ini. Gunung Merapi yang tak terlalu jauh dari tempatnya berdiri membuatnya harus berkali-kali berdecak kagum. Ini sangat mengagumkan dan Bulan tidak menyesal sudah menyetujui permintaan Bintang untuk ikut ke tempat tersebut sebagai liburan mereka semua sebelum kedua kembarnya kembali mengadakan tour bersama yang lainnya."Bagaimana pemandangan nya sayang?" Bintang merangkul pinggang Bulan erat. Menandakan kalau dia tidak ingin Bulan berjauhan darinya.
Bulan mendongak ke samping, "Aku sangat suka Bintang. Sejak kapan kamu merencanakan ini semua?"
"Sejak kamu kembali bersama ku," Bintang terkekeh kecil. Lima jarinya mengacak rambut Bulan sayang. Lalu dia melangkah terlebih dulu untuk mengambil koper mereka di bawa masuk ke dalam kamar. Membiarkan Bulan untuk lebih lama menatap keindahan dari gunung tersebut.
Sejak kepulangan kedua anak kembarnya. Bintang sudah merencanakan ini semua dan meminta bantuan kedua anaknya untuk menjalankan rencananya agar dia bisa membuat Bulan lebih banyak refreshing sebelum masa kelahiran nya tiba dikarenakan Bulan sekarang sedang mengandung tua dan dengan hitungan hari Bulan akan melahirkan.
Sempat dapat penolakan dari ketiga sahabatnya dan juga dua anak kembarnya. Karena kondisi perut Bulan yang sudah besar dan tidak bisa di ajak pergi jauh. Takut Bulan akan merasakan efek samping dari kelelahan.
Bukan Bintang namanya kalau tidak bisa mewujudkan apa yang diinginkan. Akan menggunakan banyak cara agar mereka bisa menyetujuinya dan sekarang terbukti. Mereka semua berada di sini untuk membantunya menjalankan rencananya.
"Daddy, aku mau keluar dulu sebentar. Joalin ngajak aku berkeliling," Langit meminta ke Bintang yang sudah berada di ruang depan untuk mengambil barang-barang miliknya bersama Bulan. Melirik ke Joalin yang sepertinya menunggu Langit di dekat sofa sambil menunduk malu. Sangat lucu bisa melihat wajah cantik Joalin seperti itu.
"Jangan lama-lama, Lang. Kamu harus bantu Awan untuk beres-beres. Nanti dia ngamuk kalau cuma bekerja sendirian." Bintang memberikan izin dengan telunjuk menunjuk ke Awan sedang mengangkat kotak besar dari ruangan lain tempat salah satu kamar yang akan di gunakan mereka semua.
Langit mengangkat kedua ibu jarinya di udara, "Tenang aja Daddy! Langit akan pulang sebelum matahari terbenam."
"Hati-hati jangan sampai tersesat!" Bintang mengingatkan ke Langit yang sudah berlari bersama Joalin untuk mengelilingi vila yang mereka tinggali beberapa hari kedepan nanti.
Mereka semua berliburan ke daerah Jawa untuk melihat pemandangan yang indah berasal dari gunung tadi. Bintang melihatnya dari internet dan itu akan membantu nya untuk menjalankan rencananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Can't See The Sun √
Fiksi Remaja[ FOLLOW TERLEBIH DULU SEBELUM MEMBACA ] Squel Bintang.. Kembar identik dengan paras tampan yang sangat menggoda iman para kaum hawa harus pindah sekolah dari salah satu Senior School tersohor di Amerika ke Indonesia hanya untuk mewujudkan mimpi mer...