☁ 21. If I Can't See The Sun

1.6K 75 13
                                    

Perpaduan hati antara aku, kamu dan mereka adalah sebuah fakta kalau semua perasaan yang aku rasakan sejak dulu sampai detik ini adalah nyata.

☁☁☁

Happy Reading!

King mengikuti langkah Noah dari belakang secara mengendap-endap dikarenakan dia sedang menunggu waktu di mana Noah akan berada di posisi lengah.

Secara tak sengaja King mendengar percakapan Matthew yang membawa nama mereka berdua semalaman saat Daddy nya berbicara di telfon.

Sudah di pastikan kalau Matthew sedang merencanakan sesuatu bersama Raja secara diam-diam di belakang nya.

Noah memutar tubuhnya ke koridor sebelah yang tak terlalu jauh dari tangga untuk anak kelas sebelas. Dia harus melewati koridor anak kelas sepuluh sebelum berbalik. Membuat Noah malas sendiri karena harus bertemu dengan adik kelas yang tak di kenal.

"Gue tahu dari tadi Lo ngikutin! Lebih baik keluar dari persembunyian Lo sekarang juga, atau gue bakalan nyeret Lo keluar." Noah menghentikan langkahnya tepat di depan ruang laboratorium khusus praktik IPA. Dia sudah mengetahui keberadaan King yang mengikutinya sejak di parkiran. Noah sengaja menggiring King ke tempat lebih sepi agar dia bisa memberikan pelajaran ke adik kelasnya tersebut jika membuat ulah.

King menepuk tangannya secara pelan. Dia memperlihatkan tubuhnya di balik tiang besar dekat pot bunga-bunga kecil yang di jadikan sebagai hiasan. Tatapan mata King berubah awas agar dia bisa menangkap setiap gerakan yang akan Noah lakukan.

"Gue gak nyangka ternyata Kaka kelas gue tercinta ini punya insting yang sangat kuat," King masih mempertahankan tepuk tangannya.

"Lo mau ngapain ngikutin gue sampai sini?" Noah mencengkram tali ranselnya kuat. Dia tak boleh terlihat lemah di hadapan King atau dia akan tertindas sangat mudah. Tak perlu di jelaskan lagi siapa King sebenarnya. Adik kelasnya itu adalah anak jurusan tari modern yang mengambil taekwondo sebagai ekstrakurikuler dan sabuk yang sudah di sandang King adalah hitam.

Sedangkan Noah, hanya anak tari modern yang mengambil ekstrakurikuler panjat tebing. Dia tak bisa sama sekali dalam hal perkelahian tapi kalau sekedar menghindari dan memukul Noah bisa melakukannya.

"Gue mau buat kesepakatan sama Lo Kaka Noah tersayang," King memberikan senyuman miring ke Noah seraya berjalan mendekati Kaka kelasnya tersebut.

"Gue nggak tertarik dengan ajakan Lo itu," Noah menatap tepat di manik hitam King yang seperti malam. Warna mata yang di wariskan dari Matthew ke King sangat indah melebihi warna milik Daddy nya.

Alis King terangkat satu, "Apa Lo yakin gak mau nerima kesepakatan gue ini?" Dia merogoh ponselnya di dalam saku almamater dan memutar sebuah rekaman yang semalam dia dengar.

"Gue mau kirim Noah ke Amerika bulan depan. Gue udah nggak sanggup sama sikap dia yang sekarang," suara milik Raja terdengar sangat jelas membuat Noah menatap ponsel King dengan kening berkerut.

Matthew semalaman berbicara dengan Raja di ruang kerja dengan ponsel yang sengaja di loudspeaker karena Matthew sedang sibuk membaca beberapa buku lama nya yang pernah di pakai saat masih menyandang mahasiswa.

Dia berulang-ulang membaca buku yang tebalnya melebihi novel remaja. Hanya untuk bisa memecahkan permasalahan yang sedang memenuhi isi otaknya.

"Namanya juga anak remaja pasti berbuat ulah kayak gitu. Kayak Lo gak pernah muda aja Raja," Matthew membuka buku hukum yang tidak terlalu tebal. Dia harus menemukan sesuatu yang pernah dipelajarinya saat kuliah dulu.

If I Can't See The Sun √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang