☁ 5. If I Can't See The Sun

2.8K 110 4
                                    

Senyuman mu membuat dunia ku seketika runtuh..

☁☁☁

Happy Reading!

Diarra mendekat ke arah sepupunya berdiri di samping badan mobil penumpang. Ia melepaskan almamater sekolah dengan gerakan slow motion membuat Gabriel kesal sendiri melihatnya.

"Maksud Lo apa kayak tadi Diarra?!" geram Gabriel, yang sudah berpindah ke dekat Diarra yang terlihat malas dengan teman seperjuangan nya dulu.

"Gue cuma mau menyapa teman lama. Emang salah?" ujar Diarra tanpa minat. Memberikan almamater nya ke Joalin yang senang melihat perselisihan di antara keduanya.

"Tapi, cara yang Lo pake itu nggak lucu," Awan berjalan mendekati Gabriel bersama King. Cowok itu merasa heran dengan sikap Diarra yang berbeda sejak terakhir kali mereka bertemu di Los Angles beberapa Minggu yang lalu.

Diarra menaikan satu alisnya ke atas, "Gue emang lagi nggak ngelawak. Maka nya gak lucu."

"Terus maksud Lo apa tadi?" Gabriele mengulang pertanyaan dengan suara yang tak terlalu kasar. Dia memperhatikan gaya pakaian Diarra yang berbeda jauh dari beberapa Minggu lalu. Ini seperti bukan Diarra yang ia kenal. Seragam yang di pakai Diarra terlalu ketat dengan rok yang juga terlihat lebih pendek dari peraturan sekolah.

Merasa sudah membuang waktu untuk meladeni mereka semua. Diarra memberikan kode ke Joalin untuk kembali masuk ke dalam mobil.

"Perasaan tadi udah gue jawab," Diarra menunjuk Gabriele tepat di wajah. "Dan gue tau banget kalau otak Lo itu pinter. Jadi, pertanyaan bodoh itu gak perlu Lo ulang untuk ngedapatin jawaban yang sama."

King menahan tubuh Gabriele yang ingin melabrak Diarra. Entah kenapa melihat perubahan di diri Diarra membuat Gabriel geram sendiri. Dia tidak suka dengan sosok baru Diarra yang tiba-tiba berubah seperti Langit tanpa alasan.

Deru mesin mobil beriringan dari belakang mereka membuat semuanya menoleh dengan mata menyipit.

Empat mobil berwarna hitam perpaduan silver menyita perhatian mereka yang sedang melemparkan perdebatan.

"Kalau kalian mau parkir mobil jangan di tengah jalan! Kita mau masuk ke sekolah." Lamar menyembulkan kepalanya keluar. Matanya menajam melihat Gabriele bersama dua cowok sedang menatapnya tak suka. Ia melirik ke sebuah mobil merah jambu. Terdapat sosok Diarra yang sedang menyender di pintu mobil dengan angkuh. "Eh, cewek item. Tolong bilang ke teman-teman Lo itu buat nyingkirin mobilnya dari sini! Gue sama yang lain mau lewat!"

Diarra mencebik bibirnya sebal. Cowok yang sudah mengatainya hitam tak sadar diri kalau dia juga memiliki kulit hitam yang sama. "Gue nggak ada urusan sama Lo! Lo ngomong aja langsung sama mereka."

Noah membanting pintu mobil dengan kasar. Dia tidak tahan untuk tidak berhadapan dengan mereka semua walaupun di dalam dirinya dia sangat takut. Tapi, mengingat semua teman-temannya sedang berkumpul sudah di pastikan akan ada banyak yang membantu.

"Ini mobil tolong di awasin! Gue sama mereka mau lewat." Noah menunjuk satu persatu mobil yang menghalangi jalan akses mereka. "Bel sekolah lima belas menit lagi masuk. Dan gue nggak mau kena hukuman cuma gara-gara kalian semua!"

King berjalan mendekati Noah dengan dagu di angkat tinggi. Lalu, menatap satu persatu teman-teman Noah yang mulai keluar dari dalam mobil.

"Lo pikir kita mau parkir di sini?!" Sinis King, "Itu mobil udah berbuat ulah sama kita. Yang membuat kita harus berhenti di sini." King menunjuk mobil merah jambu yang tak jauh dari tempat mobilnya berada.

If I Can't See The Sun √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang