Chapter 1

1.5K 66 2
                                    

Koeun POV
Perkenalkan namaku Ko Eun. Aku berada dibangku kelas 2 SMA semester 2. Aku adalah ketua osis di SMA SRG yang didampingi oleh wakil ketua osis Nakamura Hina. SMAku adalah SMA khusus perempuan, ada juga yang khusus laki-laki yang berada diseberang SMA kami. Walaupun gedung sekolahnya sendiri-sendiri, tapi ada kalanya kami melakukan sesuatu bersama-sama, contohnya seperti festival sekolah dll.

Aku sedang berada di masa sibuk-sibuknya osis, disibukkan dengan perencanaan perayaan hari jadi sekolah yang akan diselenggarakan bulan depan. Dan sepertinya akan ada beberapa kali rapat bersama yang menyebalkan. Kenapa menyebalkan? Karena yang dibahas itu-itu saja, padahal jalan keluarnya sudah ada tapi masih ada saja penghalang untuk memperlancarnya. Dan sekarang aku baru saja akan keluar setelah selesai dengan kertas-kertas yang menumpuk diruangan osis. Hina sudah keluar beberapa menit yang lalu karena sudah selesai urusannya. Rencananya aku dan teman-temanku akan bertemu di sum cafe setelah pulang sekolah ini. Aku sudah mengabari jika aku akan terlambat dan mereka memaklumi itu.

Tting....
Sepertinya ada pesan masuk.

Hina-chan :3

Koeun-a, apa kau masih lama. Jika masih lama kami akan memesan terlebih dahulu.

Aku sedang dijalan menuju cafe, pesan saja duluan sekaligus punyaku ya. Samakan saja denganmu.

Oke.

Sepertinya mereka sudah cukup lama menunggu. Aahhhh... aku lelah sekali. Oke, koeun. Sebentar lagi dirimu akan sampai. Tinggal beberapa langkah lagi. Batinku

Sekarang aku sudah sampai didepan pintu cafe. Bisa kulihat Hina dan yang lainnya melambaikan tangannya kearahku. Karena terlalu lelah aku membuka pintu cafe dan berjalan kearah teman-temanku berada dengan sedikit menutup mataku, aku sudah tahu juga dimana hina dan yang lain. Saat dirasa sudah sampai dimeja mereka aku langsung duduk dan memeluk hina. "Hina-chan~~ aku lelah sekali. Sampai mau pingsan rasanya" ujarku sambil memeluk hina. Tapi tunggu dulu, kenapa rasanya seperti bukan hina, wangi parfumnya juga lain seperti agak manly. Kubuka mataku sambil melepas pelukanku dan ternyata...

"KAU SIAPA?!!" Aku terkejut ternyata aku salah meja, dan yang kupeluk adalah seorang namja. Dan yang lebih parahnya lagi namja itu bersama dengan beberapa temannya yang juga sedang melihatku terkejut.

"Kau itu yang siapa, datang-datang langsung memeluk orang saja. Dan juga kursi yang kau duduki itu milik temanku yang sedang ketoilet, jadi jangan seenaknya duduk disini dong" ujar namja itu.
Karena aku masih syok, aku terdiam dan melihat hina sednag menuju kearahku.

Koeun POV end.

Hina POV
"Koeun-a, aku keluar duluan ya. Jangan lupa kita akan ke sum cafe nanti" ucapku pamit duluan kepada koeun yang masih bekutat dengan berkas osis yang menumpuk.
"Hmm, sampaikan kepada yang lain aku akan terlambat. Jika aku terlalu lama pesan saja duluan"

"Oke"
Kini aku telah sampai di sum cafe. Dapat kulihat temanku yang lain melambaikan tangannya kepadaku. Aku pun berjalan kearah mereka dan tidak memperdulikan sekitar.
"Maaf aku terlambat" ucapku saat sampai dimeja kami.
"Gwenchana, kami mengerti kenapa senpai terlambat" ucap herin. Ya memang begitu kenyataannya, aku selalu datang terlambat saat nongkrong sehabis pulang sekolah dan yang paling terlambat adalah koeun.
"Oiya, kata koeun dia akan terlambat. Jika terlalu lama pesan saja duluan"
Mereka menjawabnya hanya dengan anggukan
Kami berbincang-bincang sembari menunggu koeun datang. Sudah 10 menit berlalu dan koeun belum datang.
"Hina-senpai, coba kau hubungi koeun sunbae. Apakah dia masih lama" ujar lami.
Lami dan herin ini siswa baru tapi sudah diangkat jadi anggota osis tetap untuk menggantikan osis terdahulu yang sudah lulus. Sebenarnya ada satu orang lagi, Ningning. Tapi dia tidak bisa datang karena ada kesibukan lain
"Oke, akan kuhubungi. Lami-a, Herin-a panggil aku Hina-nee saja untuk koeun panggil koeun eonni jangan pakai embel-embel senior" kukeluarkan benda pipih yang disebut smartphone dari tasku untul menghubungi koeun.

Koeun 👿👿

Koeun-a, apa kau masih lama. Jika masih lama kami akan memesan terlebih dahulu.

Aku sedang dijalan menuju cafe, pesan saja duluan sekaligus punyaku ya. Samakan saja denganmu.

Oke.

"Kata koeun dia sedang dijalan menuju kemari, pesan saja duluan. Pesankan untuk dia juga, samakan saja denganku" ujarku
"Ooh, begitu ya. Jadi kalian ingin pesan apa. Sebaiknya semua disamakan saja supaya koeun eonni tidak iri. Hahaha" ujar herin sambil bercanda.
"Pesan red velvet dan choco muffin saja, untuk minumnya strawberry smoothies. Bagaimana?" Usul lami
"Iya yang itu saja herin-a" ucapku karena aku sedang tidak ingin memilih-milih.
"Baiklah, aku pesankan dulu ya"

Saat aku melihat keluar, aku melihat koeun yang sedang berjalan kemari sambil melihat kedalam. Sontak aku melambaikan tanganku untuk memberitahukan keberadaan kami.
"Hina-nee, kau melambai ke siapa?" Ujar lami yang sepertinya tidak melihat koeun.
"Koeun sedang menuju kemari"
"Mana koeun eonni?"
"Itu" ujarku sambil menunjuk koeun.
"Ooo"
"Tapi hina-nee, sepertinya koeun eonni tidak sedang berjalan kesini. Dia juga seperti berjalan sambil menutup mata. Dan coba lihat koeun eonni tiba-tiba memeluk namja asing!! Sepertinya dia mengira itu meja kita. Eottoke hina-nee, sepertinya koeun eonni akan berada dalam masalah" heboh lami, dan benar saja aku melihat itu terjadi.
"Aku nyamperin koeun dulu ya"

Saat sudah dibelakang koeun aku mencolek bahunya.
"Koeun-a, kau salah meja" setelah itu dapat kulihat koeun menoleh kearahku dengan tatapan yang seperti berkata "arigato hina-chan, kau menyelamatkan hidupku" dan kubalas dengan tatapan "sudahlah, dan cepat menyingkir dari sini" dan koeun mengerti dengan tatapanku langsung berdiri dari kursi yang ia duduki tadi.
"Maafkan temanku tadi semuanya, dia tadi sedang kelelahan dan tidak menyadari dia salah meja--" ucapku sambil menatap namja-namja yang ada dimeja itu, tiba-tiba tatapanku berhenti dia salah satu namja yang kukenal. Aku terkejut melihatnya dan dia terkejut melihatku. Setelah 2 detik kualihkan tatapanku darinya dan tiba-tiba ekspresiku berubah menjadi lebih datar. Dan sepertinya Koeun menyadarinya. Kulanjutkan ucapanku tadi.
"--Sekali lagi maafkan temanku" ucapku sambil membungkuk. Sontak koeun pun ikut membungkuk.
"Iya-iya, aku memaafkan perihal dia salah meja dan aku memakluminya. Tapi, dia tadi baru saja memelukku" ujar namja yang dipeluk koeun tadi.
"Ya tad---" ucapan koeun terpotong oleh namja yang baru datang.

"Permisi nona-nona, ada apa ini?" Ujar namja yang baru datang itu. Kami pun berbalik melihat namja yang baru datang itu. Tapi aku seperti mengenalnya.

1 detik..

2 detik..

3 detik..

4 det--

"JENO?!! / HINA-CHAN?!!" Kami berdua pun terkejut dan yang lainnya juga ikut terkejut melihat kami saling kenal.










Tbc.
Hollaa yeorobun, gimana ceritanya? Maaf ya kalau ceritanya gaje. Soalnya masih pemula. Hehe. Vomment juseyo :)

Coincidence & The Regret (markoeun + jaeminhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang