Chapter 95

176 29 4
                                    

"a-aku............. aku......"







"maaf Mark, aku tak bisa"- Koeun menggigit bibir bawahnya karena merasa tidak enak.
Bahu Mark merosot begitu saja. Ekspresi Mark benar-benar mengatakan bahwa ia kecewa berat.
"Kenapa?..........."- Mark. Koeun sebisa mungkin menghindari tatapan Mark.

"Hey, jawab aku......"- Mark.

"Jangan bilang...... kau masih tidak percaya denganku?"- Mark.

"maaf, Mark........"- Koeun.

"setelah semua yang kita lalui---- kau masih tidak percaya denganku?"
"bahkan setelah semua perhatian tulus yang kuberikan kau masih belum percaya juga?"
"sebenarnya apa yang harus kulakukan untuk membuatmu percaya denganku?"- Mark sedikit emosi.

"aku bahkan tidak memintamu memberi perhatian khusus padaku"- gumam Koeun yang masih bisa terdengar.

"apa katamu?-----"- Mark speechless mendengar apa yang Koeun gumamkan.

"Eun, yang kuminta hanya sebuah ikatan penikahan diantara kita! Aku juga bukan orang yang memandang sebelah mata sebuah pernikahan, Eun! Aku juga sudah dewasa!"
"pernikahan yang kuminta bukan semata-mata hanya untuk pertanggung jawabanku, Eun. Kau harus tau itu! Aku tulus memintamu menikah denganku karena aku memang mencintaimu! Dan kau malah---- terus-terusan menolak?"- Mark mengeluarkan unek-uneknya.

"kau tidak paham, Mark..."- Koeun.

"Apa yang tidak kupaham?! Katakan padaku! Tolong katakan padaku supaya aku bisa memahaminya........."- Mark.

"aku tidak bisa......."- Koeun.

"Apanya yang tidak bisa........"- Mark.

"Aku tidak bisa karena bahkan aku juga tidak memahaminya! Aku tidak paham! Jika aku paham pun sudah dari lama aku menerima lamaranmu!! Aku tidak tau darimana datangnya ragu ini! Aku pun sangat membenci rasa raguku!!"- Koeun akhirnya mengutarakan apa yang dia rasakan dengan sedikit emosi.

Mark menunjukkan ekspresi speechless-nya pada Koeun. 
"aku kemobil. Kau jika masih ingin disini tak apa. Aku menunggu dimobil sambil menjernihkan pikiran"
"kau pulang denganku. Jangan naik taxi. Setidaknya biarkan aku mengantarmu pulang. Mama juga akan curiga nanti"- Mark berjalan menjauhi Koeun.

Sepeninggal Mark, Koeun menumpu dahinya karena tiba-tiba sakit kepala.
"Arghhh"- erangnya.

Entah karena kepalanya yang sakit atau hatinya yang sakit, Koeun tau-tau sudah terisak dalam diam.

Pada akhirnya mereka sama-sama diliputi emosi yang tak terkontrol. Malam yang seharusnya indah harus berakhir menyedihkan. Mark yang biasanya selalu sabar dan mencoba mengerti keadaan kini tak bisa mengendalikan dirinya. Sedangkan Koeun yang biasanya bisa menjaga sikapnya dan menyembunyikan apa yang ia rasakan kini berubah sebaliknya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Time skip: 1 minggu lebih dikit


Coincidence & The Regret (markoeun + jaeminhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang