Chapter 75

172 31 1
                                    

Author POV

"sesuatu apa, oppa? Ahhhhh, William nangis minta dibeli permen ya. Kalau itu sih-----------"- 

"William hilang, Eun-ah."

Senyum Koeun luar biasa luntur saat itu.
"M-mwo? A-apa maksudmu oppa?"- Koeun.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"William hilang, Eun-ah."

"M-mwo? A-apa maksudmu oppa?"

"tadi kami sedang ditaman kota, terus aku memintanya untuk menungguku karena aku ingin membeli eskrim untuk kami. Tadi sudah kutawarkan untuk ikut beli denganku tapi dia menolak. Dia ingin melihat burung. Astagaaaaaaaa....... aku benar-benar bodoh malah meng-iyakan. Koeun-ah bagaimana ini? Ya Tuhan..... kenapa aku bodoh sekali. Eun-ah, aku benar-benar minta maaf."- terdengar sangat jelas bahwa Jungwoo sedang frustasi tingkat akut diseberang sana.

"O-oppa, apa kau sudah mencarinya k-keseluruh taman? S-siapa tau dia m-memang berkeliaran. O-oppa, tolong katakan kau belum melakukannya"- Koeun berusaha untuk tidak menangis saat ini. Dunianya benar-benar hancur.

"Eun-ahhhhhh... tidak mungkin oppa menelponmu jika belum melakukannya. Oppa sudah menghubungi polisi tadi, mereka sedang melakukan pencarian. Eun-ah, oppa mohon kau harus tenang. Jangan kalut, kau harus percaya William akan baik-baik saja"- Jungwoo berusaha menenangkan Koeun. Tapi diluar dugaan. Bukannya tenang, Koeun malah.........

"BAGAIMANA AKU BISA TENANG SAAT SEPARUH DIRIKU HILANG ENTAH KEMANA?!"- Koeun lepas kendali. Bahkan Jungwoo sangat terkejut saat mendapat bentakan Koeun. Selama ini dia tidak pernah membentak satu orang pun.

"Maaf, Eun-ah...... Oppa ceroboh. Gara-gara oppa.........."- Jungwoo tambah merasa bersalah pada Koeun.

Koeun mengusap wajahnya frustasi.

"Maaf, oppa. Eun tidak sadar membentak oppa. Untuk sekarang kita kesampingkan dulu masalah merasa bersalahnya. Yang terpenting sekarang William harus ketemu. Kalian ketaman mana tadi? Eun akan berkeliling disekitarannya, siapa tau ketemu"- Koeun.

"kami tadi ketaman pusat kota. Oppa juga akan ikut berkeliling"­- Jungwoo.

"hmm, Eun tutup dulu"- Koeun langsung menutup panggilan tersebut.

Sambil mengambil kunci mobil dan coat-nya, Koeun sambil menghubungi Haechan dan Jeno. Mereka berdua tentunya sangat terkejut dan panik. Bahkan Jeno langsung mengerahkan timnya untuk mencari William. Sedangkan Haechan menyuruh tim perusahaan untuk mencarinya.

Koeun juga menghubungi Hina, tapi bedanya dia hanya minta tolong pada Hina untuk menggantikannya mengurus dokumen klinik yang belum dia selesaikan tadi. Tentunya Hina bingung mendapati Koeun menghubunginya dengan nada panik, tapi dia memilih untuk menanyakan alasannya nanti.

.

.

.

.

.

Koeun benar-benar mengelilingi sekitaran taman pusat kota untuk mencari keberadaan William. Sepanjang dia mencari, dia menangis karena saking paniknya. Tangisnya semakin pecah kala dia sadar bahwa dia sudah menelusuri semua rute yang ada disekeliling taman pusat kota. Koeun memperlambat laju mobilnya dan akhirnya berhenti dipinggiran jalan. Keadaan Koeun sekarang benar-benar frustasi. Penampilan Koeun yang tadinya rapi, sekarang malah berubah awut-awutan dengan wajah yang basah karena air mata yang terus mengalir.

Coincidence & The Regret (markoeun + jaeminhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang