Chapter 61

212 27 3
                                    

Author POV

Rombongan Koeun masih berkeliling kota mencari Hina tapi mereka belum juga mendapati Hina dimana pun. Tiba-tiba ponsel seseorang berbunyi.

"Jeno-ya, ada yang menelponmu"- Koeun. Jeno pun memeriksa ponselnya.

"Ini Herin"- Jeno. Karena dia ingin fokus melihat jalanan, jadi dia mengaktifkan mode loudspeaker.

"Herin-ah, oppa sedang sibuk sekarang. Oppa hubungi nanti ya----"- Baru saja Jeno ingin mengakhiri sambungan, tapi suara Herin menginterupsinya----- satu mobil.

"Hiks... oppa. Tolong selamatkan Hina eonni hiks.. hiks..."- Herin.

"Apa maksudmu, Herin-ah? Cerita yang benar"- Jeno.

"Hiks... tadi, Arin sunbae tiba-tiba menyandera Herin disekolah. Herin takut. Setelah itu Arin sunbae menghubungi Hina eonni dan mengancamnya. Dia menyuruh Hina eonni datang kesuatu tempat hiks... Herin tidak tau itu dimana tapi yang pasti bukan disekolah hiks... Dia mengancam Hina eonni menggunakan Herin. Dia bilang jika dia tidak datang, maka Herin akan celaka. Setelah Arin sunbae mengakhiri sambungan dengan Hina eonni, dia hiks... membius Herin hiks... saat Herin bangun hiks... tiba-tiba saja Herin terbangun dihalte bus"

"Oppa hiks.... Herin mohon selamatkan Hina eonni. Dia dalam bahaya sekarang hiks... hiks..."

"Oke Herin-ah, kau tenang dulu. Dengar oppa sekarang. Sekarang kau pulang kerumah jangan kemana-mana lagi setelah itu. Oppa bersama Koeun juga Haechan juga sejak tadi sedang mencari Hina. Kau jangan khawatir. Kami akan menemukan Hina. Jika ada apa-apa langsung telpon oppa. Arraseo?"- Jeno.

"hiks... arraseo, tolong berjanjilah oppa akan membawa Hina eonni kembali dengan selamat hiks... Herin merasa bersalah pada Hina eonni karena membuatnya dalam masalah hiks... jika saja Herin tidak keluar malam-malam hiks... pasti Hina eonni tidak akan-----"- Herin menangis tersedu-sedu diseberang sana.

"Hei, hei, hei, Herin-ah. Jangan berpikir seperti itu. Ini bukan salahmu. Jika kau tidak keluar malam ini juga, eonni yakin Arin gila itu akan tetap membahayakan Hina dengan umpan lain. Jadi bisa dikatakan kau menyelamatkan oranglain dari sanderaan Arin. Kau tidak perlu merasa bersalah oke? Kami berjanji akan menyelamatkan Hina. Kau jangan khawatir. Tugasmu sekarang hanyalah pulang kerumah dengan selamat dan menghubungi kami jika ada apa-apa."- Koeun merebut ponsel Jeno dan menenangkan Herin.

"hiks... Herin mengerti. Kalau begitu Herin tutup dulu ya telponnya. Bus Herin sudah datang"- Herin mengakhiri sambungan.

Koeun mengembalikan ponsel yang dia ambil tadi kepada empunya. Mobil yang mereka tumpangi sedang berhenti tepat disaat Herin memberitahu keadaan Hina. Sekarang mereka terdiam memikirkan kemana mereka harus pergi sekarang.

"Yeorobun, jika Arin yang menculik Hina. Sepertinya aku tau dimana dia menempatkan Hina"- Koeun membuat Jeno dan Haechan langsung menoleh kearahnya.

.

.

.

Koeun POV

"Yeorobun, jika Arin yang menculik Hina. Sepertinya aku tau dimana dia menempatkan Hina"

Setelah diingat-ingat, ada satu petunjuk muncu dalam benakku.

"Dimana?"- Jeno/Haechan.

"aku sebenarnya tidak tau tempat persisnya. Tapi aku tau seseorang yang bisa membantu. Tapi aku tidak yakin dia akan bekerja sama"

"siapa dia? ayo cepat hubungi dia sekarang. Aku tidak peduli dia mau bekerja sama atau tidak, jika dia tidak mau bekerja sama maka aku akan melakukan segala cara untuk memaksanya bekerja sama"- Jeno.

Coincidence & The Regret (markoeun + jaeminhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang