Chapter 47

186 23 1
                                    

Hina POV

Koeun hari ini datang dengan wajah yang super-duper-very-neomu ceria. Dia bahkan menyapa satpam sekolah dengan riang hati. Jangankan satpam, aku bahkan melihatnya menyapa semut kecil yang ada dipohon dekat taman. Aku cuman mantengin dari jauh, soalnya dia lagi gila. Kalau aku ketauan temenan sama dia kan malu-maluin. gak deng, canda.

Sesampainya aku dikelas, dia langsung berlari ala-ala kearahku sambil muter-muter ala ballerina. Mau kabur tapi kasian dianya. Yaudah dihadepin aja.

"Hina-chan~~~~~~~~! GOOD MORNING!!"- koeun.

"wahhhh, Koeun-ah. Kau membuatku merinding dari bawah keatas. Ada apa denganmu hari ini?! Apa kau meminum salah minum susu malah jadi minum beklin tadi pagi, hah?"- aku memasang sikap pertahanan.

"tck, tolong jangan rusak moodku yang super baik ini. Kau ini tidak tau apa sahabat karib sendiri lagi bahagia"- Koeun berdecak.

"iya, iya, iya, terserah kau. Jadi, apa yang membuat otakmu yang cerdas itu malfungsi?"- aku berjalan ketempat dudukku tanpa memperdulikan Koeun yang gedeg dengan sikapku.

"Jadi gini----------------"- belum mulai koeun bercerita bel masuk sudah berbunyi saja.

Kringggggg.........

"I LOVE YOU GURU PIKET! I LOVE YOU BEL!! MUACH!"- segera setelah bel berbunyi aku berseru seperti itu. Sabodo diliatin sekelasan. Koeun juga sampai terloncat karena aksiku yang tiba-tiba.

"Yak! Hina! Duduk cepat sini! Sekelasan ngeliatin tuh!"- koeun menarik-narik tanganku supaya aku kembali duduk. Aku sih iya-iya saja disuruh duduk.

"Hina-chan, aku tau kau sangat mencintai Jaemin dan belum bisa move on. Tapi jangan seperti ini juga. Guru piket kita itu perempuan, Hina-chan. Lagipula dia sudah menikah. Dan lagi, Bel sekolah kita itu benda mati Hina-chan. Aku tau Jaemin tidak menerima perasaanmu, tapi jangan seperti ini, eummm?. Begini saja, aku bantu carikan pengganti Jaemin ya? Aku tidak tega melihatmu sampai seperti ini"- koeun panjang lebar sambil memegang tanganku.

Pletakk.........

Aku menyentil dahi Koeun lumayan keras. Dia langsung meringis kesakitan.

"sepertinya kau tidak diizinkan untuk senang, Koeun-ah. Aku tidak mau melihatmu bodoh seperti ini. Kasian Boa ssaem melihat salah satu anak emasnya jadi begitu bodoh. Koeun-ah, jangan senang lagi ya?"- kini gantian aku yang menasehatinya.

"Hina-chan, sepertinya aku memang harus membantumu mencari pengganti Jaemin. Aku tidak tega Boa ssaem melihat anak buahnya menjadi begitu sengklek hanya karena cintanya tidak diterima oleh tunangannya sendiri"- koeun.

"Koeun-ah, aku akan dengan senang hati membuat moodmu kembali jelek dengan hanya menunjukkan foto-foto kedekatan mark dan mina yang sangat real padamu. bagaimana? kau mau melihatnya"

"Hina-chan, Haechan sepertinya boleh juga untuk menjadi pengganti Jaemin. Atau tidak, Soobin! atau Yeonjun! tapi Hyunjin yang kau kenalkan denganku kemarin juga boleh. Atau kalau kau mau yang lebih tua aku bisa minta bantuan mark untuk mencarikannya. Oke, nanti kuhubungi mark setelah pelajaran. Tenang saja, Hina-chan. Aku dengan senang hati membantumu lepas dari Jaemin"- koeun.

"Koeun-ah, aku juga dengan senang hati mengirimkan seluruh foto-foto mark-mina yang kupunya kepadamu via chat. Kau tau? saking banyaknya aku sampai punya album sendiri untuk foto-foto itu. Isinya juga mesra-mesra lhooo. Dengan senang hati pula aku mengirimkannya padamu sekarang juga"- aku masih tidak mau kalah dari koeun.

"Aku juga dengan senang hati akan menendang kalian berdua dari kelas ini jika kalian masih juga berdebat tentang seberapa konsletnya otak kalian hari ini. Bagaimana, eummm? atau kalau kalian mau aku bisa langsung menyeret kalian ketengah lapangan dan menyediakan sarung tangan tinju untuk kalian kelahi. Bagaimana?"- Yerim datang dengan ancamannya yang membuat kami bergidik.

Coincidence & The Regret (markoeun + jaeminhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang