Chapter 27

208 25 0
                                    

Hina POV

Aku baru saja bangun dari komaku. Sekarang sudah malam, semua orang yang mengunjungiku tadi sudah pulang kerumahnya masing-masing. Okaa-san sudah tertidur dikasur tamu diruanganku. Otou-san sedang pulang sebentar untuk mengambil baju salin dan mengantar Yuta-nii pulang.

Aku agak kesulitan tidur, aku terpikirkan oleh bocah yang bernama nana yang kutemukan di 'perbatasan'. Bocah itu berkata aku dengannya pernah saling mengenal satu sama lain, dan sepertinya dia benar. Karena aku sedikit melihat kilasan wajahnya dimasa laluku. Aku terdiam sambil berpikir keras supaya ingatanku tentang bocah itu kembali.

'neko lihat ini'
'neko awas jatuh!'
'neko, nana dibekali eomma roti lapis. Neko mau?'
'neko..'
'neko'
'neko!'

Dan tiba-tiba saja semua suara itu muncul dikepalaku, kepalaku menjadi sangat sakit karena memaksa otakku untuk mengingat terlalu keras.

Sakit kepalaku masih belum juga reda, aku tidak tau berapa lama aku menahan sakit dikepalaku. Sambil menahan sakit, kuputuskan untuk tidur. Siapa tau bisa hilang.

.

.

.

.

.

Skip time: keesokan harinya

Hari ini adalah hari pekan, semua orang sedang memanfaatkan hari ini untuk berlibur atau sekedar mengistirahatkan pikiran dan tubuhnya sejenak. Dan tentunya sekolahku juga libur, dan sekarang teman-temanku sedang berada diruang inapku untuk mengunjungiku karena kemarin tidak sempat.

Tidak hanya teman perempuanku yang ada disini, namun ada Jeno dan Haechan juga. mereka semua membawakanku buah-buahan untuk buah tangan. Walau buah tangan ini 'katanya' untukku, tapi lihat mereka semua sekarang. Mereka sedang memakan buah tangan mereka sendiri, aku ikut makan juga sih. Tapi, ya aneh saja melihatnya. Saat aku sedang sibuk memakan buah, aku teringat akan sesuatu.

"Koeun-ah, kau pernah berjanji mentraktirku parfait kan?"- ucapku sambil menyeringai jahil pada koeun. Koeun yang berniat memasukkan buah apel kemulutnya jadi tidak jadi.

"hehe.... kau masih ingat rupanya. Kenapa kau masih ingat sih?"- protes Koeun.

"pokoknya saat aku keluar dari rumah sakit kau harus mentraktirku special parfait di Sweetness Cafe" mendengar perkataanku Koeun mendengus kesal.

"aku ditraktir juga nggak nih?"- Jeno menimpali.

"G!"- tegas Koeun.

"Jahat!"- Jeno.

"makhluk sepertimu memang wajib dijahatin"- dengan polosnya aku mengeluarkan kalimat itu.

Saat sedang sibuk bercanda, pintu ruang inapku diketuk dari luar sana.
"Masuk!"- teriakku.
Orang yang mengetuk pun masuk setelah kuizinkan, disana ada okaa-san, otou-san dan boa ssaem berdiri disana. Aku langsung mencoba untuk duduk sopan setelah melihat boa ssaem, walaupun aku kesakitan karena rusukku.
"Hina, kau berbaring saja. Bisa bahaya jika rusukmu dipaksa untuk duduk."- tegur boa ssaem. Aku pun menurutinya.

"boa ssaem, kenapa ssaem ada disini? Ah—maksudku anu.... itu.."- aku sedikit gelagapan melihat boa ssaem datang mengunjungiku. Koeun, Lami, Herin, Jeno, dan Haechan langsung berdiri saat menyadari keberadaan boa ssaem, tak lupa mereka juga sedikit membungkuk sopan menyambut kedatangan boa ssaem.

"ssaem ingin menjengukmu tentu saja. Dan juga tidak usah terlalu kaku seperti itu, santai saja."- ssaem mendekatiku.

"Hina-chan, bagaimana kondisimu? Apa sudah lebih baik atau bagaimana?"- sambung boa ssaem sambil duduk disampingku.

Coincidence & The Regret (markoeun + jaeminhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang