Chapter 69

194 35 0
                                    

Haechan POV

"Oh ayolah, aku tidak akan mengganggumu dan keluargamu. Aku hanya ingin nebeng. Kau mau ya? ya? ya? ya? kumohon~~~~~. Aku benar-benar lelah Haechan-ah"- Jaemin terus-terusan memohon padaku.

Jika dilihat-lihat Jaemin memang seperti orang yang benar-benar kelelahan. Tidak heran sih, dia memang selalu bepergian kesana-kemari tanpa henti. Karena tidak tega, dengan sangat terpaksa aku meng-iyakan Jaemin.

"ASSAAAAAA!! Kalau begitu tunggu disini dulu ya? Aku mau ganti baju sebentar. Baju ini panas."- Jaemin berlalu dari hadapanku.

Selagi Jaemin mengganti baju, aku menggunakan kesempatan ini untuk menghubungi Hina.

"kenapa menelpon, Haechan-ah? Ayo cepat kesini dan antarkan aku pulang"- Hina.

"eummmmmm.... gimana ya bilangnya....."

"Haechan-ah, tolong bicara yang jelas. Aku sedang lelah dan tidak bisa meladenimu"- Hina dengan suara lelah yang kentara.

"oke, oke, oke, tapi kau jangan marah ya?"

"hmmm"- Hina

"janji?"

"hmmmm"- Hina

"yang benar?"

"YAAMPUN LEE HAECHAN, KATAKAN SAJA ADA APA SEBENARNYA DAN CEPATLAH KESINI KARENA AKU SUDAH LELAH!!"- Hina berteriak frustasi padaku

"Jaemin ingin nebeng denganku juga"- Haechan berujar cepat.

"MWO?! APA KATAMU TADI?! BAGAIMANA BISA?! KAU KAN TAU AKU IKUT DENGANMU!!"- Hina langsung protes.

"Aishhhhh, aku tidak tau hari ini dia pulang. Aku juga tidak menyangka akan bertemu dengannya tadi. Aku sudah ingin menolak tapi aku kasihan dengannya yang kelihatan sangat lelah makanya terpaksa setuju akunya. Ini dia sedang ganti baju makanya aku bisa menelponmu"

"terus bijimana Haechanku sayangggggg? Ihhhhhh panget tak ihhhhhh. Yasudahlah, aku cari taxi saja"- Hina berujar gemas

"No, no, no, no, jangan. Tetap dimobil. Kau bawa kacamata hitam kan? Pake masker kan? nah dipake. Tunggu aku didalam mobil. Jangan kemana-mana. Kau tidak akan ketahuan jika ikut saranku---- Jaemin datang, pokoknya tunggu aku disana. Pas kami datang jangan bersuara oke? oke."- aku mengakhiri sambungan secara sepihak dan kuyakin membuat Hina kesal bukan main. 

.

.

.

.

.

Jaemin POV

Aku beruntung bertemu dengan Haechan hari ini, jadinya aku tidak perlu cape-cape nyari taxi buat pulang ke apartemen. Haechan tadi bilang dia sedang menjemput keluarga jauhnya yang sedang berlibur kesini, jadi aku tidak heran lagi saat melihat ada seorang perempuan duduk dikursi penumpang mobil Haechan. Tapi yang membuatku heran itu penampilan dari orang itu.

Pake masker, kacamata hitam, tudung jaket terpasang, rambut panjang menjuntai. Aku heran, ini orang kagak pengap apa didalam mobil penampilannya gitu.

"s-sepertinya keluargaku ketiduran saat menunggu kita. Ayo jaem, masuk saja"- Haechan mempersilahkan aku masuk. Aku pun masuk ke dalam mobil dan mengambil tempat disamping keluarga Haechan.

"Yak! tolonglah! aku bukan supir kalian! pindah kedepan!"- Haechan.

"didepan silau, chan. Sudah cukup aku terpapar terangnya cahaya hidup---- cahaya matahari saat dipesawat."- aku beralasan.

Coincidence & The Regret (markoeun + jaeminhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang