Chapter 100

181 24 25
                                    

Setelah melewati berbagai hal bersama, sampailah Koeun dan Mark dihari pernikahan mereka yang sudah dinanti-nanti oleh kedua belah pihak. 

Gedung acara sudah terisi oleh cukup banyak tamu. Masih ada beberapa menit lagi untuk acara dimulai. Para orangtua menunggu sembari menyapa beberapa kenalan mereka. Sedangkan para mempelai menunggu diruangannya masing-masing. Ah, William ikut menyapa tamu bersama Jessica.

Diruangannya, Koeun menatap pantulan dirinya sendiri di cermin besar yang menghadapnya. Dia bengong menatap dirinya sendiri. Dia pun beralih menatap tangannya yang gemetar hebat karena gugup. Jelas sekali terlihat karena buket bunga yang sedari tadi ia pegang bergetar tak karuan.

Disaat gugup begini, tiba-tiba pintu ruangannya terbuka dan menampilkan Jessica. Koeun kaget karena efek gugup, padahal Jessica masuknya santai enggak kaya Haechan tadi. Udah masuknya ga santai, pas udah masuk kelakuannya tengil pula. Oke, abaikan.

Jessica menghampiri Koeun dengan wajah bahagia campur sedih. Melihat wajah itu, Koeun juga ikut sedih.
"mami........"- Koeun pun memeluk orang yang telah melahirkannya tersebut.

"Olivia...... tidak mami sangka kau akan menikah secepat ini. Mami turut bahagia untukmu."
"tidak terasa, putri semata wayang mami yang dulu ngintilin mami kemana-mana sebentar lagi bakal mulai kehidupan barunya dan berbakti sama suaminya."
"Kalo tau kamu nikah secepat ini..... mami gabakal ninggalin kamu pas kamu SMA. Mami masih nyesel sampai sekarang karena gabisa buat kenangan yang cukup buat kita berdua. Mami minta maaf, Olivia. Mami minta maaf........."- Jessica mengeratkan pelukannya pada anaknya yang sebentar lagi menjadi hak milik orang.

"mami..... jangan gitu dong...... Olivia mau nangis nihh. Hiksrot ah."- Koeun.

"dulu mami yang ninggalin kamu, sekarang kamu yang bakal ninggalin mami karena harus berbakti kepada suami. Temen mami bener. Harusnya mami habisin waktu bedua sama kamu sepuas-puasnya."- Jessica.

"Mami ih. Udah dong. Nanti aku nangis terus make up aku berantakan gimana? Huhu....."
"Mami, mami mungkin nganggep diri mami adalah mami yang buruk. Tapi menurut Olivia, mami yang terbaik karena mami adalah mami Olivia satu-satunya gaada yang lain. Olivia gamau punya mami lain selain mami. Olivia ga bakal mau ninggalin mami. Olivia gabakal kemana-mana. Yang Olivia punya selama ini cuman mami."- Koeun.

"Mami senang Olivia gamau ninggalin mami. Tapi... pasangan yang sudah menikah itu tidak baik tinggal bersama mertua. Rencananya mami bakal menetap di apartemen pribadi mami. Letaknya ga terlalu jauh kok. Bukan di Seoul sih. Mami mau tinggal ditempat yang tenang. Mami mau ngabisin sisa umur mami dengan tenang. Kamu, William sama suamimu tinggal aja dirumah. Sewaktu-waktu mami bakal main kok"- Jessica.

"Padahal Mark sama aku ga keberatan mami tinggal sama kami. Nanti mami janji ya bakal sering main. Kalo ada apa-apa langsung telpon Olivia aja"- Koeun. Jessica mengangguk disertai senyuman dan memandang bangga wajah putrinya.

"Aigoo, ternyata putri mami ini cantik sekali ya. Mami baru sadar sekarang"
"Olivia. Mami yakin kamu pasti bakal dapetin kebahagiaan kamu setelah ini. Mami mau kau dan Mark baik-baik. Jika ada masalah pikirkan dengan kepala dingin jangan ambil keputusan disaat marah. Mami yakin Mark adalah orang yang tepat untukmu. Jangan pernah menderita lagi, my lovely daughter. Mamimu yang jahat ini bakal menyayangimu sampai kapan pun"- Jessica mengelus rambut Koeun. 

Koeun mati-matian menahan airmatanya.
"jya, mami keluar dulu ya. Ah, lihat 10 menit lagi acara dimulai. Mungkin papimu bakal kesini juga. Kalian pasti ada banyak yang ingin dibicarakan. Jangan terlalu gugup ya. Pasang senyuman terbaikmu hari ini. Mami tau senyumanmu lebih indah dari senyuman siapa pun didunia ini"- Jessica keluar dari ruangan Koeun. 

.

.

.

.

Coincidence & The Regret (markoeun + jaeminhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang