Chapter 31

185 27 0
                                    

Hina POV
Hari ini Koeun, Haechan, dan Jeno memberitahuku kalau mereka berencana menjengukku. Dan sekarang aku sedang menunggu kedatangan mereka. Sebenarnya mereka akan datang setengah jam lagi sih. Selagi aku menunggu mereka aku membaca buku dongeng yang nana berikan padaku. Buku dongeng itu agak tebal, tapi ceritanya menarik. Saat sedang fokus membaca pintu ruanganku diketuk. Aku bingung siapa yang datang. Okaa-san dan otou-san sedang ada acara, aku juga sudah menjalani pemeriksaan rutin, jadi tidak mungkinkan itu mereka. Kupikir itu teman-temanku yang datang lebih awal.

"Masuk saja!-------"

"-----------kenapa kalian sudah datang? Bukannya masih ada sekitar setengah jam dari waktu janjian?"- tanpa melihat siapa yang datang aku berucap seperti itu. Mataku tidak bisa lepas dari buku karena sedang berada dibagian yang seru.

"kapan kami membuat janji denganmu?"- orang yang masuk keruanganku.

"eh?"

.

.

.

.

.

.

.

.

Jaemin POV
Aku sedang bersantai dikamarku sambil bertukar pesan dengan Arin, tiba-tiba eomma masuk dan menyuruhku mengantar kue yang dibuat oleh eomma ke rumah sakit untuk Hina. aku ingin menolak tapi eomma memaksa. Haeun juga ikut denganku, dia bilang kangen dengan Hina. Aku tidak mempermasalahkan itu.

Sekarang kami berdua sudah tiba didepan ruangan Hina. Aku terlebih dulu mengetuk pintunya. Setelah diperbolehkan aku dan haeun masuk. Bisa kulihat dia sedang membaca buku sambil menyender dikasur yang agak dinaikkan.

"kenapa kalian sudah datang? Bukannya masih ada sekitar setengah jam dari waktu janjian?"- baru saja masuk sudah ditanya seperti itu.

"kapan kami membuat janji denganmu?"- dengan heran aku menjawab perkataannya.

Setelah aku berkata seperti itu, fokusnya tidak lagi kearah buku. Dia langsung menutup bukunya dan meletakkannya dinakas dekat kasurnya.
"a-ah, maaf Jaemin-ssi. aku kira kalian teman-temanku."- hina.
Aku hanya angguk-angguk menjawabnya.

"Hina eonni! Haeun datang!"- haeun setengah berlari kearah Hina dan mendaratkan setengah tubuhnya keatas ranjang Hina.

"Kyaaaa, Haeun-ah. Hina-nee rindu denganmu!"- hina mengelus kepala haeun saat haeun mendarat diatas pahanya.

"Hina-ssi, eommaku memberikanmu kue yang baru dibuatnya. Harus kutaruh dimana ini?"

"taruh saja dinakas. Terima kasih Jaemin-ssi"- hina menunjuk nakas yang ada didekatnya.

Aku berjalan kearah nakas dan menaruh kue untuk Hina tepat disamping buku baru dia baca tadi. Awalnya aku cuman iseng melihat buku itu, tapi saat aku melihat sampul buku yang sangat-sangat aku kenali aku merasa terkejut. Kuraih buku itu.
"Hina-ssi, apa buku ini punyamu?"- tanyaku.

Hina menoleh padaku "iya, itu buku milikku."

"dimana kau membelinya?"- tanyaku lagi.

"eummmm, sebenarnya buku itu diberikan oleh seseorang saat aku masih kecil dulu. Aku tidak tau dia membelinya dimana"- hina menjawab sambil bermain-main dengan haeun.

Mendengar jawaban darinya membuatku ingin memastikan sesuatu. Kubuka buku itu dihalaman yang kuingat. Sebelum aku sampai dihalaman yang ingin kubuka Haeun lebih dulu mengambil buku itu dari tanganku.
"eonni, buku apa ini?"- haeun.

"itu buku dongeng. Ceritanya tentang puteri dan penyihir. Ceritanya bagus lhoo"- Hina.

"ooooo, boleh haeun baca tidak?"- haeun.

Coincidence & The Regret (markoeun + jaeminhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang