Chapter 68

210 34 9
                                    

Koeun POV

Sudah 1 bulan sejak kejadian Hina bertemu dengan Jaemin. Selama sekitar 1 minggu Hina agak menjadi pendiam dan untungnya sekarang sudah kembali ceria. Kami pun selama 1 bulan ini masih tenang-tenang saja. Dan biasanya keadaan tenang seperti ini merupakan pertanda kabar mengejutkan. Aku yakin itu.

Hari ini aku sedang sibuk mengurus dokumen pasienku dan tiba-tiba aku dipanggil oleh pimpinan klinik tempatku bekerja. Diruangan beliau sudah terkumpul lumayan banyak orang termasuk Hina. Aku sempat bingung melihat kami dikumpulkan disini. Tepat setelah aku masuk, pimpinan memulai pembicaraan.

"eummmm, saya rasa sudah terkumpul semua. Oke, kalian pasti penasaran kenapa saya mengumpulkan kalian diruangan ini. Baiklah akan saya sampaikan tujuan saya mengumpulkan kalian"

"Kalian tau kan klinik kita sudah sangat berjaya disini? Maka dari itu saya berencana membuka cabang di Korea. Saya sudah membangun gedung klinik disana sejak 2 tahun yang lalu dan kini sudah selesai dibangun. Dan kalian yang saya panggil kesini adalah staff atau tim yang rencananya ingin saya kirimkan kesana. Bagaimana? Apa kalian mau?"- Pimpinan membuat semua orang yang ada diruangan ini terkejut terutama aku dan Hina. Saking terkejutnya kami tidak sanggup mengeluarkan kata-kata dan hanya bisa saling melempar tatapan.

"kenapa diam? eummmmmm, begini saja. Jika ada yang keberatan saya kirimkan kesana harap angkat tangan dan jelaskan alasannya. Saya hanya menerima alasan yang masuk akal."- pimpinan.

Setelah berucap seperti itu tidak ada yang mengangkat tangannya diruangan ini. Itu artinya kami semua setuju dipindahkan kesana. Aku sebenarnya ingin mengangkat tanganku tapi entah apa alasan yang cocok nantinya. Dan jadilah aku dianggap setuju kesana.

"oke, saya anggap kalian semua setuju. Karena staff klinik sudah ditentukan, maka saya ingin menunjuk ketua dan wakil ketua tim yang akan memimpin klinik disana"- pimpinan mengedarkan pandangannya kearah kami semua. 

Yang lain terlihat gugup dan ada juga yang terlihat percaya diri seolah-olah merekalah yang akan ditunjuk. 

.

.

.

.

.

"untuk ketua saya memilih Koeun-san dan untuk wakil saya memilih Nakamura-san. Apa ada yang tidak setuju?"- pimpinan mengarahkan pandangannya pada kami berdua.

.

.

.

Astaga, sudah cukup kami terkejut karena dipindahkan ke Korea malah dibuat semakin terkejut dengan ditunjuk sebagai ketua dan wakil ketua. Mungkin kalau setelah ini aku dapat kabar ada rumput yang dapat berbicara aku tak akan terkejut lagi.

Aku mengangkat tanganku.

"anda yakin memilih saya sebagai pemimpin tim disana?--- maksud saya, saya tidak yakin bisa menjadi pemimpin yang baik."- setelah aku berujar seperti itu Hina ikut mengangkat tangannya.

"maaf, saya juga sependapat dengan Koeun. Saya merasa posisi yang pimpinan serahkan pada saya tidak cocok untuk saya. Saya merasa yang lain lebih pantas dari saya untuk menempati posisi yang pimpinan sebutkan tadi"- Hina berujar tidak enak.

"Koeun-san, Nakamura-san, saya tidak sembarang memilih orang. Saya memilih kalian karena saya memang tau dan percaya kalian bisa menjadi pemimpin yang baik. Dan juga bukankah kalian pernah tinggal disana? Otomatis kalian lebih tau Korea seperti apa. Dan itung-itung pulang kerumah juga kan?"- pimpinan.

Bukannya ingin sombong, tapi aku dan Hina memang salah satu kepercayaan pimpinan klinik.  Dan juga Pimpinan klinik memang baik hati. Beliau tau kisah hidupku namun masih menerimaku disini. Beliau juga tak jarang membantu kami jika kami kesusahan. Aku dan Hina sudah dianggap seperti keluarga oleh beliau, bahkan William menganggap pimpinan klinik sebagai kakeknya. Dan karena itu juga aku dan Hina selalu sebisa mungkin menuruti perintahnya.

Coincidence & The Regret (markoeun + jaeminhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang