Chapter 37

180 23 0
                                    

Author POV

Sore ini rencananya Hina dan haeun akan membuat kue untuk orang tua Haeun. Sebenarnya rencana itu hampir batal karena haeun sedang demam, tapi haeun memaksa dan mengatakan demamnya sudah turun. Memang benar apa yang dikatakan haeun, demamnya sudah turun. Mau tak mau Hina menuruti haeun untuk jadi membuat kue.

Mereka berada didapur sekarang, dapur sudah dipenuhi oleh bahan-bahan kue yang akan mereka buat.

"eonni, hari ini kita membuat kue apa?"- haeun.

"hari ini kita membuat roll cake! Kita akan membuat dua jenis roll cake. Yang pertama strawberry matcha roll cake, yang kedua coffee roll cake."- hina.

"kedengarannya enak.......... haeun tidak sabar mau memakannya!"- haeun bersemangat.

"bukannya kue ini buat eomma dan appa haeun ya?"- hin amenggoda haeun.

"oiya ya........ yasudah haeun bakal bersabar buat memakannya besok"- haeun cemberut. Hina terkekeh melihatnya.

"tapi eonni rasa tidak apa-apa jika memakannya sedikit untuk hari ini"- hina.

"benarkah?! Yaeyyyyyyyy!! Ayo kita buat kuenya sekarang eonni!"- haeun bersorak.

Mereka pun memulai membuat kuenya. Sebenarnya sih yang membuat itu cuman Hina, haeun hanya bantu-bantu sedikit saja. Saat mereka sedang asik membuat kue, Jaemin datang.

"kalian sedang apa?"- jaemin.

"kami membuat kue untuk eomma dan appa, oppa! Oppa mau ikut?"- haeun.

"oppa ikut deh. Lagi gabut jugaan"- jaemin berjalan mencari apron untuk dipakainya. Sedangkan Hina hanya menatapnya dengan bingung. Jaemin mengerti tatapan itu.

"tenang saja, begini-begini aku juga bisa masak"- jaemin. Hina hanya ber-oh ria.

"apa yang harus kubantu?"- jaemin mendatangi Hina.

"tolong aduk putih telur ini pakai mixer sampai mengembang. Aku ingin menyiapkan adonan kue kedua"- Hina sambil menyerahkan mixer yang ada ditangannya pada Jaemin.

Haeun sudah selesai dengan tugasnya, dia ingin menunggu tugas lagi dari Hina sambil duduk dimeja makan. Dia senyum-senyum sendiri melihat Jaemin dan Hina yang saling bekerja sama. Tapi momen kerja sama itu tidak bertahan lama, karena saat mereka berdua sedang asik memasak ada panggilan masuk keponsel Jaemin yang terletak disaku apronnya. Jaemin yang tangannya sedang dalam keadaan kotor pun bingung ingin melakukan apa. Dan kebetulan tangan Hina sedang dalam keadaan bersih karena dia baru saja mencucinya.

"Hina-ssi, bisa tolong ambilkan ponselku disaku ini?"- jaemin.

"tentu saja"- hina menghampiri jaemin dan mengambil ponselnya. Saat dia mengambilnya tidak sengaja matanya melihat siapa yang menelpon Jaemin. Dia terdiam sebentar.

"ada apa Hina-ssi? siapa yang menelpon?"- jaemin.

"o-oh, ini. Arin yang menelpon. Mau diangkat?"- Hina sambil mengulas senyumnya. Jaemin mengangguk.

"tolong taruhkan ditelingaku"- jaemin.

Dengan segera Hina menggeser layar ponsel Jaemin untuk mengangkat telponnya dan menaruh ponsel itu dipundak Jaemin, kemudian Jaemin mengapitnya dengan kepalanya.

"yeoboseyo. Arinie, ada apa kau menelpon eumm?"- jaemin dengan nada lembut.

"............................................."

"jaemjaem sedang memasak kue sekarang"

"....................."

"tentu saja jaemjaem bisa membuatnya. Arinie jangan meremehkan kemampuan jaemjaem. Nanti jaemjaem buatkan masakan untuk arinie supaya arinie bisa tau seberapa hebatnya jaemjaem"-jaemin sambil tersenyum lebar.

Coincidence & The Regret (markoeun + jaeminhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang