Chapter 24

188 26 2
                                    

Author POV

Tiiiiiiiiiiiiiiiit

Suara itu terdengar nyaring hingga keluar. Dokter yang didalam menunduk lesu saat mendengarnya.

"HINA-CHAAAAAAAAAN!!!"- Shin Jung berteriak histeris diluar ruangan hina. Koeun, Herin, dan Lami menangis kencang. Jeno memukul-mukul dinding sambil berderai air mata. Haechan mendongakkan kepala seraya menjambak surainya frustasi.

"Hina-chan! Kau tidak boleh pergi!! Hina-chan!! HINA-CHAN!!!"- Shin Jung berusaha masuk kedalam ruangan itu, tapi ditahan oleh Jin Seo.

"Shin Jung-ah, tenanglah! Biarkan Hina tenang!"- Jin Seo menahan Shin Jung sambil berderai air mata. Dia tak kuasa menahan tangisnya karena dia sudah menganggap Hina sebagai anaknya.

"TIDAK!! HINAKU CUMAN TERTIDUR!! LEPASKAN AKU SUPAYA AKU BISA MEMBANGUNKANNYA!!"- Shin Jung memberontak.

"Anata!! Sadarlah!! Hina tidak mau melihatmu seperti ini!! Hina tidak akan tenang jika kau seperti ini!"- Shouto menenangkan Shin Jung, walaupun sebenarnya dia juga sedang hancur melihat anaknya tiada. Shin Jung tidak lagi memberontak, namun beralih memeluk suaminya dan menangis bersama-sama.

"ANATAA!! HINA ANAKKU ANATA!!"- Shin Jung berteriak meraung-raung.

"shhhh, tenanglah. Aku tau kita semua hancur melihatnya. Hina juga anakku. Mungkin memang sudah saatnya dia kembali. Tidak ada yang bisa kita perbuat"- Shouto sambil sedikit terbata-bata karena harus menahan pedih.

Jin Seo kini berada dipelukkan Hyuk Jae sambil menangis.

"yeobo. Hina pergi. Hiks... hiks..."- Jin Seo menangis dipelukkan Hyuk Jae. Hyuk jae hanya bisa menenangkan Jin seo dengan mengelusnya. Semuanya sedang bersedih sekarang. Untung saja Haeun sedang dibawa pergi oleh Yuta, jika Haeun melihat keadaan ini mungkin dia akan sangat terguncang.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Dibalik semua kesedihan yang dialami mereka. Mereka tidak sadar bahwa sekarang ada seseorang yang sedang merapalkan segala macam doa untuk meminta keajaiban datang.

"Tuhan. Kumohon berikanlah keajaiban. Kumohon dengarkanlah pinta Jaemin ini"

Ya, orang itu adalah Jaemin. Dia sedang menyatukan kedua tangannya dan terus berdoa meminta keajaiban.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Pada saat yang sama diwaktu Hina kritis.
.

.

.

Hina POV

Aku terbangun ditempat yang misterius namun indah. Aku seperti tidur dipangkuan seseorang, aku pun berbalik untuk melihat orang yang memangkuku.

"OBAA-SAN!!"- pekikku sambil memeluk obaa-san erat. (Nenek)

"Hina-chan, apa kau tidak rindu dengan Ojii-san?" aku baru menyadari ada orang lain disebelah obaa-san. (Kakek)

Coincidence & The Regret (markoeun + jaeminhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang