Chapter 40

202 24 2
                                    

Author POV

Hari demi hari berlalu, masa-masa menghadapi UAS pun dilalui. Dan sekarang adalah hari penentuan nasib para lelaki diSRB. Mereka semua sedang berharap-harap cemas didalam kelasnya.

"Gaes, jujur saja aku belum pernah merasakan gugup seperti sekarang saat aku menunggu hasil UAS keluar."- jeno dengan guratan cemas yang sangat kentara.

"Kau benar, Jeno-ya. Entah kenapa hari ini terasa berbeda."- haechan yang berwajah sama seperti jeno.

"guys, jangan terlalu gugup. Kita harus optimis. Kita sudah memberikan yang terbaik untuk UAS kali ini. semoga saja hasil yang keluar hari ini tidak mengecewakan orang tua kita dan juga Koeun Hina yang sudah membantu kita. Aku yakin kita berhasil kali ini"- mark menyemangati mereka dengan wajah yang tidak menampilkan kegugupan sama sekali. Mereka hanya diam menatap mark.

"Mark, aku tau kau sedang mencoba menenangkan kami dan juga dirimu sendiri. Terima kasih atas kata-kata penyemangatnya. Wajahmu memang tidak meragukan. Tapi, kakimu tidak bisa berbohong, mark"- jaemin sambil melirik kaki mark yang dari tadi tidak bisa diam karena kelewatan gugup.

"tapi kau benar mark. Kita tidak boleh pesimis. Kita sudah memberikan yang terbaik. Kita pasti berhasil kali ini"- haechan.

"HASIL TIDAK AKAN MENGKHIANATI USAHA!! IKUTI BERSAMAKU!!"- jeno berseru untuk menghilangkan gugup mereka.

"HASIL TIDAK MENGKHIANATI U---

"mohon perhatian untuk semua murid, akan kami beritahukan bahwa hasil akhir UAS sudah bisa kalian lihat dimading sekolah. atas perhatiannya terima kasih"-

------saha"

Glekkkk....

Mereka semua menelan ludah gugup. Detak jantung mereka semua mendadak lebih cepat. Merek bengong sebentar dan sadar ketika Renjun menegur mereka.

"Yak! Apa yang kalian lakukan? Pengumuman hasil UAS sudah keluar. Ayo cepat kita lihat"

"eo? I-iya. Kau duluan saja, Renjun-ah. Kami akan menyusul"- bibir jeno mendadak kelu. Renjun keluar dan berjalan menuju mading. Mereka terdiam sebentar.

"Guys, ayo kita lihat hasilnya"- haechan.

Mereka semua mengangguk dan berjalan menuju mading.

Mading sekarang dipenuhi oleh siswa-siswa yang ingin melihat nilai mereka. Mark, jaemin, jeno, dan haechan mencari lembaran hasil nilai kelas mereka. Mereka menemukannya.

"gaes, apa kalian siap?"- jeno. Dan diangguki oleh mereka bertiga. Dengan segera mereka mencari nama mereka masing-masing.

Badan mereka membeku, mata mereka terpaku, bibir mengelu. Mereka terdiam tidak bisa melakukan apa-apa. Ada perasaan yang menghampiri mereka tapi mereka tidak tau itu apa. Mereka saling menatap.

"yeorobun, eottoke? Aku tidak bisa membayangkan wajah Koeun Hina saat tahu hasil kita hari ini."- jeno menunduk.

"what should i do? Aku tidak tau apa yang harus kukatakan pada mama papa"- mark mengacak rambut frustasi. Jaemin dan haechan mengusap wajah mereka frustasi.

"gaes, bagaimana ini? kita ughhhh----- kita------------------"- haechan.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Coincidence & The Regret (markoeun + jaeminhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang