Chapter 89

155 25 2
                                    

Mark POV

BRAKKKKK

Papa menggebrak meja dengan sekuat tenaga. Semua orang tentu terkejut takut apalagi aku.

"KAU------ BERANI-BERANINYA-----"

"IKUT PAPA KEKAMAR!!!!!!"- Papa meninggalkan meja makan dengan amarah.


"Mama.... Hyung.... Papa kenapa marah?"- Youngjoon ketakutan. Mama tentu dengan segera menghampiri Youngjoon dan menenangkannya.
"Youngjoon-ah, tidak usah dipikirkan. Kau habiskan makananmu dan masuk kamar ya? Mama sama Hyung-mu mau nyusul papa. Ingat ya, habis makan langsung masuk kamar dan jangan keluar. Nanti mama kekamar Youngjoon kalau mama sudah selesai"- mama.

"Mark, cepat susul papa-mu. Kau akan membuatnya tambah murka jika berlambat-lambat"- Mama.

"yes, ma"
Dengan pasrah aku melangkahkan kakiku menuju kamar papa.

.

.

.

Aku sudah berada dipintu kamar papa, aku berdiam diri sebentar lalu membukanya. Aku langsung disuguhkan papa yang memunggungiku, tangan beliau dimasukkan kedalam saku. 
"Pa---"


PLAK!!

Papa berbalik langsung menampar pipiku dengan keras hingga aku terhuyung.
"APA MAKSUDMU KAU MENGHAMILI SESEORANG, HUH?!"- Papa.

PLAK!!
Papa menamparku sekali lagi dipipi satunya.
"APA PAPA PERNAH SALAH MENGAJARI SAMPAI KAU BERANI BERBUAT SEPERTI ITU?!"- Papa.

"JELASKAN PADA PAPA, MARK!!"- Papa. Tamparan papa sangat sakit, rahangku sampai kaku. Aku jadi terdiam kaku. 

"maaf, p-pa"
Hanya itu yang bisa keluar dari mulutku.

"maaf?"
"MAAF KATAMU?!!"- Papa.
PLAK! PLAK!!

Papa lagi-lagi menamparku dengan keras.
"PAPA TIDAK BUTUH PERMINTAAN MAAFMU. PAPA HANYA MAU PENJELASAN DARIMU!!"- Papa.

Tepat setelah itu mama masuk dengan wajah kecewa dan sedih. Sungguh aku tidak suka mama memasang wajah itu apalagi penyebabnya adalah aku sendiri.

Mama menghampiri papa dan sedikit menenangkan beliau. Setelah itu, papa berbalik sambil berkacak pinggang dan mendongakkan kepala keatas. Beliau kembali berbalik menghadapku.

"Siapa..... siapa wanita yang kau hamili? Jangan bilang mantanmu yang kurang beres itu?"- Papa dengan wajah yang lumayan tenang. Ingat, lumayan. LU. MA. YAN. LUMAYAN.

"B-bukan, pa..... dia teman Mark SMA......"

"berapa..... usia kandungannya?"- Mama menatapku kecewa

"Dia sudah melahirkan, ma. Umur anak kami.............. 6 tahun"

"APA KATAMU?!!!!---"- Papa tiba-tiba terengah-engah setelah berteriak tadi. Sedangkan mama terduduk lemas dilantai. 

"p-papa, m-mama........"

"6 tahun?! ANAKMU SEUMURAN DENGAN ADIKMU!! SELAMA INI KAU MENYEMBUNYIKAN SEMUANYA DAN TIDAK BERTANGGUNG JAWAB LALU MALAH BERPACARAN DENGAN ORANG TIDAK BERES?!!!!!! APA YANG SALAH DENGAN ISI KEPALAMU?!!!"- Papa murka.

"kenapa kau seperti itu, Mark.... Salah apa kami sampai kau seperti itu?...."- mama.

"mama..... kalian tidak salah apa-apa. Ini sepenuhnya kesalahan Mark."
"Awalnya juga Mark tidak tau dia hamil. Mark benar-benar tidak tau"

"apalagi maksudmu ini?....."- papa.

"dari awal Mark tidak sadar melakukan 'itu' dengannya. Dan saat terakhir kami bertemu dia juga tidak bilang apa-apa pada Mark. Dia juga bilang bahwa kami tidak pernah melakukan 'itu'. Tapi ternyata dia bohong"
"Dia kabur ke Jepang selama 6 tahun dan membesarkan anak kami sendiri tanpa sepengetahuan Mark. Selama 6 tahun juga kami putus kontak. Mark sudah mencari dia kemana-mana tapi tidak ketemu. Sahabatnya juga tidak mau memberitahu keberadaannya pada Mark. Dia benar-benar pergi dari hidup Mark."
"Dan baru beberapa bulan lalu dia kembali kesini. Kami tidak langsung bertemu. Kami bertemu secara tidak sengaja. Saat kami bertemu pun dia masih belum memberitahu tentang kehamilannya"

Coincidence & The Regret (markoeun + jaeminhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang