Chapter 64

249 36 20
                                    

TAPI BOONG GAES

MARI KITA TENGOK KEADAAN BABANG JAEMIN SETELAH DICAMPAKKAN HINA. IJIGIWIR~~~

Jaemin POV

Aku mengurung diriku sendiri didalam kamar setelah acara ini berakhir. Sungguh aku menyesali perbuatanku pada Hina. Aku baru sadar aku sudar jatuh hati pada Hina saat setelah Jeno-Haechan menghajarku. Kurasa mulai sekarang akan lebih sulit untuk mengambil hatinya. Karena pawang Hina sangat banyak.

Aku memandangi cincin pertunangan yang masih tersemat dijariku. Aku tidak akan melepaskan cincin ini sampai cincin ini terganti dengan cincin pernikahanku dengan Hina. Terdengar cringe memang, tapi aku sudah menetapkan hatiku pada Hina.

Aku meraih kotak cincin milik Hina yang tadi diserahkannya. Saat dibuka, terpampanglah cincin indah milik Hina. Aku memandang sendu cincin itu, harusnya cincin ini masih tersemat dijari pemiliknya dan akan dilepas saat kami mengikat janji suci.

Tiba-tiba pandanganku tertuju pada sarung beludru yang ada bersama cincin Hina. Aku penasaran, harusnya tidak ada barang lain selain cincin ini didalam sini. Saat kubuka, didalamnya terdapat sebuah gelang berkarakter ryan. Karakter kesukaanku. Selain gelang ada sesuatu lagi didalamnya.

Sebuah kalung.

Kalung dengan bandul kucing putih.

Kalung ini adalah pasangan dari kalung yang kuberikan pada neko.

Bagaimana kalung ini bisa ada disini?

DEGGGG

"Jangan bilang....................."

Aku baru sadar. Aku pernah lihat kalung ini pada leher Hina. Dia berusaha menyembunyikannya. Dan kalung ini masih saling terkait dengan pasangannya saat ada padanya. Dan aku baru ingat, kalung ini hanya ada satu didunia karena aku sendiri yang membuat desainnya. Aku merutuki diriku sendiri kenapa aku bisa tidak sadar.

Masih ada sesuatu didalamnya, sebuah surat. Aku membacanya perlahan.

from: your neko
to: my nana

Halo, nana!!!

Lama tak bertemu. Nggak lama sih sebenarnya, tapi yasudahlah. Dalam surat ini aku ingin menyampaikan dua hal.

Pertama, aku ingin minta maaf padamu. Maaf aku sempat lupa denganmu dan baru ingat padamu saat bangun dari koma. Aku pernah mengalami kecelakaan setelah kau pergi. Akibat kecelakaan itu, aku kehilangan sebagian besar ingatanku termasuk kau. Karena kecelakaan itu pula aku melepaskan kalung yang kau berikan. Seharusnya kalung itu menjadi penanda saat pertemuan kita, tapi aku malah melepaskannya. Aku minta maaf. Aku juga ingin minta maaf karena tidak bisa menyerahkan secara langsung kalung ini. Aku ingin menepati janjiku. Katamu kalung yang putih harus kau berikan padamu saat kita bertemu. Tapi aku baru bisa memberikannya padamu sekarang melalui perantara kotak cincin ini. Kuharap kau akan memakainya sampai kapanpun itu. Oiya, kalung yang satunya kubawa dan gelang itu sebenarnya gelang yang ingin kuberikan dulu sebagai balasan kalung yang kau berikan. Tapi sayangnya kau pergi :(((. Aku memakai kalungnya, kuharap kedua kalung ini akan menjadi penghubung diantara kita karena aku akan berada jauh darimu mulai sekarang.

Kedua, melalui surat ini aku ingin mengucapkan salam perpisahan. Kenapa perpisahan? Karena aku akan menepati perkataanku. Aku akan pergi sejauh-jauhnya darimu dan tidak akan pernah menemuimu lagi. Aku akan pergi dari Korea, kuharap kau tidak akan mencariku. Aku berharap dengan kepergianku, kau bisa menjalani hidupmu dengan bahagia. Kau harus. Dan aku pun akan mencoba berbahagia dikehidupan baruku. Selamat tinggal nana, aku neko-mu akan selalu mencintaimu sampai kapanpun. Oiya, maaf aku berbohong. Aku berbohong 2 kali padamu. satu saat kita mengakhiri pertunangan ini. dan dua, saat kau menamparku ditaman. Aku berbohong mengenai kau adalah penyesalanku. Sejujurnya, kau adalah kebahagiaan juga anugerah yang takdir berikan untukku. Aku tidak pernah menyesal pernah menemuimu, aku tidak pernah menyesal karena mencintaimu, tidak pernah.

Coincidence & The Regret (markoeun + jaeminhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang