Chapter 20

218 26 1
                                    

"aku-----

.

.

.

.

.

.

.

.

.

-----aku akan memberikan bunga ini kepada seseorang yang telah membantuku dalam kesulitan yaitu--------

.

.

.

.

.

.

Lee Haechan."- dia menyerahkan buket bunganya kepada seseorang yang ada disamping Jaemin. Jaemin yang tadinya harap-harap cemas bisa bernafas lega, namun ada perasaan sedikit cemburu dihati Jaemin. Tapi langsung ditepisnya jauh-jauh.

"alasannya karena dia pernah menyelamatkan harga diriku berkali-kali. Saat kartu pembayaranku tertinggal dibus dan juga saat aku hampir terjatuh beberapa hari yang lalu, karena itu aku ingin berterima kasih pada Haechan"- hina sambil menggandeng 'teman bus'nya yang ternyata adalah Haechan. Saat Hina akan kembali, terlebih dulu Hina memeluk Haechan ala-ala persahabatan. Semuanya bertepuk tangan dan bersorak. "AKU POTEK HINA-CHAN!"- teriak lelaki yang tadi berteriak pada hina saat berkenalan. "maafkan aku ya. Sebagai gantinya ambil ini"- Hina sambil 'melemparkan' love signnya dan 'diterima dengan baik' oleh lelaki tadi. Semua teman-temannya--- bukan, semua orang yang mengenal Hina hanya melongo melihat aksi Hina, karena tidak biasanya dia seperti ini. dan Hina hanya menampangkan muka watadosnya sambil menggerakkan bibirnya 'why?'.

"a-ah, aku terkejut melihat aksi hina-chan tadi"- yerim mewakili semua orang yang melongo.

"b-baiklah. Selanjutnya Lami!"- seru Jeno. Dengan ceria Lami menyerahkan buket bunganya kepada Jisung yang sedang asik memerhatikan panggung. "Lami memberikan bunga lami pada Jisung. Alasannya, Jisung selama ini telah membantuku menjalankan tugasku sebagai sekertaris selama ini. Jisung-ssi, terima kasih ya"-lami mnyerahkan buket bunganya yang diterima malu-malu oleh Jisung. Setelah itu Lami kembali ketempatnya sama cerianya saat dia menyerahkan bunga.

"utututu uri Jisungie kesenangan dapat bunga dari yeoja cantik yaa"- goda jeno pada Jisung yang masih merah mukanya.

"sudahlah Jeno-ssi, kasian Jisung-ssi. kau tidak lihat apa mukanya merah. Oke giliran terakhir jatuh kepada Herin. Silahkan Herin"- yerim

Herin berjalan dengan malu-malu saat dirinya dipersilahkan oleh yerim. "Herin akan memberikan buket bunga herin untuk Jaehyun sunbae. Alasannya, Herin ingin berterima kasih karena Jaehyun sunbae sudah banyak sekali membantu Herin selama latihan vocal untuk penampilan a whole new world. Jaehyun sunbae, terima kasih telah membantuku dan terimalah buket bunga ini."- herin sambil menunduk saat menyerahkan bunganya. Dengan senang hati Jaehyun mengambil buket bunga yang ada ditangan Herin. Setelah itu Jaehyun mengisyaratkan Herin untuk menyerahkan micnya.

"Herin-a, sudah tugasku untuk membantumu. Kau tidak perlu berterima kasih seperti itu, tapi akan kuterima dengan senang hati buket bunga ini. dan juga kuharap kau bisa memanggilku oppa kedepannya, aku agak sedikit canggung mendengar sunbae."- Jaehyun sambil menyerahkan mic herin kembali.

"terima kasih sun---- oppa-nim"- saking gugupnya herin sampai lupa menghilangkan 'nim'nya. Mendengar itu jaehyun jadi gemas dan mengacak surai Herin. Semua kaum hawa yang melihat hanya berteriak iri. Sedangkan herin kembali dengan berlari malu-malu dan tentunya dengan muka merah padam. "Herin-ssi, kau jangan tertipu oleh perlakuan Jaehyun hyung padamu tadi. Dia itu playboy kelas kakap jika kau ingin tau"- Cerocos Jeno dan langsung dibalas Herin "Menurut Herin Jaehyun oppa baik tuh"- herin dengan watadosnya dan langung diberikan love sign oleh Jaehyun dari tempat duduk. Melihat itu herin kembali malu-malu, sedangkan Jeno yang merasa kalah hanya mendengus sebal.

Setelah selesai melaksanakan tantangan, tim 1 dipersilahkan kembali ketempat duduk yang telah disediakan. Sekarang waktunya NCT Dream yang tampil, lampu padam agak lama. Penonton pun bingung, namun kebingungan itu tidak berlangsung lama. Karena lampu yang padam digantikan oleh penampilan yang keren dari NCT Dream yang membawakan lagu GO dan BOOM. Semua kaum hawa yang ada digedung itu histeris melihat penampilan keren dari NCT Dream. Jeno ikut dalam penampilan kali ini, dan lampu padam tadi sengaja untuk memberikan waktu buat Jeno masuk kedalam formasi.

Penampilan mereka pun selesai, karena sekarang hanya ada Yerim yang MC jadinya dia tidak berani membuat tantangan seperti Jeno tadi.

"wahhh, yeorobun. Penampilan mereka keren sekali kan?"- yerim bertanya ke penonton dan mendapat sorakan histeris dari kaum hawa.

"daebak! Sepertinya NCT Dream banyak diminati oleh SRG ya. Nah, setelah melihat penampilan-penampilan yang mengasyikkan tadi. Sekarang kita akan disuguhkan oleh penampilan dari klub teater yang akan menampilkan kisah 'Si Gadis Bertudung Merah' dengan pemeran utama Park Jungyeon sunbae-nim. Fyi, Park Jungyeon sunbae-nim ini telah banyak memenangkan kontes akting lhooo. Bahkan rumornya dia sudah sering dicasting oleh sutradara-sutradara untuk bermain dalam drama. Kalian penasaran seperti apa penampilan Jungyeon sunbae? Mari kita saksikan kisah 'Si Gadis Bertudung Merah'!!!"- seru yerim.

Klub teater memulai penampilannya. Semua penonton menonton dengan penuh khidmat. Namun arin tiba-tiba ingin ketoilet.

"mina-ya, aku ke toilet dulu ya? Sudah diujung"- pamit Arin, mina hanya mengangguk sebagai jawaban. Setelah kepergian Arin, Mina lupa akan sesuatu.

"Aishhhh, kenapa aku lupa hal itu? Tapi Arin pasti akan segera kembali kan? Dia akan baik-baik saja. Oke, tenang Mina-ya. Dia akan baik-baik saja"- mina menenangkan dirinya sendiri. Lalu segera setelah Mina menenangkan dirinya sendiri, tiba-tiba lampu sorot yang ada tepat diatas Jungyeon mengalami konsleting dan jatuh. Untung saja Jungyeon menyadarinya dan langsung menghindar. Namun saat lampu itu jatuh, lampu tersebut terbakar dan dengan cepat membakar sekitarnya. Karena banyak peralatan listrik serta kabel dan juga gedung terbuat dari kayu, api menyebar luas dengan cepat. Semua orang heboh dan berusaha menyelamatkan diri masing-masing. Para panitia langsung mengarahkan mereka untuk keluar. Semuanya panik. Jaemin pun mencari yeojachingunya, tetapi yang dilihatnya hanyalah Mina yang sedang panik.

"Mina-ssi, Arin mana?!"- jaemin

"Jaemin-si, Arin tadi pamit ketoilet. Tapi dia belum juga keluar sampai sekarang. Eottoke?!"- Mina panik.

"Aishhhh, baiklah kalau begitu. Terima kasih telah memberitahu. Aku akan pergi mencarinya." Dengan segera Jaemin berlari menuju toilet perempuan.



Jaemin POV
Jarak ruang utama manuju toilet perempuan tidaklah dekat, jadi aku berteriak- teriak memanggil Arin jika saja ternyata Arin sudah keluar namun terperangkap ditempat lain.

"ARIN!!! CHOI ARIN!! DIMANA KAU!!"- teriakku disekitar toilet. Bisa kulihat sekitarku sudah mulai terbakar.
"hoshhh....hoshhh...., CHOI ARIN DIMANA KAU?!!"- teriakku sambil berlari, disini sangat panas sekarang, aku jadi sulit untuk bernafas. Tiba-tiba aku mendengar suara Arin disebuah toilet tidak jauh dariku. Dengan segera aku menghampiri toilet tersebut dan mendobraknya.
"ARIN!! Kau tidak apa-apa?!"- aku menghampiri Arin yang sedang ketakutan.

"Jaemin-a, tolong aku"- Arin sambil ketakutan. Setelah itu kulihat Arin terhuyung dan dengan segera aku menangkapnya.

"ARIN! CHOI ARIN!!"- aku mencoba membangunkannya namun percuma. Segera kugendong dia dan hendak keluar dari toilet. Baru saja aku berjalan menuju pintu, pintu itu sudah tertutup oleh tiang-tiang yang roboh karena terbakar. Aku panik dan berteriak.

"APA ADA ORANG DILUAR?!! TOLONG KAMI!! KAMI ADA DIDALAM!!" aku terus-terusan berteriak minta tolong hingga.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


BRAKK.....

Seseorang datang dan menendang tiang yang terbakar untuk menyingkirkannya.

Coincidence & The Regret (markoeun + jaeminhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang