Mark-Koeun end.

163 19 0
                                    

Author POV

Koeun sudah selesai mengerjakan pekerjaan rumahan terakhirnya. Karena itulah dia masuk kekamarnya sekarang.

Didalam kamarnya, terlihat Mark yang menggendong Jun sambil menyender diatas ranjang. Seperti biasa, Mark selalu mengamati wajah Jun ketika dia menggendongnya.

"Mark, bukannya Jun sudah kutaruh di baby box? Kenapa malah kau gendong?"- Koeun.

Jun. Itulah nama anak kedua mereka. Lee Jun.
"Sstttttt... nanti Jun bangun lagi."
"Dia tadi sempat terbangun dan hampir menangis. Jadi langsung aku gendong. Pas mau kutaruh lagi, dia malah keliatan mau nangis lagi. Jadi kugendong saja sampai kau datang"- Mark.

"ooh, begitu"
"omong-omong, Mark"
"Kenapa kau memperhatikan Jun sampai segitunya? Biasa saja, Mark. Wajah Jun tidak akan berubah secepat itu"- Koeun sambil berjalan menghampiri Mark.

"Siniin Jun-nya, mau aku taroh di baby box"- Koeun. Mark menyerahkan Jun dengan perlahan dan diterima dengan perlahan pula oleh Koeun.

Awalnya Jun hampir terbangun, tapi dengan segala aksinya Koeun bisa mengatasinya. Dan akhirnya Jun berhasil masuk ke baby box lagi.

Koeun mengamati Jun untuk beberapa saat. Mark menghampiri Koeun dan ikut mengamati Jun.
"Eun. Bagaimana bisa kau segitu mudahnya memasukkan Jun ke baby box? Aku tadi udah nyoba tapi mau nangis terus Jun-nya"- Mark.

"entahlah, Mark. Aku hanya sudah terbiasa. William dulu lebih cerewet. Jadi aku biasa saja saat menghadapi Jun"- Koeun.

"benarkah? Terus bagaimana kau menghadapi William dulu?"- Mark.

"ya ga gimana-gimana. Aku dibantu sama Hina pas dulu. sama-sama kerepotan kami bedua. Wong sama-sama ga berpengalaman"
"oiya, Mark. William tadi sore minta bantuan buat PR bahasa Inggrisnya. Sudah kau bantu?"- Koeun.

"sudah, Eun. Tadi pas kau menidurkan Jun"- Mark.

Mereka berdua kembali duduk menyandar diatas ranjang. Ada yang sibuk dengan laptop, ada yang sibuk sama buku.

Tersangka yang sibuk sama buku anteng bener. Tersangka yang sibuk sama laptop sibuk bener. Saking sibuknya sampai HP ikut dimainin juga. siapa tersangkanya? Koeun tersangkanya.

Koeun yang sesekali terlihat bertukar pesan lewat ponsel lalu sambung mengetik, begitu terus. Sampe dia ada kaget sendiri. Mark nyadar.
"Kenapa, Eun?"- Mark.

"astagaaaaa, gimana ini Mark?"- Koeun.

"gimana apanya?"- Mark.

"aku sama Jungwoo oppa disuruh ke Nagoya 4 hari. Direktur baru mau diangkat sekalian mau meeting tahunan"- Koeun.

"emang apa masalahnya? Aku gak papa kok kamu pergi sama Jungwoo hyung"- Mark.

"bukan itu masalahnya, Mark. Kalo aku ke Nagoya, siapa yang ngurus Jun sama William? Siapa yang nyiapin kalian makan? Aku gaenak kalo harus nitip mereka sama mama-papa. Mereka kerepotan nanti. Kalo mami gabisa, mami lagi di New York. mau bawa mereka tapi Jun masih terlalu kecil buat naik pesawat. Gaenak sama penumpang lain kalau dia cerewet"- Koeun.

"itumah gampang, Eun. Aku bisa kali ngejagain mereka sendiri. Cuma 4 hari kan? Aku bisa ambil izin kok atau bisa juga selama aku dikantor dititip ke mama-papa sebentar atau bisa juga aku bawa aja sekalian"- Mark.

"Mark, ngurus anak tuh ga gampang. Biarpun cuman 4 hari, ga gampang lho Mark. Dan kalo kamu tiba-tiba dapat tugas gimana? Yakin kamu bisa?"- Koeun.

"kalo ada yang aku gabisa kan bisa nelpon kamu. Kalau aku ada tugas ya mau ga mau titip mama-papa aja. Ga ngerepotin kok, Eun."- Mark.

"Mark, aku ga 24 jam megang HP. Ada saat dimana aku bener-bener gabisa megang HP sama sekali"- Koeun.

Coincidence & The Regret (markoeun + jaeminhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang