Chapter 18

199 26 2
                                    

Setelah kegiatan olahraga diselenggarakan, dilanjutkan dengan pameran di gedung SRG. Untuk kali ini panitia diperbolehkan ikut andil dalam stand mereka masing-masing, hanya saja bagian kedisiplin harus stand by kalau saja ada kerusuhan.

Untuk stand jurusan MIPA tingkat 11, mereka membuka stand cafe dengan makanan khas Korea-Jepang. Makanya Koeun dan Hina sekarang memakai baju tradisional Korea dan Jepang. Baju ini milik mereka sendiri.

Cafe mereka kedatangan pengunjung. Pengunjung tersebut adalah Jaemin dan Arin dengan Jeno dkk dibelakang mereka. Entah ini sengaja atau tidak, tapi Hina merasa tidak nyaman. Mungkin cemburu? Entahlah. Hina ingin memanggil rekannya yang lain untuk melayani Jaemin-Arin, biar dia yang mengurus Jeno dkk. Tapi entah sejak kapan cafe ini ramai sampai-sampai tidak satupun rekannya yang menganggur. Dengan terpaksa Hina yang melayani mereka.

"Selamat datang di cafe kami, kalian ingin pesan apa?"- Hina sambil tersenyum paksa.
"o-oh, sebentar kami lihat menunya"- jaemin gagap saat melihat hina yang melayani mereka.
"Arinie, kau ingin pesan apa?"- Ucap Jaemin pada Arin yang secara tidak sadar membuat hati Hina sedikit sakit. 'dia tidak pernah berbicara selembut itu padaku' ringis hina dalam hati.

"Arin ingin pesan Ichigo daifuku dengan dalgona matcha. Jaem-jaem ingin memesan apa?"

"Aku ingin memesan tteokbokki paket komplit dengan iced americano"

"baiklah, saya ulangi. Ichigo daifuku 1, dalgona matcha 1, tteokbokki paket komplit 1, dan iced americano 1. Ini lembar pemesanannya bisa diantar kesana sekaligus pembayarannya. Jika pesanan sudah siap akan saya antar ke meja anda"- ucap Hina pada mereka sambil menunjuk tempat pemesanan.
"okee, terima kasih"- Jaemin sambil bangkit menuju ketempat yang Hina tunjuk. Tanpa basa-basi lagi, Hina ke meja yang ada Jeno dkk.

"Selamat datang di cafe kami, kalian ingin pesan apa?"- Hina sambil tersenyum kali ini murni.

"wahhhh, Hina-chan. Kau terlihat sangat cantik dengan kimono yang kau kenakan sekarang"- puji Jeno saat Hina ke meja mereka.

"Aneh rasanya mendengarmu memujiku. Tapi terima kasih. Jadi kalian ingin pesan apa?"- Hina. Tanpa mereka sadari ada 1 orang yang tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Hina. Hina pun selesai dengan meja Jeno dan menunggu pesanan selesai dibuat. Tapi saat berada disamping meja Jaemin, Hina disenggol oleh Arin dan hampir jatuh jika saja 'teman bus' Hina tidak menangkapnya. "Kau tidak apa-apa Hina?" semua orang yang ada dicafe bersorak melihat adegan Hina ditangkap oleh 'teman bus'nya. Jaemin yang merasa ada yang aneh pun menoleh kearah Hina, ekspresinya menunjukkan sedikit ketidaksukaan. Lalu saat itu juga ia memalingkan wajahnya. Jeno dkk melihat semua kejadiannya dengan jelas, tak terkecuali saat Arin menyenggol Hina. Jeno ingin menghampiri Arin tapi dicegah Renjun.
"Jangan melakukan hal bodoh. Kau tidak ingin bagian kedisiplinan menangkapmu kan?"- renjun tenang. Mereka semua sebenarnya tau bahwa Arin bukanlah orang yang baik. Mereka sudah mencoba memberitahu Jaemin, tapi percuma Jaemin sudah sampai level 'jika dia belum melihatnya secara langsung berarti itu tidak benar', maka dari itu mereka pun menyerah.

Keadaan sudah normal sekarang, pesanan Jaemin-Arin dan Jeno dkk sudah siap. Namun yang mengantar pesanan ke meja Jaemin bukanlah Hina, melainkan Koeun. Sedangkan Hina mengantar pesanan ke meja Jeno dkk.

"Silahkan nikmati pesanan kalian"- koeun agak sedikit ngegas dan agak menghempas nampan dimeja Jaemin.

"Bisa santai tidak? Apa kau punya masalah dengan kami?"- Arin langsung sewot.

"omo omo, maAfKAn AkU. Tanganku terpeleset tadi"- koeun meminta maaf dengan tidak ikhlas.

"kau-----"

"sudahlah arinie, kau sudah dengarkan dia tidak sengaja? Jangan membuat bagian kedisiplinan datang kesini. Nikmati saja makananmu"- Jaemin sambil mengelus puncak kepala arin dengan lembut.

"ARiN, tIdaK sUKa dIa"- Arin sambil beraegyo.

Jeno dkk beserta Hina yang tadinya ingin ketawa melihat aksi Koeun jadi ingin muntah saat melihat Arin beraegyo.

Shift Hina dan Koeun pun berakhir, sekarang waktunya mereka istirahat. Mereka berdua sudah berjanji pada Jeno untuk berkunjung ke stand jurusan tingkat mereka. Dan sekarang mereka ingin kesana selagi ada waktu. Mereka masih memakai pakaian mereka tadi. Mereka pun sampai distand Jeno. Ternyata stand milik jurusan tingkat mereka adalah stand yang berisi berbagai macam permainan. Sekarang waktunya shift Jeno. Dengan senang hati Jeno menyambut mereka. Koeun bertemu dengan doyoung disana. hina juga bertemu dengan 'teman bus'nya, secara tidak sadar mereka berpisah. Dan ajaibnya saat mereka sudah selesai bermain mereka bertemu kembali. Mereka berdua rencanany ingin mejelajah semua stand yang ada disini, ditengah jalan mereka bertemu dengan Lami dan Herin. Sekarang mereka berempat mengelilingi seluruh stand yang ada disini. Saat sudah lumayan lama Lami merasa sedikit kecapean, mereka pun istirahat sebentar dibangku yang tidak jauh dari mereka. Hina melihat Lami yang terus-terusan melirik kearah stand milik jurusan Bahasa tingkat 11, sepertinya Lami ingin crepes yang dijual mereka. Tanpa babibu Hina langsung pergi kestand mereka. Sepertinya Hina lupa ini adalah jurusan tingkat Arin. Karena sudah disana jadi tidak mungkin kan Hina berbalik. Saat sudah dibarisan paling depan, ternyata yang menjadi kasir adalah Arin. Mereka berdua sama-sama terkejut.

"Anda ingin pesan apa?"- arin agak terpaksa.

"o-oh, aku pesan matcha crepes, choco-vanilla crepes, fruity crepes, dan rainbow crepes masing-masing 1."- hina

"baiklah, ini nomor antrianmu. Tolong tunggu disebelah sana ya. Dan silahkan lakukan pembayaran disini"- arin

Hina pun mengikuti instruksi arin, membayar sehabis itu mengantri. Setelah beberapa saat akhirnya pesanan Hina jadi. Langsung saja Hina mengambilnya dan kembali ke teman-temannya.

"Hina eonni, kau darimana saj-AAAAAA!!"- herin memekik saat melihat bawaan Hina.

"Aku membeli ini untuk kalian. Habisnya kulihat Lami seperti menginginkan crepes ini. jadi sekalian saja aku beli untuk semuanya"- jelas Hina.

"Hina eonni gumawoooo. Eonni, kau jadi eonniku saja ya?"- lami

"Hina, kau harus berjanji untuk menjadi belahan jiwaku oke?"- koeun

"Hina eonni, pokoknya kau harus mengganti posisi oppaku oke?"- Herin

"Kalian kenapa sih? Dari kemarin seperti ini terus"- Hina bingung.

"kau belum sadar ya. Kau itu adalah spesies paling langka dimuka bumi ini. kau adalah spesies makhluk ter-care yang harus dilindungi dimuka bumi ini." – jelas koeun.

"apaan sih kalian ini? dari pada ngelantur ga jelas makan nih crepes. Selagi masih hangat."- Hina membagikan crepes yang dia beli. Dan Jeno pun datang entah dari mana.

"wahhhh, sepertinya aku melewatkan kesempatan berharga ya"- jeno ngiler melihat mereka makan crepes.

"mau?"- koeun

"minta sama Hina"- sambung koeun.

"Hina-chan, Koeun jahat sama jeno"- jeno sambil beraegyo pada hina.

"melihatmu seperti itu membuat crepesku jadi tidak menarik lagi. Ini buatmu saja"- hina menyerahkan matcha crepes yang tadinya ingin dia makan.

"e-eh, tidak usah aku hanya bercanda. Aku sudah memakan crepes itu dengan teman-temanku tadi."- tolak jeno.

"yasudah kalau begitu"- hina melanjutkan acara makannya yang sempat tertunda. Selang beberapa lama, Jeno memecah keheningan.

"Hina-chan, kau tadi tidak apa-apa kan?"

"tadi? Kapan?"- hina pura-pura tidak tau.

"jangan pura-pura tidak tau. Aku tau kau paham maksudku"- jeno serius

"iya, iya aku tidak apa-apa. Lagian kan tadi tidak sampai jatuh juga"- hina santai.

"jika dia keterlaluan padamu tolong beritahu aku. Aku akan membalaskannya untukmu"- jeno

"tidak perlu. Dia perempuan jeno-ya, dia urusanku jika dia memang keterlaluan padaku"- hina menenangkan jeno yang emosi, hina tau jeno sangat-sangat dendam dengan arin. Tapi tidak bisa juga kan hina membiarkan arin dilawan oleh jeno

Coincidence & The Regret (markoeun + jaeminhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang