Chapter 78

196 29 7
                                    

Author POV

3 hari yang lalu  Haechan membuat seluruh sahabat oroknya kaget bukan main. Kenapa? Karena dengan santainya dia menyodorkan mereka dengan sebuah undangan pertunangannya dengan seorang perempuan. 

Awalnya mereka semua mengira Haechan ngehalu karena terlalu lama sendiri *read: jomblo karatan. Ampun Chan.

Koeun bahkan hampir mendaftarkan Haechan kedalam daftar janji konsultasinya. Dan setelah diberikan bukti yang valid no debat dan 100% accurate akhirnya pada percaya dong gaes. Jadilah hari ini semua sahabat orok Haechan beserta keluarga kedua mempelai berkumpul dalam 1 gedung estetik untuk menyaksikan detik-detik berakhirnya kehidupan menyendiri (jomblo) Haechan. 

Hina dan Jaemin tentu saja mereka datang, terutama Hina. Selain sang mempelai pria memang merupakan sahabatnya, ternyata sang mempelai perempuan juga merupakan teman dekatnya. Namanya Yoo Jimin. Hina sama sekali tidak tahu menahu tentang hubungan keduanya ini. Mereka tidak cerita sama sekali.

Sejak pertama Hina datang, dia langsung disuguhkan penampakan Jaemin yang secara tidak sengaja datang secara bersamaan. Tepat didepan pintu mereka berpapasan. Jaemin sebenarnya ingin sekali menyapa, bahkan mulutnya sudah terbuka. Namun naas, Hina hanya sedikit membungkuk lalu berlalu masuk meninggalkan Jaemin yang menatapnya super sendu.

Sejak Jaemin pulang dari klinik bersama Haeun dia terus uring-uringan merana. Eomma dan appanya hanya bisa menghela nafas melihat tingkah putranya.

Hina terlihat jelas sekali menghindari Jaemin dan bersikap super dingin dengannya. Dapat dibuktikan dari sikap Hina tadi.

Hina banyak bertemu dengan teman lamanya karena itu dia baru mencari tempat duduk 20 menit setelah dia masuk. Hina terlihat bingung melihat kebanyakan tempat duduk sudah diisi, namun kebingungan itu langsung hilang saat Lami mengangkat tangannya tinggi-tinggi untuk mendapatkan perhatian Hina. Dia bermaksud mengajak Hina duduk dimejanya.

Saat dia sudah sangat dekat ke meja Lami, senyumnya langsung luntur saat melihat Jaemin yang ternyata duduk dimeja yang sama. Dia baru sadar Lami sedang duduk dimeja kumpulan pacarnya, Jisung. Otomatis pasti ada Jaemin dong.

Hina langsung dengan secepat kilat menyapu pandangannya keseluruh penjuru ruangan berharap ada meja yang kosong. Dan, dapat! Meja itu berada tepat disamping meja Lami.

Tapi meja itu diisi oleh Koeun-Jungwoo dan Jeno-Herin dimana jika dia duduk disitu pasti akan jadi kambing conge. Tapi dia tidak peduli dia tetap melangkahkan kakinya ke meja itu.

"Eonni! Kau mau kemana?!"- Lami sedikit berteriak saat melhat Hina hanya melengos melewati mejanya begitu saja.

"Maaf, Lami-ya. Eonni duduk dengan Koeun saja disana."- Hina menjawab dengan kaku. Lami hanya bisa tersenyum masam lalu kembali berbucin ria dengan Jisung.


Hina POV

Aku benar-benar jadi kambing conge disini. Koeun sejak tadi menyender dengan mesra dibahu Jungwoo, William tidak diajak karena masih baru sembuh. Sedangkan Jeno sejak tadi bercanda ria dengan Herin tanpa menghiraukan kehadiran orang lain disini.

Tapi ini lebih baik daripada aku harus satu meja dengan Jaemin.

Sekarang waktunya jamuan. Semuanya berjalan sesuai rencana sampai ada telpon dari Hitomi, asistenku. Aku menyernyit bingung. Ada apa gerangan dia menelponku.

"Halo, Hitomi-chan. Ada apa?"

"Hina-san, maaf saya mengganggu acara anda. Tapi klinik kita tiba-tiba kedatangan seekor anjing liar yang kepalanya terjebak diember bekas lem. Dan kakinya patah karena kemungkinan tergilas mobil yang lewat. Dokter yang satunya sedang tidak ada ditempat karena menghadiri seminar diluar kota. Apa yang harus saya lakukan, Hina-san? Apa kita transfer ketempat lain saja"- Hitomi.

Coincidence & The Regret (markoeun + jaeminhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang