Chapter 39

172 22 2
                                    

Koeun POV

Mulai hari ini, sampai 2 minggu kedepan Mark akan belajar bersama denganku. Tidak hanya Mark, beberapa teman Mark yang tentunya kukenal juga bernasib sama seperti Mark. Mereka adalah Haechan dan Jeno. Karena aku tidak sanggup menghadapi mereka ber3 sendirian, maka aku minta bantuan dengan Hina, sekalian kalau ada yang tidak kumengerti aku bisa tanyakan dengannya.

Dan disinilah aku sekarang, dirumah Hina. Lebih tepatnya diruang tamu rumah Hina. Aku tiba lebih dulu dari yang lain. Tapi ternyata bukan aku yang pertama datang kesini. Orang yang pertama datang itu adalah Jaemin. Mereka berdua sedang mencatat sesuatu.

"Hina-chan, aku tidak tau kau mengajak Jaemin hari ini"

"memang bukan aku yang mengajak"- hina.

"terus?"

"eomma dan appanya minta tolong padaku untuk membantu Jaemin belajar. Eomma dan appanya juga sama-sama mengancam Jaemin jika tidak masuk 100 besar tahun ini maka dia akan dipaksa untuk menerima pertunangan kami, tidak peduli dengan syarat awal. Jadi, seperti itulah. Sampai 2 minggu kedepan, dia akan ikut"- hina menjelaskan panjang lebar sambil mencatat rangkumannya.

"oooooo"- aku hanya bisa ber-oh ria sambil menyiapkan bukuku

"kalian sedang mencatat apa?"

"Jaemin sedang mencatat rangkumanku, aku sedang mencatat rangkuman baru"- hina sambil terus mencatat dan tidak mengalihkan pandangannya dari buku. Selanjutnya ikut merangkum seperti Hina.

Tak lama kami menunggu kedatangan Mark dkk, mereka datang tepat waktu. Mereka berangkat sama-sama kesininya. Mereka uga sama-sama tidak menyangka Jaemin akan ikut belajar dengan kami.

"Jaemin-ah, perasaan aku tidak pernah bilang padamu jika kami akan belajar bersama"- mark.

"memang tidak pernah, mark"- jaemin.

"terus kenapa kau bisa ada disini?"- jeno.

"eomma dan appa menyuruhku belajar dengan Hina"- jaemin. Mereka bertiga hanya ber-oh ria menjawab Jaemin.

"kalian sedang mencatat apa? Apa kami harus mencatatnya juga?"- haechan.

"kami sedang mencatat rangkuman, haechan-ah. Aku sarankan kalian ikut mencatat rangkuman, tidak mungkinkan kalian bisa membaca semua buku dalam waktu yang singkat. Kalo pun bisa, itu juga kalau yang kalian baca itu masuk ke otak."- hina.

"kalian duduk saja dimana pun kalian nyaman, aku akan ambilkan rangkumanku yang lain dikamar"- hina beranjak dari duduknya. Tak lama kemudian Hina datang dengan membawa beberapa buku catatannya.

"aku punya rangkuman biologi, bahasa inggris, bahasa jepang, dan kimia. Koeun-ah, kau bawa rangkuman milikmu kan? Apa saja yang kau bawa?"- hina.

"coba kulihat....... fisika, matematika, hukum, dan............... sejarah. Kurasa rangkuman yang ada ini sudah cukup untuk kalian belajar. Karena kuyakin kalian tidak ada masalah dalam bidang yang lain."

"setelah dipikir-pikir, sebaiknya hari ini merangkum saja dulu. Kalian bisa melihat rangkuman yang kami buatkan. Kalau ada yang ditanyakan kalian bisa menanyakannya pada kami"- hina. Hina meletakkan buku-bukunya ditengah-tengah mereka. Aku juga mengikuti hina meletakkan bukuku diatas tumpukan buku Hina.

 Aku juga mengikuti hina meletakkan bukuku diatas tumpukan buku Hina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Coincidence & The Regret (markoeun + jaeminhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang