Chapter 6

269 35 3
                                    

Author POV
Setelah keluar ruangan kepsek SMA SRG, mark berbicara
"Seperti yang dikatakan kepsek kalian. Mohon bantuannya"- mark. Dan dijawab oleh anggukan hina dan koeun. Disepanjang perjalanan mereka berdua berbincang satu sama lain tanpa memperdulikan mereka yang ada dibelakang.
"Koeun-a, kalau tidak salah ketua bagian kedisiplinan itu masih dijabat yiyang eonni kan?"- tanya hina.
"Iya. Ada apa?"- koeun
"Aku teringat perintah kepsek untuk menghadapnya lusa nanti. Sepertinya aku akan memberitahukan yiyang eonni sekarang saja, soalnya yiyang eonni itu sulit dicari saat istirahat, dia selalu patroli disekitaran sekolah. Aku malas jika harus keliling sekolah untuk mencari yiyang eonni. Kau mau menemani aku kan?"- hina
"Ini kan sudah waktunya pulang hina-chan, yiyang eonni juga sudah pulang kali"- koeun.
Hina menggeleng "yiyang eonni selalu berada diperpustakaan saat pulang sekolah. Jadi temani aku ya?"- hina memohon dengan puppy eyes.
"Iya iya, kutemani. Tapi bagaimana dengan tamu kita ini? Apa mereka bisa ditinggal?"- koeun
"Ajak saja mereka, tapi tanya dulu dengan mereka. Kau saja yang mengajaknya ya"- hina
"Isshh, baiklah" "Hei kalian, kami ingin keperpus dulu sebentar ingin menemui seseorang. Tak apakan?"- koeun
"Terserah kalian saja"- mark. Tiba-tiba koeun teringat kejadian kemarin, dia ingat belum minta maaf dengan benar.
"Oiya, aku minta maaf atas kejadian kemarin"- koeun
"Hmm"- mark menjawab hanya dengan deheman.

Saat didekat gudang mereka tiba-tiba mendengar suara tangisan.
"Koeun-a, apa kau mendengarnya?"- tanya hina dengan takut-takut.
"Kukira hanya aku yang mendengarnya. Sepertinya berasal dari gudang"- koeun. Mereka pun lantas berhenti didepan gudang, otomatis mereka yang dibelakang berhenti juga.
"Ada apa?"- tanya jaemin
"Apa kalian ada mendengar suara tangisan disekitar sini?"- tanya hina dengan wajah ketakutan. Mark dan jaemin mulai mendengarnya sekarang.
"I-i-iya, suaranya dari dalam gudang"- mark gemetaran. Mereka semua terlihat ketakutan kecuali jaemin. Dia orangnya paling tidak percaya dengan hantu.
"Hantu itu tidak ada. Ayolah jangan takut begitu. Mungkin ada seseorang didalam"- jaemin dengan santai.
"J-j-jaemin-a, coba kau cek apa didalam benar ada orangnya"- mark masih gemetaran.
"Tck, merepotkan" "Permisi!! Apa ada orang didalam?!!"- jaemin sambil menggedor pintu gudang.
.
.
.
.
.
.
"Iya!! Hiks... hiks... disini ada orang!! Tolong bukakan hiks.... pintunya hiks... tolong aku hiks.. hiks..."- dari orang yang ada didalam gudang sambil menangis.
Mereka kecuali jaemin pun terkejut.
"Astaga, kau benar jaemin-ssi" "apa kau terkunci didalam?!! Tunggu sebentar kami akan membukakan pintunya!!"- panik koeun.
"Nde!! Hiks.. Tolong cepat! Hiks.. aku takut didalam sini hiks.. hikss.."- tangis orang yang ada didalam gudang semakin menjadi.
"Hina-chan!! Kau ada kunci gudang kan?!! Cepat buka pintunya, kasian orang yang ada didalam!! Bertahanlah sebentar lagi!!"- koeun semakin panik.
"Iya, aku ada. Sebentar aku cari dulu"- hina pun ikut panik dan segera mengambil sekumpulan kunci yang ada disatu gantungan dari dalam tasnya dan segera mencari kunci yang cocok untuk gudang lantai 2. Perlu kalian ketahui, selain satpam sekolah hina dan ketua bagian kedisiplinan mempunyai kunci-kunci untuk semua ruangan disekolah ini bahkan lebih lengkap dari satpam sekolah. Kenapa bukan koeun saja yang pegang, karena koeun pernah menghilangkan kunci ruangan osis yang ternyata ada dibawah ranjangnya. Setelah kejadian itu kepsek jadi kurang percaya untuk menitipkan semua kunci kepada koeun, maka ditunjuklah hina.
"Issh!! Mana sih kuncinya" hina frustasi karena belum juga mendapatkan kuncinya, mereka yang melihat juga ikut frustasi.

Klekk..
"Akhirnya dapat juga!!"- hina girang setelah mendapat kunci yang benar. Yang melihatnya ikut lega.
Saat dibuka gudang terlihat gelap, koeun dengar segera mencari saklar lampu. Lampu sudah dinyalakan, hal yang mereka lihat membuat mereka meringis. Bagaimana tidak? Yang mereka lihat seorang yeoja tergeletak lemah penuh luka dengan tangan terikat, disekitar tubuhnya tidak sedikit yang mengeluarkan darah.
"Astaga! Apa yang terjadi denganmu?!" -koeun panik
"Syukurlah, aku selamat"- yeoja itu kemudian pingsan.
"Hina-chan, cepat buka pintu UKS dan siapkan obat-obatnya"- perintah koeun. Mendengar perintah koeun, hina segera berlari menuju UKS sambil mencari kunci yang cocok.

Coincidence & The Regret (markoeun + jaeminhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang