Chapter 36

177 23 6
                                    

Haechan POV

Hari ini aku disuruh oleh eomma untuk belanja bulanan, padahal aku sedang santai-santainya menikmati liburan semester. Aku sedang berada dirak sereal, tadinya aku ingin mengambil salah satu sereal. Tapi pandanganku terkunci oleh pemandangan seorang anak kecil perempuan sedang ketakutan menghadapi seorang ahjussi. Awalnya aku cuman memperhatikan saja, tapi lama-kelamaan gelagat ahjussi ini terlihat menyeramkan. Tanpa pikir panjang aku langsung menghampiri anak kecil dan ahjussi itu.

"apa yang ahjussi lakukan pada gadis ini?"- ujarku lumayan keras.
Kulihat ahjussi itu terlihat gelagapan gugup seperti maling yang tertangkap basah saat aku menegurnya.

"ah, anak muda. Ahjussi sedang berbelanja dengan keponakan ahjussi. Tapi dia merengek ingin membeli cemilan itu, sedangkan orang tuanya tidak membolehkan. Iya kan Boramie"- ahjussi itu mencoba terlihat santai. Gadis itu masih terlihat ketakutan.

"AKU TIDAK KENAL AHJUSSI, AKU BUKAN KEPONAKANMU!! LAGIPULA NAMAKU BUKAN BORAMIE"- gadis itu berteriak sangat keras sambil melepaskan dirinya dengan sekuat tenaga. Teriakkannya tadi mengundang tatapan para pengunjung dan mengundang penjaga supermarket ini. gadis kecil itu berlari bersembunyi kebelakangku sambil menangis.
"tolong selamatkan aku!! Ahjussi itu membuatku takut"- gadis itu sambil menangis.

"a-apa yang kau katakan, Boramie. Aku ini pamanmu. Ayo kita pulang sekarang. Orang tuamu pasti khawatir"- ahjussi itu mendekati gadis kecil yang bersembunyi dibelakangku. Aku refleks melindungi gadis kecil itu.

"SUDAH KUBILANG AKU TIDAK MENGENALMU!! NAMAKU BUKAN BORAMIE!!"- gadis itu kembali memekik ketakutan.

"apa yang terjadi disini?"- salah seorang penjaga supermarket menghampiri kami.

"orang itu mencoba menculik gadis kecil ini"- ucapku lantang. Mendengar ucapanku, ahjussi itu melarikan diri.

"tangkap dia!!"- penjaga tadi berteriak dan mengejar orang itu.

Gadis tadi masih menangis ketakutan.
"hei, kau tak apa? Sudah jangan menangis lagi, kau sudah aman sekarang"- aku mencoba menangkan gadis itu.
Gadis itu mengangguk sambil menangis.

"terima kasih karena sudah menolongku. Aku sangat ketakutan"

"bukan masalah. Kau kesini dengan siap-----"- belum selesai aku menyelesaikan omonganku, ada seseorang mengahmpiri kami dengan wajah panik.


Hina POV

Aku berlarian dalam supermarket ini seperti orang gila, dari tadi aku belum juga menemukan haeun. Aku takut sesuatu ynag buruk terjadi padanya. Saat sibuk mencari aku mendengar teriakan anak kecil yang mirip suara haeun, aku yakin itu pasti dia. Dengan segera aku berlari kearah sumber suara. Teriakan itu terdengar lagi, aku menambah kecepatan lariku. Kulihat ada kerumunan orang didepan sana, aku penasaran apa yang sudah terjadi. Aku mencoba menerobos kerumunan orang. Betapa terkejutnya aku melihat Haeun sedang menangis disana. spontan aku berlari kearahnya.

"HAEUN-AH!!! Kau kemana saja?! Kau membuat eonni khawatir?"- pekikku.

"HINA EONNI!! HUAAAAAAA, MAAFKAN HAEUN KARENA MELANGGAR JANJI."- haeun berlari kearahku dan memelukku. Aku panik saat merasakan haeun menangis. "Haeun-ah, apa kau baik-baik saja. Apa yang sudah terjadi?! Kenapa kau menangis?".

Seseorang berjalan mendekati kami.

"Hina-chan, adikmu sekarang sudah aman. Dia hanya masih ketakutan"- suara ini familiar bagiku, kulihat wajah orang itu dan aku terkejut itu adalah haechan.

"Haechan-ie!! Apa yang sedang terjadi? Kenapa Haeun ketakutan"- hina masih panik karena haeun masih menangis dipelukan Hina. Haechan pun menceritakan yang sudah terjadi. Rasanya aku ingin sekali menendang ahjussi yang sudah membahayakan haeun itu.

Coincidence & The Regret (markoeun + jaeminhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang