Chapter 17

2.5K 191 73
                                    

Valeron meletakkan telunjuknya didepan mulut Hana, agar perempuan itu berhenti mengoceh, "diem, kepala gue pusing" ucapnya dingin

Hana langsung diam, "ya, udah. Sekarang lu mandi, gue mau beres-beresin kamar lu dulu. Udah kayak kandang sapi tau nggak" celetuk Hana sambil berjalan menuju meja belajar Valeron.

Valeron menarik tangan Hana, "suruh Mbok Ipeh aja. Nggak usah repot-repot"

Hana mendelik ke arah Valeron, "lo di bantuin juga, malah nolak" ucap Hana sambil menarik tangannya yang dipegang Valeron. Ia berjalan menuju pintu balkon, setelah meletakkan tasnya diatas meja belajar Valeron. Hana membuka korden, lalu membuka pintu balkon kamar Valeron.

"Pintu balkon dibuka, biar ada udara yang masuk"

"Kan, pakai AC" jawab Valeron santai

"Walaupun pake AC, tapi kalau nggak ada udara yang masuk, nanti udara dikamar lo jadi enggap dan enggak enak. Apalagi lo abis ngerokok" Hana keluar, duduk dikursi yang ada dibalkon kamar Valeron. Valeron menyusul Hana lalu berdiri disamping perempuan itu, "itu cewek siapa?" Tanya Hana saat melihat seorang cewek melambaikan tangan ke arahnya. Ralat, ke arah Valeron.

Valeron balik melambaikan tangannya ke arah cewek tersebut, "main sepeda" teriak cewek tersebut

"Nanti" balas Valeron sambil berteriak.

"Oke" balas cewek itu lalu pergi dengan sepedanya,

"Itu cewek yang waktu itu datang bareng lo ke rumah gue bukan?" Tebak Hana, "namanya Alya, iya, nggak, sih?"

"Iya, Alya"

"Ooohhh" Hana manggut-manggut, "pemandangannya bagus banget dari sini. Sejuk lagi" gumam Hana

"Nggak, biasa aja"

"Terserah lo, deh. ya, udah, sekarang lo mandi" suruh Hana sambil mendongak menatap Valeron. "Sikat gigi juga, mulut lo bau alkhol tau nggak"

Valeron mengangguk, lalu masuk ke kamar, mengambil handuk dan pakaian ganti.

Setelah mendengar bunyi gemericik air dari kamar mandi, Hana segera bangkit dan mulai membereskan kamar Valeron yang berantakkan seperti kandang sapi.

Meletakkan kembali buku-buku ketempatnya, menyapu serpihan kaca yang ada dilantai, membereskan tempat tidurnya yang berantakkan, dan lain sebagainya.

Setelah membereskan semuanya, Hana keluar lalu menutup kembali pintu kamar Valeron. Ia berjalan menuju lantai dua, melihat Nanda dan Marsel yang sedang duduk disofa sambil menonton TV.

"Sel?" Panggil Hana

Marsel menoleh, "eh? Gimana? Udah?" Tanay Valeron

Hana mengangguk, "dia lagi mandi, gue tadi udah beresin kamarnya"

"Bagus, deh" balas Marsel

"Gue aja yang bawain makan ke kamarnya" ucap Nanda

"Ya, udah" balas Marsel.

"Sel, anterin gue balik, yuk" ucap Hana

"Bentaran lagi, tunggu Si Valeron kelar semuanya dulu" ucap Marsel, "lo duduk sini aja" sambungnya sambil menepuk sisi kosong yang ada disampingnya

Nanda beranjak, hendak ke dapur untuk membawakan makanan ke kamar Valeron.

¤¤¤

Marsel melirik jam tangan yang ada ditangan kirinya, "udah jam lima sore nih, Na. Balik nggak?" Tawar Marsel

"Em, boleh" jawab Hana lalu beranjak.

Broken | Valeron [1] & [2] ʀᴇᴠɪsɪTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang