Chapter 12

2.4K 162 30
                                    

TerUntUk t3m4n-t3m4nkU, 4kU m1ntA m44f kaLau c3rit4ny4 raDa ngg4k jelAs.

T3R1M4 |<451H👀

Maapkeun hambamu ini ya Allah:)

-4UTH0R C4N$

¤¤¤

"Kenapa?" Tanya Valeron

"Kenapa apanya?"

"Kenapa kok lo manis banget?"

"Gue?"

"Bukan"

"Lalu siapa?"

"Nanda"

"Kok Nanda sih?"

"Kenapa? Nggak boleh?"

"Nggak pa-pa"

"Cemburu?"

"Enggak"

"Beneran?"

"Iya"

"Ya, udah"

"Ya, udah apanya?"

"Ya, udah gue sayang sama lo aja" Hana memukul punggung Valeron

"Sakit tau"

"Makanya, nggak usah jailin gue terus"

"Gue gini supaya lo senang"

"Nggak"

"Nggak apa?"

"Ish!" Valeron mengampai tangan Hana yang ada dibelakangnya, lalu melingkarkannya di perutnya

"Pegangan"

"Mau ngapain?"

"Gue mau ngebut,"

"Ja--" Belum Hana membalas ucapan Valeron, Valeron sudah terlanjur melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Mau tidak mau Hana harus memeluk Valeron. Ia tidak mau jatuh lalu mati. Nggak mau

¤¤¤

"Lo kalau mau mati jangan ajak-ajak dong" protes Hana sambil melepaskan helmnya. "Bawa motor kek ngajak mati"

"Tadi ada orang yang ngikutin kita dari belakang, Han"

Hana terkejut, "Lo seriusan?"

"Ya, kali gue boong"

"Tapi tadi gue nggak ngerasa ada yang ngikutin"

"Karena perhatian lo terfokus sama pembicaraan gue"

"Itu sebabnya lu ngoceh mulu dari tadi? Supaya gue nggak nyadar kalau ada orang yang ngikutin?"

"Supaya lo nggak takut juga sih. Lo, kan penakut" ejek Valeron sambil ngacir ke kelasnya.

"Dasar manusia enggak waras!" Ucap Hana sebal, ujung bibirnya terangkat sedikit.

Broken | Valeron [1] & [2] ʀᴇᴠɪsɪTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang