Ekstra Part 2 | Sapa Rindu

2.3K 121 19
                                    

Broken | Valeron [3]  sudah dipublikasikan diakun ini Tiaraprastiti_

Bagi yang ingin tau bagaimana caranya beranjak dari masalalu yang terus membelenggu Valeron, dan ia tidak akan menjadi Broken lagi. Ia akan menjadi The Perfect Valeron dengan kehidupan yang ia miliki bersama keluarga kecilnya.

**********

Gua berjalan ditaman sambil sesekali merasakan udara yang masuk memenuhi paru-paru gua. Rasanya tenang, damai.

Umur gua udah menginjak 30 tahun. Tua banget, yak?

Tapi tetep ganteng kok, hehe...

Gua memilih duduk dikursi taman sambil menyalakan seputung rokok. Menghisap asap nikotin yang bisa memunculkan dua hal didalam tubuh gua, entah itu kenikmatan atau racun.

Taman ini gue buat didekat gedung perusahaan gua. Sengaja, karena anak sama istri gue sering ke sini. Dari pada mereka jenuh nungguin gua yang belum juga selesai sama dokumen-dokumen yang menumpuk dimeja kerja, gue putuskan untuk membuat taman. Sekalian buat karyawan gua refreshing

Anak kedua gue udah lahir. Alhamdulillah sehat. Dia laki-laki, wajahnya persis seperti Mamanya. Kulit putih, jari lentik dan bulu mata panjang. Khas istri gue.

Gua menjentikkan abu rokok ke tanah. Perasaan gua setelah ngerokok jauh lebih tenang.

"Boleh duduk?"

Gua langsung menoleh ke samping. Ada seorang perempuan, berwajah cantik yang dulu selalu menghiasi hari-hari gua. Tapi tidak untuk 9 tahun terakhir.

Setiap sudut wajahnya masih sama, senyum dan tatapan matanya masih persis seperti dulu. Mata yang mengisyaratkan kerinduan, wajah yang selalu dirindukan. Bahkan aroma tubuhnya masih bisa gua rasakan.

Dia tersenyum. Senyuman paling indah, yang sampai sekarang belum punya penggantinya. Walau pun istri gue sendiri. Karena dia, bukan dia.

Gua gelagapan, tenggorokkan gua kering, lidah gue mendadak kaku. Gue enggak tau harus merespon apa. Karena kerinduan yang gue simpan lebih dari 9 tahun ini jauh lebih besar.

Entah kenapa, rasa itu kembali muncul bergejolak. Rasa kerinduan yang masih utuh akan hadirnya seorang perempuan.

Gua cuma tersenyum, pertanda mengiyakan.

Dia duduk disisi kosong sebelah gua. Tatapannya lurus ke depan. Sedangkan gua masih cengo dengan wajah bego.

Benerkan kata gua, gua hari ini dibangunin sama Tuhan. Gue bisa ketemu dia lagi. Dan kejadian itu, cuma mimpi gua.

"Apa kabar?" Cuma kalimat itu yang mampu keluar dari mulut gua.

Dia noleh, mata kami saling beradu. Entah dia bisa ngeliat kerinduan dimata gua apa enggak. Tapi gue bisa liat kerinduan itu dimatanya dengan sangat jelas.

Dia kembali tersenyum, "Hana baik. Eyon gimana?"

Tuhan, terima kasih....

Gua balas tersenyum, "Eyon baik,"

Walau agak lucu diusia gua memakai bahasa seperti itu, tapi entah kenapa, kalau ngomong sama dia rasanya berbeda. Gua kembali muda dan kembali pada masa itu.

Dia menunduk. Rambut hitamnya yang digerai menghalangi wajahnya.

"Eyon... maafin Hana." Katanya pelan dan bergetar tapi masih bisa gue denger.

Gue menggeleng, "Hana gak salah, Eyon yang salah,"

Bahunya bergetar, gue segera merengkuh tubuh mungilnya. Mengelus kepalanya agar perempuan kesayangan gue ini bisa berhenti menangis.

Broken | Valeron [1] & [2] ʀᴇᴠɪsɪTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang