Setelah kejadian waktu itu, Valeron dibuat semakin frustasi. Jam tidurnya kacau karena memikirkan perkataannya yang mungkin akan menyakiti Hana. Ia duduk termenung dimarkas White Wolf sambil kaki sebelah ada diatas pahanya.
"Woi, cari makan skuy" ajak Marsel
"Nyari sate?" Usul Cecen
"Sekuy!" Semua bersorak semangat, Marsel berjalan menuju lantai dua, menemui Stefano, Ezra, Zico, Nando, Rendy, dan Andre yang sedang asyik bermain kartu
"Bang" panggil Marsel
Mereka semua menoleh, "gue mau cari makan? Ada yang mau nitip nggak?" Tawar Marsel
"Makan apa?" Tanya Zico
"Sate, Bang. Yang ada dikompleks sebelah. Katanya disana enak"
"Ya, elah sate. Lo kalau nyari junk food, gue nitip. Tapi kalau nyari sate, gue nggak doyan" seru Stefano
"Yang lain ada yang mau nitip?" Tawar Marsel lagi
"Gue" sahut Nando, "satu porsi" Nando memberikan uang pada Marsek
"Ya, iyalah. Emang lo mau makan berapa porsi? Sepuluh?" Ucap Ezra sambil terkekeh
"Iyain aja, Ndo. Biar cepet" Rendy menyenggol lengan Nando.
"Iya, deh, Bang"
"Bang Nando doang nih, yang mau nitip?"
"Iyo,"
¤¤¤
Mereka berjalan kaki mencari tukang satu pinggir jalan. Kalau pakai motor, nanti dikira mau tawuran lagi. Kan, berabe urusannya entar.
"Disono rame, tuh" Diandra menunjuk ke arah salah satu tukang sate pinggir jalan, "pasti enak"
"Ya, udah ke sana" mereka semua menuju tukang sate pinggir jalan itu. Yang namanya warungnya, Sate Pak Didik.
Mereka mengambil tempat masing-masing. "Biar gue aja yang pesenin" Valeron bangkit dari kursinya
"Lemes amat lu, Ron" ucap Alex
"Biasanya lo yang paling semangat kalau cari makan" tambah Diandra
"Terus dia yang pesen paling banyak" timpal Cecen
"Iya, tuh" Marsel menyimpulkan
"Mau pesen nggak lo pada?" Tanya Valeron
"Disamain aja semuanya" ucap Marsel mewakili
Valeron mengangguk, lalu berjalan menuju meja pesanan, "Mas, sate ayam lima porsi. Sama es tehnya lima" Mas-Mas itu mencatat pesanan Valeron.
Valeron melirik seorang perempuan yang sedang sibuk dengan tas hitamnya. Ia seperti mencari sesuatu tapi belum juga ketemu, "duh... Kak, uang aku ketinggalan" perempuan itu mengalihkan pandangannya
"Duh... gimana, ya" Mas-masnya juga ikut-ikutan binggung
Valeron menyipitkan matanya, memperjelas pandangannya pada perempuan dengan kuncir kuda disampingnya itu.
"Punya saya berapa, Mas?" Tanya Valeron
"Punya Mas delapanpuluh lima ribu" jawab Masnya
"Punya dia berapa?" Valeron menunjuk perempuan disampingnya. Perempuan itu langsung menoleh ke arahnya
![](https://img.wattpad.com/cover/196236662-288-k710926.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken | Valeron [1] & [2] ʀᴇᴠɪsɪ
FanfictionFFT [FANFICITION TIMNAS] Bagian ketiga sudah dipublikasikan *** Warning! Ceritanya bisa bikin gregetan *** #1 Timnas (16-11-2019) #1 Valeron (16-11-2019) Sebuah kisah yang dirangkaikan dengan sangat hati-hati. Dengan kasih sayang dan cinta, walau pa...