Chapter 13

2.3K 178 34
                                    

Valeron meminum minuman pemberian gadis itu. Lalu Valeron mengelap keringatnya menggunakan handuk kecil tadi.

"Thanks, ya, Nda" ucap Valeron

"Yoi. Nggak tega gue ngeliatin lu panas-panasan disini" ucap Nanda sambil meletakkan minuman dan handuk kecil itu dihadapannya.

"Lo mau ngelanjutin hukuman dari Pak Shodiq?" Tanya Nanda sambil ikut memandang bendera yang berkibar

"Gue harus tanggungjawab. Gue nggak mungkin pergi gitu aja" ucap Valeron sambil menoleh ke arah Nanda

"Marsel mana?" Tanya Valeron beralih menatap bendera

"Dia lagi ngerank" ujar Nanda

"Mabar mulu tuh anak"

"Sampai matanya hampir picek" mereka berdua tertawa

"Si Marsel belum punya pacar lagi?" Tanya Nanda, saat terakhir kali bertemu dengan Marsel, Marsel baru saja putus dengan pacarnya

"Katanya dia nggak mau pacaran lagi. Tapi jangan salah, muka burik kayak gitu banyak yang demen" ucap Valeron

"Wah, parah lu. Ngejelek-jelekkin sahabat sendiri" tuduh Nanda

"Emang bener. Gantengan juga gue" ucap Valeron dengan pede-nya

"Iya, iya yang jadi idola adik kelas sama kakak kelas"

"Tapi masih jomblo" ejek Nanda sambil menjulurkan lidahnya lalu ngacir

Nanda berhenti berlari saat melihat Hana yang sedang duduk dikursi panjang didepan salah satu kelas yang menghadap ke lapangan.

Hana memasang wajah datar, Nanda menoleh ke arah Valeron. Lalu berjalan meninggalkan Hana.

Valeron langsung berlari dan duduk disamping Hana, "ngapain disini?" Tanya Valeron

"Athallah mana?" Valeron celingak-celinguk mencari keberadaan Athallah.

"Dia ada rapat OSIS" gumam Hana pandangannya masih lurus ke depan

"Oh, rapat OSIS. Lu sendiri ngapain disini?" Valeron mengulang pertanyaannya yang belum sempat terjawab

Valeron beralih menatap sebotol minuman isotonik yang ada ditangan Hana, "buat gue?" Tebak Valeron

Hana hanya diam, lalu meletakkan minuman itu disamping Valeron.

"Thanks, ya" ucap Valeron lalu meneguk minuman itu.

"Lo balik kelas gih" suruh Valeron sambil melemparkan botol--yang isinya sudah habis ia teguk

"Jangan geer dulu, itu cuma ucapan terima kasih gue buat lo karena udah nganterin gue ke sekolah"

"Jadi nggak tulus nih?"

"Kan, ucapan terima kasih"

"Sama-sama" Valeron menoleh ke arah Hana

"Udah sana balik kelas. Gue tau lo belum sarapan" sambung Valeron

"Terus kalau gue balik kelas, bisa bikin gue kenyang tiba-tiba gitu?"

"Waktu dikoridor, ada adik kelas yang ngasih gue sarapan. Ya, karena gue pikir lo tadi belum sempat sarapan, makanya gue kasih sarapan itu buat lo aja"

"Nggak perlu segitunya kali"

"Iya, iya yang tadi jatuh dari tangga" ledek Valeron

"Apa sih" Hana membuang muka, sambil tersenyum tipis.

"Ya, udah, gue mau nerusin hukuman dari Pak Shodiq" Valeron beranjak

"Lain kali kalau pakai seragam itu yang rapih kenapa. Perasaan pas lu ke rumah gue tadi rapih banget. Eh, datang disekolah udah macam gembel" ucap Hana memasang wajah flat

Broken | Valeron [1] & [2] ʀᴇᴠɪsɪTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang