Chapter 26

2.1K 173 51
                                    

"Bajunya dimasukkin" suruh Hana sambil memasukkan sepotong roti ke dalam mulutnya

"Panas, Han" tolak Valeron

"Kalau sekolah pakaiannya yang rapih, baju dimasukkin, pakai sabuk, pakai dasi, celananya juga jangan terlalu ketat, sepatu item, kaus kaki putih, rambut dirapihin" celetuk Hana

Valeron hanya tersenyum, lalu meneguk air mineral yang ada didepannya, "iya" jawabnya singkat

"Besok kalau ke sekolah juga bawa tas. Jangan lupa bawa pulpen. Jangan pulpennya orang yang diambilin"

"Iya, Hana"

"Belajar yang bener, nggak boleh bolos-bolos lagi, nggak boleh minum, nggak boleh ngerokok"

Valeron menatap Hana yang cerewetnya melebihi Ibu-Ibu gibah ditukang sayur, "Di usahakan"

Valeron beranjak dari kursinya, "gue mau ke belakang sekolah. Lo disini aja. Entar gue balik"

Hana menahan tangan Valeron, "lo mau ngerokok?"

"Enggak"

"Minum?"

"Enggak"

"Bolos?"

"Apalagi. Cuma mau nongkrong-nongkrong biasa"

"Bel masuk langsung balik kelas, ya?"

"Iya, Hana" Valeron mengelus puncak rambutnya lalu berlalu pergi.

Tak lama kemudian, Farah datang dan duduk didepan Hana, "boleh duduk disini, kan?"

"Boleh kok, Far" Farah mengangguk

"Eh, Far?" Hana mendadak serius

"Iya, Na?"

"Menurut lo, gue suka sama Valeron?" Tanya Hana, Farah terdiam sejenak

"Ya, nggak tau, Na. Kamunya gimana sama Valeron?"

"Gue binggung, Far. Jujur nih, ya, gue masih suka sama Athallah. Gue masih demen sama dia" Hana memperkecil volume suaranya, "gue binggung, Far"

"Gini aja deh. Kamu lebih nyaman sama siapa?"

"Ya... sama Valeron sih"

"Ya, sudah. Berarti sama Valeron"

"Tapi rasa suka gue itu lebih besar ke Athallah"

"Masih sekedar suka, kan?"

"Iya, sih"

"Rasa suka itu, sewaktu-waktu bisa hilang. Tapi kalau udah cinta, susah ngilanginnya"

Hana mengangguk-angguk, "jadi gue harus gimana sekarang?"

"Kamu jalanin aja dulu yang ada. Kamu akan tau seiring berjalannya waktu. Kamu akan temuin jawabannya sambil jalan"

"Pinter banget lu, Far"

"Nggak juga sih, hehe"

"Lu baca buku apa, sampai bisa puitis kayak gitu?"

"Nemuin sendiri dikepala"

¤¤¤

"Aden?" Panggil Mbok Ipeh sambil mengetuk pintu kamar Valeron

Broken | Valeron [1] & [2] ʀᴇᴠɪsɪTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang